4 Alasan JK lebih dipilih dibanding Abraham Samad
Merdeka.com - Calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) memutuskan berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) di pemilu presiden 2014. Keduanya pun sudah mendaftarkan diri sebagai peserta pilpres ke KPU, Senin (19/5).
Keduanya daftar ke KPU dengan cara unik. Berdua naik sepeda ontel dari rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berada di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat menuju kantor KPU Jalan Imam Bonjol.
Sebelum JK dipilih sebagai cawapres, santer diberitakan Jokowi juga kantongi nama Ketua KPK Abraham Samad. Bahkan secara tak langsung, Samad menunjukkan sinyal ketertarikannya jadi cawapres Jokowi.
-
Siapa yang menyatakan koalisi Ganjar-Mahfud solid? Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto memastikan, partai koalisi pengusung paslon 3 Ganjar-Mahfud sangat solid. Meskipun, Hasto menyebut, ada upaya dari tim pemenangan Prabowo Subianto atau Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk memecah belah kesolidan itu.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan oleh Megawati, SBY, dan JK di Pemilu 2024? Megawati, SBY dan Jusuf Kalla secara tidak langsung ikut bertarung di Pemilu 2024.
-
Siapa yang menilai Kejagung konsisten? Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menilai pencapaian ini sebagai bentuk konsistensi Kejagung yang patut dicontoh lembaga penegak hukum lainnya. 'Komisi III memberi apresiasi luar biasa kepada Kejagung, khususnya saat di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin ini.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
Lantas alasan apa yang mendasari Jokowi akhirnya menjatuhkan pilihan kepada JK? Berikut alasan yang diutarakan Jokowi dan para petinggi parpol pendukung:
JK lebih teruji dari pada Samad
PDIP bersama para partai koalisi memilih JK ketimbang Abraham Samad dengan berbagai pertimbangan."Dalam semua aspek pertimbangan dari yang baik dan terbaik. Abraham Samad tokoh muda visioner mempunyai talenta. Namun, dalam kondisi tantangan, kawan-kawan (partai koalisi) lebih menempatkan kepada pak Jusuf Kalla," ujar Ketua Umum NasDem Surya Paloh di kediaman Megawati Soekarnoputri, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/5).
Dengan JK, Jokowi yakin bawa perubahan
Jokowi yakin bersama JK akan mampu membawa perubahan di Indonesia."Kita mempunyai keyakinan Insya Allah kami berdua akan membawa gerakan perubahan di negara yang kita cintai ini," kata Jokowi.Menurut Jokowi, keputusan dipilihnya JK sebagai cawapres diambil setelah melalui konsultasi dan pertimbangan dengan seluruh parpol koalisi.
JK hasil hitung-hitungan politik Jokowi
Jokowi memiliki sejumlah alasan memilih JK sebagai cawapres pendampingnya. Namun Jokowi menegaskan di antara sejumlah alasan yang dimilikinya tidak ada alasan dipilihnya JK karena kader Golkar."Kami ini hitungannya detail sekali dan tidak berhubungan dengan dia ketua partai atau bukan. Enggak ada itu karena dia (Jusuf Kalla) bukan ketua partai," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/5).Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan pilihan cawapres didasarkan pada sosok personal dari kandidat. Ia dan parpol anggota koalisi memiliki kriteria cawapres yang mendampinginya harus bisa bekerja dan memberi semangat gerakan perubahan secara nyata kepada Indonesia.
Integritas JK baik
Jokowi menilai sosok JK memiliki integritas yang baik. Selain itu JK dinilai juga berpengalaman di bidang ekonomi dan politik."Masalah integritas. Itu penting sekali dan masalah kompetensi kemampuan, baik di bidang ekonomi, politik, dan lain-lain," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas AMIN mengungkapkan dampak dari dukungan Jusuf Kalla terhadap Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaUjang menyarankan Partai Golkar untuk mengusung pria akrab disapa Kang Emil itu di Pilkada Jabar karena peluang menangnya lebih besar daripada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenyampaian dukungan tersebut disampaikan saat menjadi pembicara di depan Juru Bicara Kampung AMIN
Baca SelengkapnyaElektabilitas Khofifah-Emil sangat bagus dah kredibilitasnya memimpin tidak perlu diragukan.
Baca SelengkapnyaGolkar kini sedang menjajaki koalisi dengan partai politik demi mengusung Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaJK menilai Anies sebagai tokoh berpengalaman menjadi pemimpin dan figur berintegritas.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini percaya diri karena selama ini PKB berhasil menang di Jawa Timur setiap pemilu.
Baca SelengkapnyaEfriza mengatakan, Kaesang memang lebih cocok bersama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan memperhitungkan matang-matang untuk memajukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berpesan kepada Cak Imin agar tidak kalah dengan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAnies ternyata merupakan murid politik Jusuf Kalla sejak lama.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungguli Sandiaga Uno dan Mahfud MD menjadi Cawapres Ganjar.
Baca Selengkapnya