Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Kader Tertangkap, Komitmen Golkar Cegah Anggotanya Terlibat Korupsi Dipertanyakan

4 Kader Tertangkap, Komitmen Golkar Cegah Anggotanya Terlibat Korupsi Dipertanyakan Kampanye Golkar. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiatri, menilai patut menjadi perhatian bagi Golkar karena kadernya terjerat kasus korupsi. Apalagi empat kadernya langsung berturut-turut tersangkut kasus rasuah.

Menurut Aisah, kasus korupsi tentu akan mempengaruhi citra partai. Publik bisa mempertanyakan komitmen partai beringin itu menghentikan laju korupsi yang dilakukan kadernya.

"Tentunya patut menjadi perhatian bagi Golkar ketika banyak kadernya tersangkut kasus korupsi, karena mau tidak mau itu akan mempengaruhi citra partai dan membuat orang bertanya-tanya tentang komitment dan upaya partai untuk menekan laju tindak korupsi para politisinya," ujar Aisah kepada wartawan, Kamis (21/10).

Aisah menilai, ada beberapa yang patut dilakukan partai dalam rangka membenahi masalah korupsi di internal. Pertama adalah melakukan rekrutmen berbasis rekam jejak. Diingatkan kembali ketika Golkar mencalonkan mantan napi tipikor ada Pemilu lalu. Hal tersebut seharusnya tidak dilakukan partai.

"Rekrutmen yang berbasis pada rekam jejak, dimana salah satu elemennya adalah sejauh mana kader dan kandidat partai dalam Pemilu harus dipastikan bersih dari tindak KKN," ujarnya

"Kalau kita ingat, pada pemilu lalu, sempat ada kontrovesi ketika Golkar mencalonkan mantan napi korupsi, dan hal-hal seperti ini tidak seharusnya dilakukan partai," lanjutnya.

Berkaitan dengan rekrutmen, partai juga bisa menghindari praktik dinasti politik. Sehingga rekrutmen dilakukan bukan hanya berbasis rekam jejak dan prestasi, tetapi juga pertimbangan objektif.

"Terkait dengan rekrutmen ini, bisa juga dilakukan partai dengan menghindarkan diri dari praktik dinasti politik, yg kerap rentan dengan korupsi. Untuk menghalau dinasti politik ini, maka rekrutmen seharusnya tidak hanya berbasis pada rekam jejak dan prestasi, tetapi juga bersifat terbuka dengan pertimbangan yang objektif," ujar Aisah.

Partai juga perlu memberi pendidikan politik anti korupsi yang konsisten kepada seluruh kader.

Terakhir, penetapan aturan yang ketat terhadap kader yang terjerat korupsi. Misalnya selain pemecatan kader, partai tidak bisa calonkan diri sebagai pejabat publik.

"Penetapan aturan partai yang lebih ketat terhadap kader yg terjerat korupsi, misalnya selain dipecat partai juga tidak bisa mencalonkan diri sebagai pejabat publik kembali melalui partai. Komitmen seperti ini yang kita harapkan ada di Golkar," tutup Aisah.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK
Golkar Minta Gubernur Bengkulu Rohidin Ikuti Semua Proses Hukum di KPK

Golkar mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Rohidin.

Baca Selengkapnya
KPK Cegah Empat Orang ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi LPEI
KPK Cegah Empat Orang ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi LPEI

Pencegahan terhadap empat orang tersebut bakal berlaku selama enam bulan kedepan

Baca Selengkapnya
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G
Dukungan Muhammadiyah untuk Kejaksaan Agung Usut Tuntas Kasus Megakorupsi BTS 4G

Kejagung resmi menetapkan anggota BPK Achsanul Qosasi (AQ) sebagai tersangka, Jumat (3/11/2023).

Baca Selengkapnya
KPK Cegah 4 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus Korupsi ASDP
KPK Cegah 4 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus Korupsi ASDP

Pencekalan itu, kata Tessa berlaku selama enam bulan ke depan.

Baca Selengkapnya
Jaksa Kena OTT KPK, PKS: Yang Mana Mau Kita Anggap Orang Mulia dan Terjaga dari Segi Hukum?
Jaksa Kena OTT KPK, PKS: Yang Mana Mau Kita Anggap Orang Mulia dan Terjaga dari Segi Hukum?

Aboe berharap, tidak ada lagi jaksa yang bermain dan terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Cegah Lagi 3 Orang Keluar Negeri Terkait Kasus Korupsi LPEI
KPK Cegah Lagi 3 Orang Keluar Negeri Terkait Kasus Korupsi LPEI

Sebelumnya, KPK telah mencekal empat orang keluar negeri terkait kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Mantan Suami Olla Ramlan Terkait Kasus Pengadaan Katalis di PT Pertamina
KPK Periksa Mantan Suami Olla Ramlan Terkait Kasus Pengadaan Katalis di PT Pertamina

Empat orang dikabarkan sudah menjadi tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu

Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
KPK Temukan Sejumlah Uang hingga Perubahan APBD saat Geledah Sejumlah Tempat di Pemkot Semarang
KPK Temukan Sejumlah Uang hingga Perubahan APBD saat Geledah Sejumlah Tempat di Pemkot Semarang

Penyidik berencana akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi yang akan dilaksanakan pada pekan depan di wilayah Semarang.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Tujuh Tersangka Kasus Korupsi LPEI, Kerugian Negara Rp3,4 Triliun
KPK Tetapkan Tujuh Tersangka Kasus Korupsi LPEI, Kerugian Negara Rp3,4 Triliun

Salah satu pihak ditetapkan menjadi tersangka kasus LPEI adalah penyelenggara negara.

Baca Selengkapnya