3 Paslon Lebih Banyak Bicara Konsep, Debat Kedua Pilkada Tangsel Dinilai Minim Data
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat kedua pemilihan wali kota dan wakil wali kota (Pilwalkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/12) malam. Ketiga pasangan calon membeberkan program kerja masing-masing selama debat yang disiarkan di salah satu televisi swasta nasional tersebut.
Namun dalam debat tersebut masing-masing pasangan calon (paslon) lebih banyak bicara dalam tatanan konsep. Para peserta debat tak memaparkan data kuantitatif sebagai dasar perhitungan dan pertimbangan pembuatan konsep program kerja.
Implikasinya ke depan, pemilih akan sulit menagih janji-janji paslon terpilih. Demikian yang terpapar dari agenda Cek Fakta Debat Pilkada Tangsel yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jakarta bersama Google News Initiative, Kamis (4/12) malam.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing yang menjadi narasumber penganalisa data, mengatakan, seyogyanya tiap pasangan calon dalam kontestasi politik, harus memiliki data yang kuat sebagai pijakan memaparkan program kerja kepada pemilih. Dengan data, publik akan lebih tercerdaskan dalam memilih secara rasional, bukan karena alasan-alasan emosional.
"Kalau sudah ada data, pastinya, mereka (paslon) tahu harus berbuat apa. Paparan data juga membuat publik bisa menagih janji-janji yang dikemukakan pada kampanye. Semuanya terukur. Saya melihat ini belum muncul dalam pilkada Tangsel, juga di banyak wilayah lain," kata Emrus.
Debat di pilkada ini diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon). Muhammad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara) dengan nomor urut 1, Siti Nurazizah-Ruhamaben nomor urut 2, dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan pada nomor urut 3.
Pada debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel dan bertemakan keamanan dan keadilan ketiga paslon adu gagasan mengenai keamanan dan keadilan itu. Namun, mirisnya, Emrus menilai, tak satu pun paslon memiliki angka kejahatan di wilayah Tangsel.
Begitu halnya soal kemiskinan, tak satupun peserta membeber tingkat kemiskinan kini dan upaya menguranginya dengan menyebut angka. Di sisi lain, pengungkapan data oleh para paslon, juga sumir. Paslon mengutip adanya survey yang menyebutkan preferensi warga Tangsel, namun tak disebutkan survey dilakukan oleh lembaga mana dan tujuan serta pendana surveynya.
"Klaim-klaim seperti ini kan menyebutkan adanya persepsi publik tapi justru mengaburkan substansinya. Apa yang mau dirubah. Pemimpin seperti apa yang diinginkan. Survei dari mana itu juga tidak dijelaskan dengan baik. Artinya, itu seperti mengada-ngada saja. Jadi, semua calon ini minim angka dan data yang jelas,” sebut Emrus menyoal ucapan Calon Wali Kota Siti Nurazizah yang menyebut hasil sebuah survei.
Dalam debat, terpapar juga soal pertanyaan menyoal kinerja direksi BUMD Tangerang Selatan PT. PITS. Tetapi, tak satu pun pasangan membeberkan secara gamblang terkait kinerja dan kontirbusi PT PITS untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel.
Debat Memberikan Informasi
Di tempat yang sama, Ketua AMSI Jakarta, Rikando Somba mengatakan, Cek Fakta Pilkada Kota Tangsel bertujuan memberikan informasi yang bermutu selama masa Pilkada 2020 dan menekan hoaks yang berpotensi beredar selama berlangsungnya masa kampanye. Agenda Cek Fakta merupakan manifestasi niatan pendirian AMSI, yakni memerangi hoaks, sekaligus menjalankan peran media sebagai salah satu pilar demokrasi.
“Kegiatan ini dilakukan AMSI Jakarta untuk menggelorakan hilangnya hoaks melalui Cek Fakta,” kata Rikando, saat membuka Cek Fakta Debat Pilkada Kota Tangsel 2020, di Jakarta Selatan, Kamis (3/12).
Dia menambahkan, gelaran Cek Fakta bertujuan memberi masukan bagi pemilih untuk bisa menentukan pilihannya berdasar data.
Di acara debat itu sendiri, dibuka dengan paparan visi misi paslon. Paslon nomor urut 1 Muhamad-Saraswati menegaskan, kehadirannya untuk mewujudkan masyarakat Tangerang Selatan yang damai, aman dan berkeadilan. Mereka juga menyebutkan, keberagaman di Tangerang Selatan masih rentan terhadap kesenjangan. Salah satu contohnya adalah fasilitas bagi para penyandang disabilitas.
Sementara, pasangan calon nomor urut 2, Siti Nur Azizah-Ruhama Ben menegaskan, keadilan, kedamaian hanya akan bisa dicapai ketika ada pemerataan kesejahteraan. Azizah menyebut, keamanan dan kedamaian itu muncul dengan sendirinya. Tidak boleh ada korupsi.
Paslon terakhir, Benyamin Davnie-Pilar Saga mengingatkan mengenai banyaknya jumlah penduduk Tangerang Selatan. Mereka berkomitmen ingin menjadikan Tangerang Selatan, kota yang ramah bagi semua golongan. Untuk ke depan, mereka akan melakukan peningkatan kapasitas birokrasi yang efektif dan efisien.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan Calon (Paslon) yang bersaing di Pilkada Jabar akan menjalani debat perdana yang berlangsung di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad).
Baca SelengkapnyaDebat diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU bakal menggelar debat kedua bagi para pasangan calon di Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaKetua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata menyampaikan terdapat perbedaan antara debat pertama dengan debat kedua.
Baca SelengkapnyaDebat perdana Pilkada Jatim digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 18 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaDalam debat tersebut, mereka tidak hanya mampu menjelaskan visi & misi dengan jelas, tetapi juga memberikan contoh konkret dari pengalaman mereka yang relevan.
Baca SelengkapnyaTak ada serangan yang bersifat personal dalam debat perdana Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDebat pertama Pilkada Jakarta 2024 itu bertema 'Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global'.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara sementara masing-masing calon terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaCagub Dedi Mulyadi membanggakan soal sate maranggi yang dikenal di Purwakarta.
Baca SelengkapnyaDiketahui, gelaran perdana debat cagub-cawagub untuk Pilgub Jakarta 2024 akan dilangsungkan pada Minggu malam ini (6/9/2024) di JiExpo Jakarta.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai panelis seperti tersiksa karena tidak melakukan pendalaman dari jawaban masing-masing paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Baca Selengkapnya