Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Ramalan peta koalisi Pilpres 2014

4 Ramalan peta koalisi Pilpres 2014 Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Hasil quick count Pemilu 2014 menghasilkan peta persaingan pemilihan presiden yang sulit ditebak. Sejauh ini, tidak ada partai yang bisa langsung mencalonkan presiden tanpa berkoalisi.

Partai-partai menengah mendapatkan suara merata. Mereka semua akan menjadi barang seksi yang diperebutkan. Berikut ini peta ramalan koalisi pilpres 2014 dari para pengamat dan praktisi lembaga survei:

Hanya ada 3 capres

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, memprediksi akan ada tiga calon pasangan presiden pada 9 Juli 2014 mendatang. Menurut Denny, calon presiden dari PDIP, dan Partai Golkar akan maju pada Pilpres nanti. Sedangkan sisanya akan diperebutkan antara Prabowo, Wiranto, dan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat nantinya."Capres nanti dari 2009, hanya ada tiga pasangan. Yang pertama dapat tiket pasti Jokowi dengan PDIP dan partai koalisinya, ARB dan Golkar dengan koalisinya, sisanya Prabowo, Wiranto, peserta konvensi Partai Demokrat, dan koalisi Partai Islam. Itu yang belum bisa dipastikan, siapa calon ketiga ini nantinya," kata Denny, kepada wartawan, Rabu (9/4).Menurut Denny, peluang terbesar capres ketiga nantinya adalah akan diisi oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Namun demikian, mantan danjen Kopassus tersebut memerlukan koalisi dengan partai lain untuk tembus 20 persen suara."Kans terbesar, saya rasa Prabowo yang akan maju di Pilpres nanti. Tetapi perlu dukungan minimal 20 persen suara, dia pasti berkoalisi dengan partai lain," jelasnya.Denny melanjutkan, tidak menutup kemungkinan jika kekuatan tiap calon presiden nantinya akan diusung oleh empat partai koalisi. Hal itu terlihat dari hasil prediksi perolehan suara di mana PDIP dan Golkar akan memimpin koalisi.

Ketat seperti Liga Inggris

Melihat perolehan suara quick count, PDIP menduduki posisi teratas diikuti Golkar serta Gerindra. Sementara Demokrat dan PKB saling bersusulan. Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi melihat tiga partai besar masing-masing PDIP, Golkar dan Gerindra pasti akan mengamankan raihan suara untuk mendapatkan tiket pencapresan. Masing-masing parpol belum di posisi aman karena raihan suaranya yang kurang dari batas suara pencapresan."Ini yang membuat peta persaingan capres-cawapres di 2014 serumit peta pertarungan sepakbola di klasemen Liga Primer Inggris," ujar Ari Junaedi kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (9/4).Pengajar Program Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) itu yakin bila PDIP akan tetap fight mencapreskan Jokowi karena sedikit banyak raihan suara PDIP di Pemilu 2014 melejit ketimbang 2009 karena faktor Jokowi.Sementara Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain namun sosok ARB yang 'kurang laku' membuat parpol lain memilih aman dengan berkoalisi dengan PDIP atau Gerindra."Khusus untuk Gerindra, faktor Prabowo yang laris manis, membuat parpol lain juga tertarik merapat," kata Ari.Lebih jauh, Ari berpendapat, secara chemistry PDIP baiknya berkoalisi dengan partai papan tengah seperti PKB, Nasdem, dan PAN. Sedangkan Golkar mau tidak mau harus merevisi pencapresan Ical dan harus realistis berkoalisi dengan parpol lain yang tentu keberatan dengan sosok ARB.Teman Golkar yang pas untuk diajak koalisi, kata dia, tentu saja seperti Partai Demokrat. Sedangkan Partai Gerindra, harus merangkul partai-partai lainnya seperti PPP, PKS, Hanura, PBB dan PKPI."Saya justru melihat peran partai papan tengah akan sangat menentukan peta koalisi nanti. Raihan suara mereka yang cukup untuk menggenapi kekurangan raihan suara PDIP, Golkar dan Gerindra menjadi sangat seksi untuk diperebutkan," jelas Ari."Tetapi jangan dilupakan, walau tergolong mini dalam raihan suara namun dalam realitas politik permintaan mereka sangat "maksi". Posisi tawar mereka sangat sombong bahkan tergolong arogan. Sebaiknya partai besar macam PDIP belajar dari pengalaman pemilu lalu yang berkoalisi dengan Gerindra," tandasnya.

Peta koalisi rumit

Central Strategic and International Studies yang bekerjasama dengan Cyrus Network merilis hasil jajak pendapat exit poll pemilihan umum legislatif 2014. Dari hasil itu, mereka menyatakan dari hasil itu, didapat pertarungan partai politik ketat, dilihat dari selisih suara.Menurut peneliti CSIS, Philip J. Vermonte, tiga partai masih menguasai posisi tiga besar dalam exit poll. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra."Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat 19,26 persen, Partai Golkar 12,86, dan Partai Gerindra 10,26 persen," kata Philip dalam jumpa pers di Pakarti Centre, Jakarta, Rabu (9/4).Sementara itu, lanjut Philip, di lapis kedua ada enam partai bersaing ketat. Antara lain Partai Nasdem (4,64 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (6,44 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,82 persen), Partai Demokrat (7,70 persen), Partai Amanat Nasional (4,43 persen), Partai Persatuan Pembangunan (4,28 persen), dan Partai Hanura (4,72 persen). Sementara di urutan buncit persaingan hanya diramaikan oleh Partai Bulan Bintang (0,77 persen) dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (0,44 persen).Philip mengatakan, jika kondisi itu terus terjadi, maka bisa dipastikan peta koalisi bakal lebih rumit dari perkiraan sebelumnya. Sebab, selisih suara di lapis pertama dan kedua sangat tipis."Selisih suara tiga partai teratas relatif tidak terlalu jauh. Maka dari itu, perolehan kursi di DPR akan menentukan arah baru koalisi berbeda dari yang selama ini diperkirakan," ujar Philips.

Ditentukan 4 Parpol

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bila beberapa hasil penghitungan cepat atau 'quick count' tepat, maka di tangan empat parpol yakni PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat, nasib Indonesia lima tahun ke depan ditentukan."Empat partai tersebut akan menjadi partai dengan perolehan di atas 10 persen," kata Hendri di Jakarta, Rabu.Dikatakannya, baik PDIP maupun Golkar sebagai calon kuat pemenang pemilu legislatif sudah seharusnya merapatkan barisan menyambut Pilpres Juli 2014 mendatang.Ia mengatakan, walaupun Gerindra berada di peringkat tiga atau empat, namun Prabowo sudah punya 'boarding pass' menuju kompetisi capres."Sebagai salah satu kandidat terkuat penantang Jokowi, koalisi Partai Gerindra pasti akan mengusung dirinya," katanya.Menurut Hendri, Demokrat bila ingin menjagokan capres konvensi pasti akan mengumumkan jagonya, namun posisi cawapres yang paling memungkinkan."Posisi Cawapres adalah paling realistis. Kemungkinan Demokrat akan memilih di antara Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Gita Wirjawan atau Pramono Edhie Wibowo," kata Hendri.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, PPP: De Javu 2014 Jokowi 'Dikeroyok' Koalisi Partai Besar
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, PPP: De Javu 2014 Jokowi 'Dikeroyok' Koalisi Partai Besar

"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"

Baca Selengkapnya
Bukan yang Pertama, Koalisi Gemuk 19 Parpol Pernah Terjadi di Pilkada Jakarta
Bukan yang Pertama, Koalisi Gemuk 19 Parpol Pernah Terjadi di Pilkada Jakarta

Ternyata, fenomena koalisi ‘gemuk’ di Pilkada Jakarta pernah terjadi pada 2007 lalu.

Baca Selengkapnya
Andre Rosiade Kantongi Suara Tertinggi, Ini Daftar Caleg Lolos Senayan dari Dapil Sumbar
Andre Rosiade Kantongi Suara Tertinggi, Ini Daftar Caleg Lolos Senayan dari Dapil Sumbar

Khusus Pileg 2024 di Sumatera Barat (Sumbar), ada 14 caleg yang lolos ke DPR RI.

Baca Selengkapnya
Demokrat dan NasDem Pede Lawan Koalisi Besar Prabowo: Biasanya Ramping Kalahkan yang Gemuk
Demokrat dan NasDem Pede Lawan Koalisi Besar Prabowo: Biasanya Ramping Kalahkan yang Gemuk

Menurut Demokrat, besarnya koalisi tidak menjamin kemenangan.

Baca Selengkapnya
Daftar Nama Caleg Lolos DPR RI dari Dapil Jateng
Daftar Nama Caleg Lolos DPR RI dari Dapil Jateng

Deretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.

Baca Selengkapnya
Daftar 17 Caleg DPR RI Terpilih dari Dapil Sumsel: Ada Irma Suryani hingga Keponakan Megawati
Daftar 17 Caleg DPR RI Terpilih dari Dapil Sumsel: Ada Irma Suryani hingga Keponakan Megawati

Sebanyak 17 calon legislatif terpilih untuk DPR RI asal daerah pemilihan Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya
Suara Pileg 2024 Melesat, Golkar Optimis Raih Kursi Ketua DPR
Suara Pileg 2024 Melesat, Golkar Optimis Raih Kursi Ketua DPR

Meutya optimis partainya dapat menduduki posisi Ketua DPR.

Baca Selengkapnya
Ini Strategi Kubu Anies Kalahkan Koalisi Gemuk Prabowo
Ini Strategi Kubu Anies Kalahkan Koalisi Gemuk Prabowo

Sebuah pengalaman bagi PKS pada Pilpres 2024 untuk memenangan Anies Baswedan menjadi Presiden

Baca Selengkapnya
4 Petahana di Sumsel Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
4 Petahana di Sumsel Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Keempat daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.

Baca Selengkapnya
28 November Mulai Kampanye, Ini Elektabilitas Partai Politik Hasil Survei Terbaru
28 November Mulai Kampanye, Ini Elektabilitas Partai Politik Hasil Survei Terbaru

Ada lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Mengonversi Perolehan Suara Jadi Kursi Legislatif
Begini Cara Mengonversi Perolehan Suara Jadi Kursi Legislatif

Metode konversi suara legislatif yang digunakan di Indonesia adalah Sainte Lague

Baca Selengkapnya
Hadapi Koalisi Besar, PDIP Ungkit Pertarungan Lawan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014
Hadapi Koalisi Besar, PDIP Ungkit Pertarungan Lawan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014

PDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.

Baca Selengkapnya