4 Modal Anies Baswedan cocok dilirik jadi cawapres
Merdeka.com - Nama Anies Baswedan patut dipertimbangkan untuk maju sebagai calon wakil presiden 2019. Namanya terus masuk dalam bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Walau Anies terus mengatakan tidak akan maju dan memilih fokus bekerja untuk warga Jakarta, namun Anies punya modal yang kuat. Berikut modal kuat Anas:
Modal popularitas sebagai Gubernur DKI Jakarta
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kapan Anies akan maju di Pilkada? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
Modal kuat sebagai calon presiden 2019 sudah dimiliki oleh Anies Baswedan. Yakni sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Anies dilantik menjadi Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 di Istana Negara. Pengalaman dalam memimpin birokrasi baik waktu sebagai Mendikbud dan Gubernur DKI menjadi poin tersendiri. Bahkan, Jokowi sendiri sebelum jadi presiden adalah gubernur DKI Jakarta.
Namun dalam beberapa kesempatan Anies menyatakan dirinya akan fokus membenahi Ibu Kota DKI. Dan tidak akan maju sebagai capres atau cawapres 2019, meski banyak pihak yang menjagokan dia.
Popularitas dan elektabilitas Anies tinggi
Dari hasil lembaga survei yang sudah rilis, banyak yang menjagokan Anies maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres. Contohnya Lembaga Indikator Politik yang telah merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas calon presiden dalam Pemilu 2019. Hasilnya, Jokowi dan Prabowo, disusul Gubernur DKI Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dalam simulasi lima nama, yang dipilih sebagai presiden bila pemilihan dilakukan sekarang, survei menunjukkan 56,5 persen untuk Jokowi, 24,2 persen untuk Prabowo, 4,2 persen Anies Baswedan, 2,9 persen ada nama Gatot Nurmantyo dan AHY. 9,5 Persen mengatakan tidak tahu atau tidak jawab," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.
Dekat dengan Gerindra dan PKS
Anies Baswedan diketahui dekat dengan beberapa partai politik. Terlebih partai politik yang mengusungnya saat Pilkada DKI Jakarta lalu, yakni PKS dan Partai Gerindra. Dalam beberapa kesempatan Anies menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru. Bahkan saat acara Rakornas Gerindra di Hambalang, Bogor, April lalu, Anies Baswedan hadir. Kehadiran Anies jadi sorotan, terlebih saat hadir mengenakan pakaian dinas gubernur Pemprov DKI Jakarta.
Anies juga dekat dengan PKS, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan Anies Baswedan memiliki peluang yang besar untuk maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Terlebih lagi, kata Mardani, hubungan PKS yang berencana untuk berkoalisi dengan Gerindra juga sudah baik. "Kalau Mas Anies kan dekat sama PKS, peluang untuk bersamanya lebih besar. Tapi tetap mekanismenya tadi, musyawarah bersama," kata Mardani.
pengalaman dan pintar
Salah satu syarat menjadi pemimpin di negeri ini adalah memiliki kemampuan secara akademis. Masalah pendidikan, Anies tidak perlu diragukan lagi. Dia lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kemudian dia melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Dia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Kemudian diera kabinet kerja Presiden Joko Widodo, Anies dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian dirinya digantikan oleh Muhadjir Effendy. Setelah itu dia mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI bersama Sandiaga Uno dan resmi terpilih menjadi Gubernur DKI saat ini. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada empat syarat mutlak yang dianggap perlu dimiliki oleh kandidat
Baca SelengkapnyaNanti gini, kita bikin kuis tebak gambar aja siapa yang akan mendampingi Mas Anies," katanya.
Baca SelengkapnyaDalam survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaPDIP meminjam bahasa Luhut untuk menggambarkan sosok Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim mengakui banyak yang menginginkan agar Anies Rasyid Baswedan dicalonkan kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan proses Pilpres 2024 masih belum selesai.
Baca SelengkapnyaWilly mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, hasil survei hari ini belum menunjukkan kondisi ril pencoblosan 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaPKS: NasDem Masih Ingin Bereksprimen soal Cawapres Anies
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku bingung dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terkait kriteria cawapresnya.
Baca Selengkapnya