34 DPW desak PPP kubu Djan Faridz cabut dukungan ke Jokowi
Merdeka.com - Sebanyak 34 Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP agar mencabut segala bentuk dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baik itu dalam pemerintahan saat ini, maupun dalam Pilpres 2019 mendatang.
Para kader partai berlambang Kabah itu merasa kecewa terhadap perlakuan pemerintah Jokowi yang tak mengakui kepemimpinan Djan Faridz.
Para pimpinan wilayah PPP dari ujung barat hingga timur tersebut menyampaikan pernyataan sikap usai peringatan Hari Ulang Tahun ke-45 PPP, di Gelora Manahan, Solo, Minggu (7/1). Sejumlah Ketua DPW, membacakan pernyataan sikap di hadapan wartawan dan ribuan kader PPP yang hadir.
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan PDIP umumkan pemecatan Jokowi? Pada tanggal 16 Desember 2024, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, secara resmi mengumumkan pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai.
-
Apa alasan PDIP memecat keluarga Jokowi? Anggota tersebut dinilai telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan kepada calon yang tidak sesuai dengan keputusan resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden 2024.
"Kami mendesak DPP PPP dan Ketum Djan Faridz untuk menyatakan sikap dan menginstruksikan pengurus seluruh tingkatan, agar tidak mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 nanti. Desakan ini wajib untuk dilaksanakan oleh DPP sesuai mekanisme yang berlaku," ujar Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Ahmad Wafi.
Indira, Ketua DPW Provinsi Papua mewakili DPW dan DPC wilayah timur, mengemukakan tuntutan yang sama. Menurut Indira, selama 3 tahun pemerintahannya Jokowi sudah menzalimi partainya. Aswan Jaya, Ketua DPW Sumatera Utara yang mewakili DPW dan DPC wilayah barat berkomentar lebih lantang.
"Kami berkumpul di sini, 34 provinsi, ketua-ketua dan sekretaris seluruh Indonesia, satu tujuan. Mendeklarasikan di Solo, di tempat kelahiran dan besarnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dengan ini kami menyatakan, tidak akan mendukung lagi, tidak akan merestui, tidak akan menyetujui bila DPP PPP mencalonkan atau mendukung lagi Jokowi sebagai presiden untuk periode berikutnya," tandasnya.
"Kami juga mendesak Dewan Pimpinan Pusat PPP untuk mencabut seluruh dukungan yang pernah diberikan kepada Presiden. Kami meminta juga kepada DPP untuk mencopot seluruh baliho, spanduk, billboard yang mengatasnamakan PPP, yang menyatakan mendukung Joko Widodo," tandasnya lagi.
Sikap tegas tersebut, kata Aswan, dilakukan sebagai reaksi atas sikap pemerintah, melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang tak mengakui PPP hasil Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz. Sikap pemerintah tersebut dinilai sebagai pengangkangan dan pengkhianatan hukum.
Sementara itu, Djan Faridz menganggap wajar pernyataan sikap tersebut. Sikap keras para kader partai tersebut sebagai ungkapan kekecewaan terhadap keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan PPP kubu Romahurmuziy.
"Sikap seluruh pengurus dari DPW, DPC, dan ranting ini sesuatu yang wajar. Sebab musababnya dari seorang menteri yang tidak mengerti hukum, yang menzalimi keputusan MA. Kasihan keputusan MA dianggap seperti kertas kosong," tegasnya.
Kendati memaklumi sikap para kadernya, Djan mengaku tidak akan terburu buru dan gegabah dalam mengambil keputusan. Dia menyatakan, dalam politik masih ada kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa saja terjadi. Termasuk di antaranya kemungkinan islah, damai, kemungkinan bergabung atau kemungkinan keluarnya SK.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku tidak ingin membela diri atau mencari pembenaran terkait sikap PDIP.
Baca SelengkapnyaSekitar satu tahun lalu, sebelum SK pemecatan resmi dikeluarkan, hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terlihat mesra. Simak potretnya!
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaPemecatan terhadap Jokowi ini tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca SelengkapnyaSurat pemecatan dibacakan di hadapan seluruh jajaran PDI Perjuangan se-Indonesia pada Senin (16/12)
Baca SelengkapnyaMajelis Pertimbangan PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk memecat kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPemecatan ini menjadi momen penting bagi Jokowi untuk membuktikan kehebatannya dalam dunia politik.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaSelain Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution juga dipecat dari keanggotaannya di PDIP.
Baca SelengkapnyaBudi Arie Setiadi mengatakan, banyak partai yang mau menampung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai pemecatan terhadap Jokowi merupakan langkah yang tepat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi memecat Joko Widodo dan keluarganya dari PDIP.
Baca Selengkapnya