4 Sentilan kubu Jokowi ke Demokrat setelah tegas dukung Prabowo
Merdeka.com - Partai Demokrat akhirnya resmi menjatuhkan pilihannya mendukung Prabowo - Hatta . Padahal, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menegaskan Demokrat netral di Pilpres 2014.
Salah satu alasan Demokrat akhirnya mendukung Prabowo - Hatta karena visi misi Prabowo soal ekonomi dianggap sejalan dengan SBY.
"Memutuskan dan menginstruksikan kepada seluruh pimpinan DPD PD, pimpinan DPC DPAC, kader, simpatisan termasuk organisasi sayap agar memberi dukungan penuh kepada Prabowo - Hatta ," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat , Syarief Hasan , di kantor DPP Partai Demokrat , Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? 'Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,'
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
"PD akan mendukung capres cawapres yang memiliki visi-misi yang segaris dengan PD," tambahnya.
Sikap Demokrat itu menuai reaksi dari kubu Jokowi - JK. Berikut empat sentilan kubu Jokowi - JK kepada Demokrat karena mendukung Prabowo - Hatta seperti dirangkum merdeka.com.
Surya Paloh: Kekuatan utama kita dukungan rakyat bukan parpol
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara soal bergabungnya Demokrat ke Prabowo-Hatta. Paloh mengaku legowo atas keputusan Partai Demokrat itu.
"Kami menghargai perbedaan itu, dan ketika mereka menetapkan pilihan untuk mendukung calon presiden Prabowo-Hatta, kami akan hargai itu," kata Surya di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (30/6).
Meski mengakui dukungan Demokrat ke Prabowo itu akan membawa pengaruh ke Jokowi-JK, Paloh menyindir Demokrat bahwa dukungan utama Jokowi-JK adalah rakyat bukan parpol.
"Pengaruh pasti ada, tapi jangan salah, kekuatan utama kita kan dukungan dari masyarakat dan rakyat itu sendiri, bukan dari institusi resmi partai-partai politik semata," tutur Surya.
Noriyu: Hidup terlalu singkat untuk berpura-pura
Meski Partai Demokrat telah resmi mendukung Prabowo-Hatta, sikap berbeda justru ditunjukkan oleh kader partai berlambang Mercy itu, Nova Riyanti Yusuf.
Perempuan yang akrab disapa Noriyu itu terang-terangan mendukung Jokowi-JK dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Dukungan tersebut diungkapkannya lewat akun Twitter-nya, @saya_noriyu, Selasa (1/7).
Noriyu bahkan mengganti avatar akun Twitter-nya dengan 'template' avatar para pendukung Jokowi-JK. Avatar Noriyu adalah fotonya yang berpose dengan memakai topi di tepi danau. Di sebelah kanannya bertuliskan '2 I Stand On The Rigt Side'.
"Hidup terlalu singkat untuk berpura-pura," kata anggota DPR wanita yang masih lajang ini kepada salah satu followersnya.
"Ada saja yang pusing karena pilihan politik orang lain. Biarkan saja, dan berharap pilihanmu juga tidak digaduhi. Santai, bruh..!" kicau Noriyu.
JK: SBY kan yang mecat Prabowo, kenapa sekarang mendadak dukung?
Cawapres Jusuf Kalla menilai aneh dukungan yang diberikan Partai Demokrat kepada pasangan Prabowo-Hatta. Sebab menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan salah satu orang yang merekomendasikan pemberhentian Prabowo Subianto dari ABRI melalui surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
"Kalau SBY beliau mendukung dilema berat bagi negeri ini. Beliau kan yang mecat Pak Prabowo, Kenapa sekarang tiba-tiba dukung?" kata Jusuf Kalla di KPU, Jakarta, Selasa (1/7).
Jusuf Kalla mengaku masih tak percaya atas dukungan yang diberikan Demokrat kepada Prabowo-Hatta. Terlebih dukungan itu tidak dilontarkan langsung oleh SBY.
"Ya kan itu kan teman-teman Demokrat, kalau yang dukung SBY langsung, saya percaya," kata JK.
Seperti diketahui, SBY merupakan salah satu anggota DKP pada 1998. Saat itu SBY masih berpangkat Letjen. Bersama sejumlah perwira tinggi ABRI lainnya, SBY waktu itu merekomendasikan pemberhentian Prabowo dari ABRI karena kasus penculikan.
Surat rekomendasi DKP itu kemudian beberapa waktu lalu ramai beredar di media sosial.
Hasto sindir Demokrat dengan iklan katakan tidak pada korupsi
Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto angkat bicara atas bergabungnya Partai Demokrat di barisan pendukung Prabowo-Hatta. Dia menyindir Demokrat dengan mengingatkan pada iklan Partai Demokrat yang menyebut 'katakan tidak pada korupsi'.
Menurut Hasto, publik masih ingat pada pilpres 2009, Partai Demokrat mengiklankan secara masif iklan tersebut. Iklan tersebut dibintangi langsung oleh para eliter Demokrat seperti Angeline Sondakh, Andi Mallarangeng, Ibas, dan Anas Urbaningrum.
"Namun, hampir semuanya bintang iklan justru menjadi pelaku korupsi," kata Hasto kepada wartawan, Selasa (1/7).
Iklan tersebut kemudian dijadikan Metro TV sebagai bahan dan kritikan pada Demokrat di acara 'Sentilan Sentilun'. Namun, rupanya kubu Demokrat gerah atas hal itu. Apalagi pemilik Metro TV yang juga Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh secara terang-terangan mendukung Jokowi-JK.
"Hal itulah yang mungkin menjadi alasan, mengapa akhirnya Demokrat mendukung Prabowo," terangnya.
Hasto menilai koalisi yang dibangun Prabowo-Hatta ibarat kapal besar yang di dalamnya terdapat banyak kader partai atau orang bermasalah. Seperti persoalan terkait Lumpur Lapindo, korupsi impor daging, korupsi pencetakan Alquran, korupsi Haji, penumpulan hukum untuk kecelakaan putra pejabat, dan juga persoalan terkait dengan pencurian patung-patung di museum.
"Kasus Century dan Hambalang pun kini melengkapi berlabuhnya kapal besar penuh masalah tersebut," sindirnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengungkapkan alasan Demokrat mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY menginginkan agar masyarakat Indonesia lebih sejahtera ke depannya.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat melabuhkan dukungannya di Pilpres 2024 pada Bacapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan saat Prabowo bertemu SBY di Pacitan.
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaMerapatnya Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai langkah rasional karena kesetaraan politik.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, SBY adalah presiden pertama yang dipilih secara langsung dengan sistem one man one vote.
Baca Selengkapnya