4 Alasan TGB mantap dukung Jokowi, sampai siap hadapi risiko
Merdeka.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyatakan mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Dukungan tersebut datang dari pribadi TGB tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Atas sikapnya itu, TGB bakal diberikan sanksi oleh Demokrat karena dinilai telah mendahului partai mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi. TGB mengaku siap menghadapi semua risiko atas keputusannya tersebut. TGB pun membeberkan alasan mengapa mantap mendukung Jokowi. Berikut alasannya:
Pekerja keras
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengungkapkan alasan mengapa dirinya mantap mendukung Jokowi pada Pilpres 2019. Dia menilai Jokowi merupakan tipe pekerja keras sehingga layak maju kembali sebagai capres di Pilpres mendatang.
"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB, saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Menuntaskan pembangunan infrastruktur
Alasan lain TGB Zainul Majdi mendukung Jokowi, supaya menuntaskan pembangunan infrastruktur yang tengah dikerjakan. Menurutnya waktu lima tahun tidak cukup untuk pembangunan dari Sabang sampai Marakue.
"Nah, sekarang pekerjaan sedang luar biasa, dan cukup pantas untuk memberikan kesempatan pada beliau dalam menuntaskan seluruh yang dikerjakan dari Sabang sampai Marauke. Tentunya dalam dua periode," kata Gubernur NTB ini, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/7).
Demi keutuhan bangsa
Dukungan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi terhadap Presiden Jokowi di Pilpres 2019 menuai pro dan kontra. Terlebih, selama ini nama TGB masuk bursa sebagai salah satu calon presiden atau wakil presiden versi alumni 212.
TGB mengatakan, dukungan kepada Jokowi murni sebagai keputusan pribadi dan tanggung jawab demi menjaga keutuhan berbangsa bernegara. "Saya telah mengamati situasi perpolitikan nasional selama empat tahun belakang ini. Dalam pandangan saya, gesekan dan polarisasi umat dengan menggunakan sentimen agama semakin mengkhawatirkan," katanya, Jumat (6/7).
Jokowi memperhatikan pembangunan di Indonesia Timur
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengaku siap menerima semua risiko atas keputusannya yang secara terang-terangan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. TGB mempunyai alasan kuat kenapa menjatuhkan dukungan kepada mantan Wali Kota Solo itu.
Salah satu alasannya ialah Jokowi cukup memperhatikan pembangunan di wilayah Indonesia bagian Timur, khususnya di NTB. "Delapan kali Beliau ke NTB. Ini artinya Beliau melihat di NTB ada gerak pembangunan kerja nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saya melihat Beliau mau mengapresiasi orang-orang yang bekerja," ujar TGB saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap menjadi oposisi 5 tahun mendatang
Baca SelengkapnyaHabiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Puan saat ditanya soal arah dukungan Jokowi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaTak ada arahan dari Jokowi terkait pilihan politik Bara JP kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBara JP diajak untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ada kekaguman dari Ketum Bara JP Utje Gustaaf Patty terhadap Prabowo.
Baca Selengkapnya