4 Alasan Kepemimpinan Cak Imin Sulit Goyah di PKB
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) digoyang isu muktamar luar biasa. Namun, kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai sulit untuk digoyahkan.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak menilai, selama Cak Imin memimpin PKB, partai tersebut semakin solid dan tren perolehan suara semakin positif.
Dia menilai, ada beberapa hal yang menunjukkan tren PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin positif.
-
Bagaimana cara NU memperjuangkan umat Islam? Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah.
-
Bagaimana Ririn Ekawati dan Ibnu Jamil menjaga hubungan mereka? Kami pernah mengalami kegagalan bersama, kali ini kami berusaha untuk menjadi lebih terbuka dan komunikatif,“ kata Ririn Ekawati. “Yang sebelumnya tidak begitu baik, kini mengalami peningkatan, baik dalam hubungan keluarga, pekerjaan, dan hal-hal lainnya.
-
Bagaimana Cak Imin menyemangati internal PKB? 'Itu penyemangat internal kira-kira kalimatnya itu semua urgensi agenda AMIN itu dijadikan satu pegangan untuk berjuang terus,' kata ketua umum PKB ini.
-
Siapa yang mengikuti MUN di Malaysia? Kabar partisipasi Almira dalam Model United Nations (MUN) baru-baru ini diumumkan oleh ibunya melalui Instagram.
-
Bagaimana cara Ibnu Jamil dan Ririn saling support? Mereka saling support terus, bahkan Ririn sering ikut Ibnu ke luar negeri kalo Ibnu ada urusan.
-
Apa yang dilakukan Gus Kikin setelah jadi Pj Ketua PWNU Jatim? 'Ta'aruf dulu, pengenalan apa yang harus dilakukan dan dilanjutkan sebagai suatu inovasi. Ya kita mengalir saja,' kata Cicit dari pendiri NU ini.
"Pertama, dari segi perolehan suara, sejak Pemilu 2014, posisi PKB semakin diperhitungkan. Suaranya PKB naik signifikan dibanding sebelumnya saat didera konflik," kata Zaki, dikutip dari Antara, Senin (19/4).
Dia mengatakan, tren positif itu terlihat kembali dalam survei terbaru Charta Politica beberapa waktu lalu, yaitu PKB berada dalam posisi 3 besar.
Namun dia menilai, perkembangan tersebut tidak boleh membawa PKB terlena karena situasi berjalan sangat dinamis, mudah terjadi perubahan. Kedua menurut Zaki, selama periode kepemimpinan Muhaimin Iskandar, PKB menjadi semakin solid dibanding masa-masa sebelumnya yang sarat konflik.
Dia menilai, beberapa potensi konflik bisa diatasi Muhaimin Iskandar, sehingga tidak meruncing dan berdampak serius. "Memang tidak semua pihak terpuaskan, tapi hal ini tentunya wajar, fenomena yang terjadi di semua Parpol," ujarnya.
Ketiga, Zaki mengatakan, jika dicermati tren positif PKB memang tidak bisa dipisahkan dari strategi dan kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang lebih kreatif. Dia mencontohkan, pada Pemilu 2014, pria yang juga akrab disapa Gus AMI ini menggandeng musisi Ahmad Dhani dan Haji Rhoma Irama yang ternyata dampak elektoralnya luar biasa.
"Muhaimin juga cukup berhasil dalam menjaga hubungan baik dengan NU, dengan para kiai dan santri. Sekaligus pintar merangkul kaum milenial yang jumlahnya sangat besar," katanya.
Keempat menurut dia, PKB berhasil dalam memposisikan dirinya sebagai kekuatan religius yang nasionalis dengan mengintegrasikan wawasan keagamaan dan kebangsaan dan sebagai pengusung moderatisme beragama.
"Berada di titik spektrum tengah. Jika mampu dijaga secara konsisten, hal ini akan menjadi poin positif bagi PKB ke depannya yang membedakan dengan parpol-parpol lainnya," ujarnya.
Muktamar Luar Biasa Bukan Solusi
Terkait wacana muktamar luar biasa (MLB) PKB, dia berharap, ada rekonsiliasi yang melibatkan pihak-pihak terkait. Menurut Zaki, semua persoalan harus didiskusikan dan dibicarakan bersama.
Dirinya percaya, PKB sebagai partai yang terbuka, inklusif, mampu mengatasi perbedaan-perbedaan pandangan yang ada.
"Sayang sekali jika PKB kembali didera konflik dan terpecah belah seperti era sebelumnya. Menurut saya KLB sama sekali bukan solusi, justru bisa-bisa membuat partai kaum Nahdliyin ini terpuruk. Yang terbaik adalah membangun dialog dan bersama-sama bersinergi membesarkan PKB," tuturnya.
Menurut dia, prinsipnya adalah demokrasi yang sehat dan kuat sangat dipengaruhi oleh dinamika kepartaian yang juga sehat. Dia berpendapat, jika peran dan fungsi Parpol lemah atau dilemahkan, akan membawa kerugian besar bagi stabilitas politik dan demokrasi, termasuk kerugian dalam kehidupan bernegara.
Dia menjelaskan, salah satu fungsi pemerintah adalah menjaga dinamika kepartaian tetap kondusif. Karena itu, menurut dia, pemerintah jangan sampai terlibat dalam intervensi-intervensi terhadap urusan internal Parpol.
"Pemerintah juga dituntut bersikap tegas menindak oknum-oknum yang menyalahgunakan kekuasaannya menganggu partai-partai politik. Biarkan Parpol menjadi mandiri dan tumbuh berkembang dengan sehat," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangkauan konstituen PKB saat ini semakin luas berkat konsistensi serta upaya adaptasi terhadap fenomena perubahan di berbagai lini.
Baca SelengkapnyaGus Dur memiliki peranan penting bagi Cak Imin. Bahkan, Ketum PKB itu mengakui dirinya produk Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPKB tidak khawatir suara warga NU atau Nahdliyin bakal lari ke Mahfud.
Baca SelengkapnyaMeski istimewa, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) tidak serta-merta mengantongi suara santri NU.
Baca SelengkapnyaGus Ipul meminta PKB untuk tidak banyak ‘bermanuver’
Baca SelengkapnyaSaid Aqil Siroj meminta PKB untuk menjadikan semua yang dihadapi saat ini sebagai cambuk atau jamu.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan partainya semakin digembosi maka akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai menjadi lumbung suara yang berpotensi bisa didapatkan pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaSuara NU untuk mendukung pasangan Anies-Cak Imin pada akhirnya tidak akan tergerus mengingat PKB lahir dari NU.
Baca SelengkapnyaCak Imin enggan memikirkan pernyataan Nusron Wahid.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta kepada seluruh kader PMII agar terus memperkuat nilai-nilai organisasi dan kepemimpinan yang digembleng di organisasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca Selengkapnya