4 Cerita Prabowo terpaksa tinggal di luar negeri usai 98
Merdeka.com - Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto maju menjadi calon presiden 2014, namun terganjal sejumlah persoalan masa lalu. Salah satunya soal kerusuhan Mei 1998 dan isu kudeta yang akan dilakukan Prabowo pada Habibie .
Kini polemik 15 tahun itu mencuat, di depan peserta HUT Aliansi Jurnalis Independen, Habibie kembali menceritakan kisah itu. Saat itu Prabowo menjabat Panglima Kostrad TNI AD, Habibie dilapori Wiranto ada pasukan liar yang diduga dikendalikan Prabowo bergerak ke Jakarta.
Prabowo sendiri selalu menepis kabar akan melakukan kudeta atau menjadi dalang kerusuhan Mei 1998. Menurutnya, tak pernah ada walau sekadar niatan untuk melakukan kudeta pada pemerintahan yang sah. Prabowo menegaskan tudingan itu hanya fitnah.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Mengapa Prabowo dituduh melakukan kudeta? Prabowo mengaku kerap dituduh ingin mengkudeta saat dulu aktif menjadi tentara, namun hal itu ia tidak lakukan.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
"Saya waktu itu Pangkostrad dengan 33 batalyon, nyatanya apakah saya kudeta? Itu tidak akan saya lakukan karena sebagai prajurit sapta marga saya takut terhadap konstitusi UUD 1945," kata Prabowo dalam keterangan persnya yang diterima merdeka.com, Minggu (20/10).
Menanggapi isu tersebut, mantan Danjen Kopassus itu hanya diam. Dia menilai, waktu dan sejarah yang akan mengungkap kebenaran tersebut. "Saya lebih memilih diam menanggapi fitnah itu, biarlah waktu dan sejarah yang akan membuktikan. 'Becik ketitik ala ketara'," jelas Prabowo.
Prabowo boleh berharap semuanya akan terang benderang. Tapi dia pun masih ragu untuk mengungkapkan siapa yang sebenarnya 'bermain' dalam kerusuhan Mei 1998. Namun pada akhirnya Prabowo memilih untuk menghindari fitnah-fitnah tersebut dengan pergi keluar negeri.
Berikut cerita dibalik perginya Prabowo keluar negeri setelah kerusuhan 1998:
Lari ke Yordania karena situasi Jakarta kacau
Pascakerusuhan Mei 1998, Mantan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania. Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.Cerita ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melalui akun Twitternya @fadlizon seperti dikutip merdeka.com, Minggu (25/5). Fadli menulis twit berseri menanggapi isu kewarganegaraan Yordania yang dimiliki Prabowo.Fadli berkisah, Prabowo hijrah ke Yordania pada bulan September 1998 untuk menghindari fitnah yang begitu kencang di dalam negeri. "Inilah hijrah Prabowo, semua atas pengetahuan Presiden Habibie," tulisnya.Sebulan berselang, Fadli dan sejumlah tokoh Islam seperti Ahmad Sumargono bertolak ke ibukota Yordania, Amman untuk bertemu Prabowo. Mereka menemui Prabowo di tempat tinggalnya di sebuah apartemen.Fadli mengisahkan, akhir Desember 1998, Prabowo berniat kembali ke Jakarta. Tapi karena keadaan belum memungkinkan, rekan-rekan Prabowo menyarankan untuk jangan kembali dulu."Kenapa? Fitnah-fitnah berseliweran. Semua difitnahkan ke Prabowo. Kami bertemu di Bangkok, 27 Dec 1998. Ada beberapa kawan hadir. Hadir Maher, Muchdi, saya dan Farid Prawiranegara. Ada Prof Soemitro dan ibu. Saya banyak ngobrol dengan Prof Soemitro tentang sejarah," kenang Fadli.Fadli melanjutkan, setelah pertemuan di Bangkok itu, Prabowo akhirnya tidak jadi ke Jakarta dan akhirnya lebih banyak tinggal di Mi Casa, Kuala Lumpur. "Pulang pergi Amman, Yordania, KL dan Eropa," ujarnya.
Hidup sederhana naik taksi langganan
Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto punya pengalaman menetap di Yordania. Pada saat itu dia meninggalkan Indonesia untuk menghindari fitnah-fitnah yang ditujukan padanya terkait kerusuhan tahun 98. Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menuturkan, selama di Amman, Prabowo hidup sederhana dan bepergian dengan taksi.Prabowo bahkan punya sopir taksi langganan yang bernama Muhammad. "Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab," tulis Fadli.Dia juga menegaskan, tak pernah sedetik pun Prabowo menjadi warga negara Yordania. Bahkan lanjut Fadli, Prabowo menolak tawaran dari sahabat karibnya, Pangeran Abdullah yang komandan pasukan khusus, untuk menjadi penasihat militer Yordania."Hubungan dengan Abdullah terus berlangsung Baik. A friend in need is a friend indeed, teman sejati ketika kesulitan," imbuhnya.Fadli mengaku sedikitnya mengunjungi Prabowo di Yordania sekitar 7 kali. Mereka bahkan beberapa kali mengunjungi kota-kota di Irak seperti Baghdad, Kuffa, Samarra, Mosul dan lain lain.
Perpanjang paspor dibantu Luhut Panjaitan
Masih ingat dipikiran orang banyak bahwa calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto sempat tinggal di Yordania. Prabowo meninggalkan Indonesia di saat banyak fitnah yang ditujukan kepadanya soal 'siapa dalang kerusuhan tahun 98'.Banyak hal yang dialami mantan Danjen Kopassus ini saat di luar negeri, salah satunya dia pernah kehabisan masa berlaku paspor yang harus segera diperpanjang. Luhut Panjaitan adalah orang yang waktu itu membantu Prabowo untuk memperpanjang paspor milik calon presiden dari partai berlambang kepala garuda ini.Seperti yang diungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, Prabowo juga pernah berkunjung ke Irak bersama Luhut Panjaitan. Bahkan ketika masa berlaku paspor Prabowo habis, diperpanjang oleh Luhut yang kemudian menjadi Dubes RI di Singapura."Sebelum kembali ke tanah air tanggal 2 Januari 2000, sekitar akhir 1999, Prabowo bertemu Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab di Istana Raja Abdullah. Yordania adalah tempat sahabat Prabowo yakni Raja Husein. Persahabatan itu terjalin hingga kini," ujar Fadli.Namun pada saat ini, Luhut yang dulunya merupakan atasan Prabowo di Kopassus ini tidak mendukung Prabowo yang merupakan bawahannya untuk maju sebagai presiden RI pada 9 Juli mendatang.
Prabowo jadi teman pangeran Yordania
Raja Yordania Abdullah ibn Al Hussein sedang melakukan kunjungan ke Indonesia. Selain bertemu Presiden SBY, dia juga memanfaatkan waktunya untuk bertemu dengan karib lamanya Prabowo Subianto. Mereka bertemu kangen di acara Nahdlatul Ulama Sufi Gathering yang diselenggarakan hari Rabu (26/2) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat."Dalam satu kesempatan di Yordania, Raja Abdullah menyampaikan ingin berdialog dengan ormas Islam di Indonesia. Itu disampaikan ke Prabowo yang kemudian berdialog dengan PBNU dan Muhammadiyah. Kedatangan dia ini bukan atas undangan presiden," jelas Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di JCC, Jakarta, Rabu (26/2).Fadli menambahkan, persahabatan Prabowo dengan Raja Abdullah II terjalin sejak keduanya masih muda dan aktif di militer. "Raja Abdullah sahabat Prabowo sejak zaman komandan pasukan khusus di negara masing-masing," lanjut Fadli Zon.Kemudian ditambahkan oleh ketua PBNU, Said Aqil Siradj. "Mereka bersama-sama semenjak di universitas di AS terus sampai menjalin hubungan sahabat," terang Said Aqil.Terlihat selama acara, sang raja yang duduk diapit Said dan Prabowo tampak menikmati acara yang disuguhkan. Sampai di akhir acara keduanya pun pulang bersama-sama.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden, Wiranto pernah mencopot pangkat Prabowo saat keduanya bersama-sama berada di tubuh militer.
Baca SelengkapnyaWiranto ditunjuk menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan
Baca SelengkapnyaSosok ini dikenal sebagai seseorang yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaSetelah lebih dari 25 tahun pangkat dicopot Wiranto, Prabowo Subianto kini mendapatkan kenaikan pangkat jenderal kehormatan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaAktivis 98 menilai ada upaya memanipulasi sejarah masa lalu bergabungnya Budiman Sudjatmiko hingga anggota Dewan Kehormatan Perwira Wiranto ke kubu Prabowo.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaBacapres sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto usil, mengajak bercanda awak media
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenang kembali masa lalunya bersama Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur Agus Jabo dan eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko
Baca SelengkapnyaKomandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono mengutuk keras hoaks yang terus diarahkan ke Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya