3 Paslon Petahana di Sumsel Tumbang, 2 Kandidat Perorangan Tak Berkutik
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tujuh kabupaten di Sumatera Selatan telah menggelar rapat pleno perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2020. Hasilnya tiga paslon petahana memperoleh suara lebih kecil dari paslon penantang.
Ketiga paslon petahana yang kalah itu adalah Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak di pilkada Ogan Ilir. Paslon ini hanya mampu meraih 36,2 persen atau 84.914 suara.
Sementara paslon penantang, Panca Wijaya Akbar-Ardani unggul telak di angka 63,8 persen atau 149.848 suara. Panca notabene putra Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya sedangkan Ardani mantan Kabiro Hukum dan HAM Setda Sumsel.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Kemudian, paslon Hendra Gunawan-Mulyana di Musi Rawas yang kalah dari pesaingnya Ratna Machmud-Suwarti. Hendra-Mulyana meraih 104.620 suara atau 48,2 persen dan Ratna-Suwarti memperoleh 112.560 suara atau 51,8 persen.
Terakhir adalah di pilkada Musi Rawas Utara. Paslon Syarif HD-Surian kalah dari paslon penantang Devi Suhartoni-Inayatullah. Paslon petahana hanya mampu meraup 40,261 suara atau 35,5 persen dan paslon Devi-Inayatullah meraih 49.338 suara atau 43,5 persen.
Sementara tiga paslon petahana yang lain memenangi pilkada. Di Ogan Komering Ulu (OKU), paslon petahana Kuryana Azis-Johan Anuar yang berhadapan dengan kolom kosong meraih 116.606 suara atau 64,8 persen, sedangkan kolong kolong berhasil mengantongi 63.244 suara atau 35,2 persen.
Kemudian di OKU Selatan, paslon petahana yang juga tunggal, Popo Ali Martopo-Sholihien menang telak dengan perolehan 210.623 suara atau 96,2 persen dan kolom kosong hanya mendapatkan 8.407 suara 3,8 persen.
Begitu halnya dengan paslon petahana di pilkada Penukal Abab Lematang Ilir. Paslon petahana Heri Amalindo-Soemarjono meriah 51.861 suara atau 50,3 dan paslon Devi Harianto-Darmadi Suhaimi memperoleh 51.145 suara atau 49,7 persen. Hanya saja, hasil pilkada di kabupaten ini harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi karena paslon Devi-Darmadi mengajukan gugatan.
Sementara dua paslon dari jalur independen tak satu pun memenangkan pilkada di Sumsel. Yakni paslon Ruslan-Herly Sunawan di OKU Timur yang memperoleh 148.747 suara atau 40,5 persen.
Paslon ini kalah dari pesaingnya paslon Lanosin-HM Adi Nuhraha Purna Yudha yang diusung semua kursi di legislatif memperoleh 218.836 suara atau 59,5 persen. Lanosin merupakan adik kandung Gubernur Sumsel Herman Deru dan kedua paslon ini sama-sama baru karena kepala daerah petahana tidak menjadi peserta pilkada.
Paslon jalur perorangan yang tak berkutik adalah Akisropi Ayub-Baukuni di Musi Rawas Utara. Paslon ini hanya mampu mendapatkan 23.799 suara atau 21 persen. Pilkada Musi Rawas Utara diikuti tiga paslon, salah satunya diikuti paslon petahana namun kalah bersaing dari penantang.
Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Alam Amrah Sulaiman mengatakan, pemenang pilkada akan ditetapkan pasa awal Januari 2021. Total ada enam paslon yang segera diumumkan dan satu lagi menunggu keputusan MK.
"Segera ditetapkan, paling tidak awal tahun depan," ungkap Amrah, Jumat (18/12).
Menurut dia, partisipasi pemilih di tujuh pilkada di Sumsel rata-rata di atas target yang dipatok 77,5 persen. Di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mencapai 85,60 persen, Ogan Ilir partisipan mencapai 83,58 persen, PALI 80,65 persen, OKU Timur 80,31 persen, Musi Rawas Utara 80,02 persen, Musi Rawas 78,71 persen, dan terkecil di OKU yang hanya 71,13 persen.
"Alhamdulillah pelaksanaan pilkada serentak di Sumsel berjalan aman, lancar, dan tertib," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaTiga paslon yang resmi mendaftar itu adalah Aceng Fikri-Dudi Darmawan, Agus Supriyadi-A Miraz MS, dan Agus Muchyidin-Salman Alfarisi
Baca SelengkapnyaNama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaSuara terbanyak diraih pasangan nomor urut 2 pasangan Prabowo-Gibran yang unggul sebanyak 124 suara.
Baca SelengkapnyaAnies terancam ditinggalkan tiga parpol yang awalnya berencana mengusungnya.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin hanya mendapatkan sebanyak 152 suara.
Baca SelengkapnyaKeempat daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.
Baca SelengkapnyaPerebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaHasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang, Raih 3.649.651 Suara di Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaHasil Pleno KPU: Prabowo-Gibran Menang dengan Perolehan 1.407.684 Suara di Kalsel
Baca SelengkapnyaSejumlah nama tenar masih menjadi pilihan para pemilih di Dapil III.
Baca Selengkapnya