4 Faktor ini dianggap bisa menangkan 'Asyik' di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat yang diikuti 4 pasangan calon (Paslon) diprediksi berlangsung sengit. Pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) dinilai masih berpeluang menang di Pilgub Jabar. Direktur Survei & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, mengatakan ada 4 faktor yang bisa menentukan kemenangan pasangan Asyik.
Pertama, figur Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Nama Prabowo Subianto dianggap masih berpengaruh kuat bagi masyarakat Jabar.
"Keunggulan Prabowo ini (di Jawa Barat) sudah tercermin dalam kemenangannya di Provinsi Jabar sebagai ladang suara saat Pilpres 2014," kata Igor di Jakarta, Jumat (22/6).
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran bisa menang? 'Paling tidak bisa memberikan kebulatan atau keyakinan bagi mereka yang mungkin masih belum menentukan pilihannya di hari-hari terakhir,' ujarnya. 'Mudah mudahan dengan itu semuanya kita semakin solid, dan punya margin yang lebih aman lagi dari 50 persen,' sambung AHY.
Kemudian, menurut Igor, kinerja Ahmad Heryawan memimpin Jabar selama dua periode juga menjadi nilai plus dalam memberikan dukungannya kepada pasangan Asyik. Padahal, dulu Aher selalu diprediksi kalah di Pilgub 2008 dan 2013 oleh banyak lembaga Survei.
"Namun faktanya justru menang, karena adanya silent voters, yaitu pemilih diam yang sebenarnya sudah menetapkan pilihan, tetapi tidak dinyatakan secara terbuka," jelas dia.
Igor melanjutkan, kerja 3 parpol pendukung Asyik, yakni Gerindra, PKS dan PAN diharapkan bisa menyapu bersih undecided voters dan swing voters saat hari pencoblosan.
"Demonstration effect kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang juga diusung Gerindra-PKS-PAN di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu bertendensi diikuti warga Jabar, terutama di daerah yang berdekatan dengan Jakarta, seperti Depok, Bekasi, dan Bogor," terangnya.
Faktor kedua, manuver pasangan Asyik yang mengaitkan kemenangannya nanti di Pilkada Jawa Barat 2018 dengan kemenangan Prabowo di Pilpres tahun 2019, salah satunya dengan jargon "2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden".
Bahkan, pasangan Asyik berani membentangkan kaos ganti presiden saat acara debat Cagub Jabar.
"Sedangkan paslon lainnya terbagi dan diusung oleh parpol pendukung pemerintah yang ingin mempertahankan status quo penguasa sekarang ini," klaimnya.
Yang ketiga, kontroversi pelantikan Komjen Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar yang menimbulkan polemik dan kecurigaan publik, terkait netralitas dalam Pilkada 2018.
"Hal ini tentu bisa menjadi amunisi penguasa untuk pemenangan paslon tertentu. Namun sebaliknya, mungkin saja malah kontradiktif, bahkan blunder. Karena perilaku aparat lebih mudah ditebak daripada perilaku pemilih," tambahnya.
Faktor yang keempat, 'nyunda', 'nyakolah', dan 'nyantri' adalah poin penting warga Jabar memilih Gubernurnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Poltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaSyaikhu dan Dedi pernah menjadi rival di Pilkada Jabar 2018. Meski keduanya kalah melawan Ridwan Kamil, tapi peroleh suara Syaikhu jauh dari Dedi.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini percaya diri karena selama ini PKB berhasil menang di Jawa Timur setiap pemilu.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo Menang Putaran Kedua Lawan Ganjar Berkat Dukungan Pemilih Anies
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran dinilai diuntungkan jika Pilpres berlangsung dua putaran.
Baca SelengkapnyaSyaiful Huda pun memerintahkan, agar seluruh kader PKB di Jawa Barat bergerak menarik hati masyarakat.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca SelengkapnyaSurvei Puspoll Tunjukkan Tiga Sebab Ganjar-Mahfud Berpeluang Maju ke Putaran Kedua
Baca SelengkapnyaGanjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca SelengkapnyaAnies yakin jejaring kekuatan partai pendukungnya, khususnya PKB dan NasDem akan menjangkau masyarakat lebih luas.
Baca Selengkapnya