Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Jenderal purnawirawan ini kritik kepemimpinan SBY

4 Jenderal purnawirawan ini kritik kepemimpinan SBY Demo BBM Bakar Foto SBY. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Momentum 15 tahun reformasi jadi kesempatan jenderal purnawirawan untuk mengkritik kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono . Mereka menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi politik dan hukum saat ini.

Keprihatinan juga muncul berkenaan dengan maraknya korupsi. Tetapi menurut Letjen Purn Kiki Syahnakri, kebijakan yang tidak mementingkan kepentingan rakyat pada saat ini adalah lebih jahat dari korupsi.

"Kebijakan yang salah itu lebih jahat dari korupsi, karena kebijakan yang salah itu implikasinya itu sangat luas," terangnya. Berikut 4 jenderal yang pernah mengkritik gaya kepemimpinan SBY.

Letjen purn Kiki Syahnakri

15 tahun pasca reformasi, banyak kalangan masyarakat menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono gagal dalam menjalankan pemerintahan. Kritikan pedas pun datang dari sejumlah pensiunan TNI Angkatan Darat.Salah satu purnawirawan jenderal TNI yang pernah menjabat wakil kepala staf Angkatan Darat (Wakasad) di tahun 2002, Kiki Syahnakri mengatakan, saat ini banyak kebijakan-kebijakan pemerintahan SBY yang tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat. Ia menilai selama hampir 10 tahun kepemimpinan SBY ini telah gagal untuk menyejahterakan rakyatnya."Saya kira banyak kebijakan-kebijakan itu tidak memberikan dampak buat kesejahteraan rakyat," ujarnya saat acara peluncuran buku "Meniti Dua Sisi, di Antara Amunisi dan Nurani" di Halim, Jakarta Timur, Senin (20/5).

Letjen purn Soerjadi

Kritik keras terhadap pemerintah disampaikan Letjen Purn Soerjadi tepat pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Menurut Soerjadi, pemerintahan sekarang seperti dimiliki Partai Demokrat. Soerjadi yang kini Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengatakan, saat ini Republik Indonesia telah ditunggangi oleh kepemimpinan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan dibanding kepentingan rakyat."Mereka sering berdalih untuk kepentingan rakyat, nyatanya justru menyengsarakan rakyat," tegas Soerjadi saat peluncuran buku "Meniti Dua Sisi, di Antara Amunisi dan Nurani" di Halim, Jakarta Timur, Senin (20/5).Soerjadi menjelaskan, selama hampir 10 tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin negara ini, Indonesia kini sudah tidak lagi menjadi negara kesatuan, melainkan sudah menjadi milik Demokrat sebagai partai penguasa."Negara ini sudah tidak tahu mau ke mana. Negara ini sudah milik Demokrat, padahal pokok-pokok pendirian negara ini jelas, di dalam undang-undang disebut negara kesatuan," jelasnya.Pria yang pernah menjabat sebagai wakil KSAD di tahun 1997 ini menjelaskan, kebijakan pemerintah saat ini haruslah diperbarui kembali agar tidak terlalu sering menjadi polemik di kalangan masyarakat.

Jenderal Purn Tyasno Sudarto

Mantan Kasad Jenderal Purn Tyasno Sudarto pernah mengkritik Presiden SBY dengan keras. Bahkan, menurut Tyasno, pemimpin saat ini dalam situasi khianat, munafik dan bejat. Menurut Tyasno, kondisi saat ini terjadi karena masalahnya pada sistem rezim. Menurut dia, sistem rezim tersebut harus diganti. Dia mengistilahkan dengan revolusi. Hal ini disampaikan Tyasno dalam sebuah acara di Gedung Joeang 45 awal 2011 lalu. ?Menurut Tyasno, pemimpin sekarang yang notabene dari TNI harusnya memegang Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. TNI hakikatnya adalah tentara rakyat, pejuang, dan nasional, lahir dan berjuang untuk melindungi rakyat, sekarang justru malah melawan dan menindas rakyat. Tyasno Sudarto juga membantah isu para jenderal purnawiran termasuk dirinya akan melakukan kudeta kepada pemerintahan yang sah.

Mayjen Syamsu Djalal

Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpus POM) TNI Mayor Jenderal (Purn) Syamsu Djalal mengkritik keras sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Bagi Syamsu, sikap SBY yang kelihatan sangat mementingkan partai tidak mencerminkan sikap seorang prajurit. "Kenapa rakus begitu? SBY prajurit bukan? Kok rakus? Kan ada orang lain," kata Syamsu Djalal dalam sebuah acara awal April lalu. Menurut Syamsu, sebagai mantan prajurit, kata dia SBY harus lebih mementingkan persoalan bangsa. Misalnya soal kondisi keamanan dan penegakan hukum di tanah air yang tidak jelas.

Baca juga: SBY menangis nonton film Sang Kiai Dubes Dino: Award untuk SBY tidak luar biasa SBY: Lulusan Lemhannas harus mengerti negara dan dunia 4 Alasan SBY tak pantas terima 'World Statesman Award' 4 Menteri SBY yang rumah tangganya jadi bahan gosip (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muncul Sentimen Negatif ke Sjafrie Sjamsoeddin, Hendropriyono: Ada yang Main Ini Pasti
Muncul Sentimen Negatif ke Sjafrie Sjamsoeddin, Hendropriyono: Ada yang Main Ini Pasti

Munculnya sentiman terhadap Sjafrie adalah permainan pihak tertentu.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
HUT ke-23 Demokrat , SBY Cerita Kesulitan Partai saat di Luar Pemerintahan
HUT ke-23 Demokrat , SBY Cerita Kesulitan Partai saat di Luar Pemerintahan

Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Panglima ABRI Wiranto Heran Prabowo Kerap Diterpa Isu Pelanggaran HAM Jelang Pilpres
VIDEO: Eks Panglima ABRI Wiranto Heran Prabowo Kerap Diterpa Isu Pelanggaran HAM Jelang Pilpres

Isu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto setiap menjelang Pemilihan Presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol saat Beri Arahan di Sragen Jateng
VIDEO: SBY Marah Tunjuk Kader Demokrat Ngobrol saat Beri Arahan di Sragen Jateng

Peristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.

Baca Selengkapnya
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik

SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.

Baca Selengkapnya
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato
Aksi SBY Marah sampai Menegur Orang Tidur dan Ngobrol saat Pidato

SBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons SBY Banjir Kritik Akademisi Tuding Pilpres 2024 Pasti Curang
VIDEO: Respons SBY Banjir Kritik Akademisi Tuding Pilpres 2024 Pasti Curang

Susilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat
Hendropriyono soal Ketakutan Orde Baru: Itu Sejarah, Sudah Lewat

Hendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bacawapres Cak Imin Keras Tuntut Perubahan, Singgung Pemerintahan Rasa Militer
VIDEO: Bacawapres Cak Imin Keras Tuntut Perubahan, Singgung Pemerintahan Rasa Militer

Menurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan

Baca Selengkapnya
VIDEO: SBY Bawa Pesan Menyentuh Para Jenderal Senior Untuk Prabowo dan Panglima TNI
VIDEO: SBY Bawa Pesan Menyentuh Para Jenderal Senior Untuk Prabowo dan Panglima TNI

SBY berharap, Menhan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Yudo Margono bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya