Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Sikap JK Berlawanan Dengan Kubu Jokowi Hadapi Pilpres 2019

3 Sikap JK Berlawanan Dengan Kubu Jokowi Hadapi Pilpres 2019 Peringatan HUT PDI Perjuangan ke-46. ©2019 Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tampak memiliki pandangan yang berbeda dengan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dalam menghadapi sejumlah isu di Pilpres 2019. Padahal, dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN), JK merupakan ketua dewan pengarah Jokowi-Ma'ruf.

Setidaknya, ada tiga isu yang memperlihatkan sikap JK berada pada posisi berseberangan dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Berikut dirangkum merdeka.com, Selasa (14/1):

Visi Misi

Koalisi Jokowi-Ma'ruf ingin agar pemaparan visi dan misi capres dan cawapres cukup dilakukan oleh tim sukses saja. Tidak perlu langsung disampaikan oleh si capres dan cawapresnya.

"Cukup oleh tim saja dan kita saja. Itu boleh, kok, digelar debat, baik oleh KPU maupun masyarakat yang punya konsen (pemilu), tidak ada masalah," kata Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding.

Namun pandangan berbeda disampaikan oleh JK. Menurut dia, visi misi harus dipaparkan langsung oleh capres dan cawapres. Hal itu justru seiring dengan keinginan kubu Prabowo-Sandiaga.

"Visi, misikan punyanya calon A, (calon) B, tidak pernah ada mengatakan visi dan misi dari tim sukses. Ya mestinya (disampaikan sendiri), karena itu nanti dia harus pertanggungjawabkan," kata JK.

Namun perdebatan berakhir setelah KPU dan kubu Jokowi serta Prabowo sepakat jadwal pemaparan visi dan misi 9 Januari dibatalkan. Pemaparan visi dan misi diserahkan ke masing-masing kubu, KPU tidak memfasilitasi.

Bocoran Pertanyaan Debat

Kubu Jokowi tak menolak mendapatkan bocoran debat perdana yang akan digelar 17 Januari nanti. Intinya, kubu Jokowi ikut aturan main yang ditetapkan oleh KPU. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua TKN, Hasto Kristiyanto.

"Kami itu taat pada aturan main dikasih kisi-kisi kami ikut, tidak dikasih kisi-kisi juga sudah biasa," ujar Hasto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (7/1).

Sementara JK menilai tak tepat debat capres diberikan bocoran. Sebab, debat bisa menjadi tak murni.

"Kalau itu dibuka duluan berarti yang menjawab tim, padahal yang mau diuji adalah yang bersangkutan pribadi. Jadi kurang pas itu karena (jawabannya) dirapatkan oleh tim, yang pantas jadi wapres, tim itu dong," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (8/1).

Berkaca dari pengalaman JK mengikuti debat pilpres selama tiga kali, umumnya ia hanya menerima soal tema yang akan diangkat sebelum pelaksanaan debat.

"Ya mestinya kalau ingin menilai kemampuan secara pribadi jangan dibuka. Banyak hal yang perlu ditanggapi langsung, agar rakyat punya pilihan yang jelas," ucap JK.

Alumni Beri Dukungan

Jokowi menghadiri deklarasi dukungan alumni UI dan sejumlah perguruan tinggi negeri di GBK pada Sabtu (12/1) lalu. Jokowi mendapatkan ribuan dukungan dari alumni perguruan tinggi yang hadir saat itu.

Di depan lulusan Kampus Kuning itu, Jokowi menyinggung memilih pemimpin harus punya pengalaman. Dia mengakui sempat pusing karena belum memiliki pengalaman saat memimpin.

"Apa yang saya alami? Kaget dan harus banyak belajar. Di awal pusing karena belum miliki pengalaman di pemerintahan. Itu yang saya sampaikan di awal, perlu pengalaman untuk memerintah. Apalagi negara Indonesia besar begini. Jangan coba-coba," ujar Jokowi.

Rupanya JK tak setuju apabila membawa almamater dalam dukungan politik. JK meminta organisasi alumni universitas tidak terlalu jauh menyeret nama kampus jelang Pilpres 2019.

"Apabila terlalu jauh pasti alumni itu terbelah. Jadi kita harus bicara hal yang tentu independen, normatif tapi tidak berbicara tentang hal yang bisa memecah," kata dia.

JK lalu menyinggung deklarasi alumni UI dan sejumlah alumni perguruan tinggi negeri kepada capres dan cawapres 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebelumnya, sejumlah alumni UI juga menyatakan dukungan untuk capres dan cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"(Kalau) alumni itu (sebenarnya) bebas saja karena itu hak konstitusi masing-masing tapi mestinya tak harus terlalu jauh mengatasnamakan universitas agar universitas itu tetap berdiri independen," ujar JK. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pihak JK Tolak Halus Ajakan PDIP Dukung Ganjar Capres
Pihak JK Tolak Halus Ajakan PDIP Dukung Ganjar Capres

PDIP tengah merayu mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) untuk bergabung bersama tim mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden

Baca Selengkapnya
Usai Debat Cawapres, Anies-Cak Imin Hingga Surya Paloh Bakal Berkunjung ke Rumah Jusuf Kalla
Usai Debat Cawapres, Anies-Cak Imin Hingga Surya Paloh Bakal Berkunjung ke Rumah Jusuf Kalla

Jajaran tim pendukung AMIN juga akan turut datang ke kediaman Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya
JK Nilai Pemilu 2024 Paling Buruk, TKN Prabowo: Tidak Fair, Belum Pernah Merasakan Oposisi
JK Nilai Pemilu 2024 Paling Buruk, TKN Prabowo: Tidak Fair, Belum Pernah Merasakan Oposisi

Muzani menilai, pernyataan JK tidak fair lantaran belum pernah menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir

Kubu Ganjar Mahfud telah mempetakan tokoh-tokoh yang telah mendukung mereka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi

Keduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ngaku Belum Diundang Jokowi, Ingatkan Tidak Memihak Capres
Cak Imin Ngaku Belum Diundang Jokowi, Ingatkan Tidak Memihak Capres

Cak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu

Jokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu

Baca Selengkapnya
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid

merupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan, NasDem: Kekuatan AMIN Bertambah
Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan, NasDem: Kekuatan AMIN Bertambah

Partai NasDem menyambut baik dukungan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla kepada calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Berharap JK Turun Gunung Bantu Anies Kampanye
Timnas AMIN Berharap JK Turun Gunung Bantu Anies Kampanye

Billy tidak bisa memastikan apakah JK bakal bergabung dalam struktur Timna AMIN.

Baca Selengkapnya