4 Kekesalan Muladi internal Golkar tak juga rujuk
Merdeka.com - Konflik di internal Partai Golkar tak juga selesai. Masing-masing kubu, yakni kubu Ical dan kubu Agung Laksono, kukuh pada pendiriannya masing-masing.
Namun, angin segar kemungkinan terjadinya islah antara kedua kubu berembus, Selasa (23/12) sore kemarin. Kedua kubu menggelar pertemuan untuk mencari solusi perselisihan.
Salah satu poin penting yang disepakati antara kedua kubu adalah tak membawa konflik hingga ke tingkat daerah, alias hanya di tingkat DPP saja. Mereka juga sepakat mengutamakan jalur islah sebagai langkah penyatuan dualisme.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
Meski begitu, masih ada sejumlah perbedaan yang masih mengganjal islah kedua kubu. Salah satu yang paling utama adalah perbedaan sikap soal koalisi.
Salah satu syarat yang diajukan kubu Agung Laksono kepada kubu Ical agar tercipta islah adalah Golkar harus meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP). Hal itu tegas ditolak oleh kubu Ical.
Untuk melanjutkan upaya islah, kedua kubu lantas sepakat kembali menggelar perundingan pada 8 Januari 2015. Alotnya, upaya islah antara kedua kubu membuat Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi, geram.
Muladi tak ingin Golkar terpecah belah. Politikus senior Golkar ini ingin agar Golkar kembali bersatu tanpa ada perpecahan seperti sekarang ini.
Berikut 4 kekesalan Muladi, internal Golkar tak juga mau rujuk seperti dirangkum merdeka.com:
Muladi: Kalau gagal islah, Golkar hancur!
Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi mengatakan, bila perundingan islah antara kubu Ical dan Agung Laksono tak membuahkan hasil perdamaian, maka Golkar akan hancur. Menurutnya, konflik internal Golkar bisa diselesaikan dengan baik asal tak ada pengaruh dari eksternal."Kalau sampai gagal, maka Golkar akan hancur. Itu bisa selesaikan dengan bijaksana, jangan dipengaruhi oleh pihak luar, kekuasaan, partai luar," kata Muladi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (24/12).Muladi memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan kisruh Partai Golkar antara kubu Ical dan kubu Agung. Dia mendorong agar kisruh tak sampai ke ranah hukum.
Muladi: Golkar jangan kayak dinosaurus!
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, kisruh yang sedang terjadi akan membuat nama besar partai berlambang beringin itu terpuruk. Bahkan, dia mengibaratkan Golkar seperti dinosaurus."Kita bertanggungjawab karena kita mengamati semangat rekonsiliasi dari pusat dan daerah. Jangan sampai seperti dinosaurus, besar di masa lalu tetapi kecil di masa sekarang," kata Muladi di DPP Golkar, Rabu (24/12).Menurut dia, pihaknya sulit menolak kepengurusan kubu Aburizal Bakrie (Ical) versi maupun pihak Agung Laksono. "Mahkamah Partai enggak bisa menolak dua kubu karena kondisi-kondisi yang sangat berat, yang penting kita jangan sampai melanggar hukum," ujarnya.
Muladi: Kisruh Golkar bisa lahirkan partai baru
Perpecahan Partai Golkar yang selama ini tak kunjung selesai bisa menimbulkan partai baru. Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengkhawatirkan Partai Golkar bisa melahirkan partai seperti PKPI, NasDem, Hanura dan Gerindra."Ini khawatir karena akan timbul partai baru seperti PKPI, Nasdem, Hanura dan Gerindra. Kemungkinan itu akan terjadi," kata Muladi di Kantor DPP Golkar, Rabu (24/12).Mahkamah Partai Golkar menyarankan pertemuan islah di luar proses pengadilan. Karena, bila dilakukan proses pengadilan akan membutuhkan waktu yang lama."Mediasi islah di luar dari pengadilan. Kalau gagal akan ke pengadilan, memakan waktu menghadapi pilkada dan pengadilan bisa kasasi ke MA butuh waktu dan tenaga," ujarnya.
Muladi: Mahkamah Partai Golkar sudah impoten!
Mahkamah Partai Golkar versi Munas Riau 2009 menolak untuk menyelesaikan kisruh internal partai berlambang beringin ini. Alasannya anggota Mahkamah Partai sudah kekurangan personel."Saat ini mahkamah partai sudah impoten karena anggota sudah tak lengkap," kata Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (24/12).Dia menjelaskan, saat ini mahkamah Partai Golkar versi Munas Riau 2009 yang jumlahnya lima orang sudah tidak lengkap. Sehingga tidak dapat bekerja dengan baik dan mengambil keputusan dengan tepat. Hanya HAS Natabaya yang masih dianggap netral karena berasal dari unsur independen.Muladi saat ini menjabat sebagai ketua Mahkamah Partai Golkar versi Aburizal Bakrie (Ical) yang ditakutkan tak independen dalam mengambil keputusan. Sementara, anggota lain dianggap tidak bisa mengambil keputusan."Saya kubu Pak Ical, Pak Aulia Rachman menjadi Dubes RI untuk Ceko, Pak Djasri Marin sudah dipecat, dan Pak Andi Mattalatta menjadi juru runding kubu Agung. Jadi tinggal Pak Natabaya yang independen," kata Muladi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaIdrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga juga menuturkan Golkar dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo diakui Airlangga sebagai mantan orang Golkar.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, jika pihak yang menggulirkan isu Munaslub tidak masuk dalam internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca Selengkapnya