4 Nama ini disebut layak jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Sekarang ini Jokowi memang paling popular dibanding dengan nama calon presiden lain. Nama Gubernur DKI Jakarta, itu selalu berada di posisi paling atas dalam setiap survei. Bahkan konon, disandingkan dengan siapapun Jokowi tetap unggul karena elektabilitasnya paling tinggi.
Setidaknya itu diamini para pengamat politik di negeri ini. Salah satunya Hanta Yuda. Menurut dia, Jokowi disandingkan dengan siapapun tidak masalah.
Bahkan, peneliti senior Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) J. Kristiadi menilai, Jokowi dipasangkan dengan daun pun bakal menang. "Dia (Jokowi) ini yang mau tak mau semua perhatian publik tertuju pada sosoknya. Sekarang nih ya, kalau Pak Jokowi disandingkan dengan daun pun pasti akan menang dia."
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Namun demikian, hingga kini muncul beberapa nama yang disebut-sebut layak mendampingi kader PDI Perjuangan itu. Siapa saja mereka? Berikut ini 4 nama tokoh yang disebut layak mendampingi Mas Joko:
Pramono Edhie Wibowo
Jokowi disebut-sebut layak bila dipasangkan dengan politisi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, yang juga adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam survei di internal PDIP, strategi menduetkan Jokowi-Pramono Edhie termasuk paling memuaskan dibanding bila Jokowi diduetkan dengan nama lain.Namun demikian, itu baru sebatas survei. Buktinya, beberapa politisi PDIP emoh mengomentari masalah itu. Misalnya Pramono Anung. Dia memilih ngacir ketika ditanya soal itu. Sedangkan politisi Demokrat justru malu-malu.Lihat saja jawaban Sutan Bhatoegana. Ketika ditanya soal itu, dia menjawab, Demokrat tetap menunggu hasil konvensi. "Itu hasil survei patut kita beri apresiasi, tapi selanjutnya mari kita tunggu dulu hasil konvensi capresnya Partai Demokrat," kata Sutan kepada merdeka.com, Rabu (24/7).
Mahfud MD
Kali ini nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang diusulkan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Usulan ini disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Barisan Relawan Jokowi Presiden RI I (Bara JP) 2014. Mereka menginginkan dan mendukung gubernur DKI Jakarta itu maju nyapres. Menurut mereka, sosok yang pantas mendampingi Jokowi adalah Mahfud. "Kalau Jokowi bersama dengan Mahfud MD, Jokowi perbaiki kondisi rakyat. Mahfud perbaiki hukum Indonesia yang karut-marut. Maka itulah tugas Mahfud. Maka saya yakin, jika mereka maju, satu putaran akan menang," kata Ketua Divisi Buruh DPP Bara JP, Mochtar Pakpahan saat orasi politik di acara deklarasi Bara JP di Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (7/7).Secara pribadi, Pakpahan akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta restu. Menurut dia, keinginan rakyat untuk mencalonkan Jokowi sebagai presiden sudah bulat. Bahkan, kalau rencana tersebut tak sesuai harapan, relawan akan menggunakan cara lain untuk mengantarkan Jokowi sebagai presiden. "Planing B, Kalau tidak masuk, kami akan lakukan revolusi. Saya berbeda dengan Soeharto selalu dipenjara. Saya minta tidak ragu perbaikan 2014, momennya ada di tangan Jokowi," kata dia menegaskan
Puan Maharani
Bagaimana dengan nama Puan Maharani? Duet Jokowi-Puan Maharani dimungkinkan, syaratnya perolehan suara PDIP pada pemilu 2014 nanti lebih dari 20 persen. Dengan perolehan suara sebesar itu, partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu leluasa mengusung calonnya sendiri.Seperti kata Pengamat Politik Hanta Yuda, siapapun pasangan Jokowi tidak akan terlalu penting. Sekarang bagi Jokowi yang paling utama adalah rekomendasi partai. Bila suara PDIP pada pemilu nanti lebih dari 20 persen, PDIP leluasa mengusung calonnya, termasuk memasangkan Jokowi-Puan Maharani.
Hatta Rajasa
Duet Jokowi-Hatta Rajasa ini sempat dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amin Rais. Dia mengungkapkan alasan mengapa ingin menduetkan Gubernur DKI Jakarta, itu dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang. Menurut dia, duet Jokowi-Hatta bagaikan Bung Karno dan Hatta, presiden dan wakil presiden RI pertama."Jadi begini, kan pilpres masih 1,5 tahun, kemudian semua masih terbuka. Jadi, banyak probability, banyak kemungkinan. Cuma saya dengar di Gajah Mada (UGM), suara-suara sementara dosen itu mengatakan, misalnya bagaimana, cuma berandai-andai semua ya, Jokowi dengan Pak Hatta. Karena pertimbangannya apa? Jokowi-Hatta Rajasa, itu kan mirip-mirip dengan Bung Karno dengan Hatta," jelas Amien saat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Hatta Rajasa, Rabu (17/7) malam.Selain Amin, ternyata spanduk dukungan terhadap Jokowi-Hatta juga muncul di Solo. Spanduk tersebut dipasang di beberapa tempat, antara lain di perempatan Sangkrah dan Pasar Kliwon. Spanduk berukuran 1x5 meter, itu berwarna dasar merah putih bertuliskan "Berdela-PAN mendukung Joko Wi & Hatta Rajasa Pada Pilpres 2014-2019, AYO DUKUNG WONG SOLO".Menurut beberapa warga, munculnya spanduk tersebut baru diketahui Jumat pagi. Cipto Sumarto, yang kesehariannya berjualan rokok, tak jauh dari posisi spanduk mengaku baru tahu ada spanduk tersebut setelah dirinya membuka warung sekitar pukul 06.00 WIB. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Bacawapres Ganjar Pranowo semakin mengerucut.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan nama calon Cawapres Ganjar telah ada.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat mengungkapkan sosok Bacawapres untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCatur mengatakan, Hadi adalah orang yang cukup dipercaya oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, wapres bukan ban serep. Wapres harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.
Baca SelengkapnyaHasto yakin Ganjar Mahfud merupakan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelain Gibran, ada nama Erick Thohir, Khofifah hingga Airlangga.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca Selengkapnya