4 Survei ini buktikan Prabowo masih sulit tandingi Jokowi
Merdeka.com - Banyak yang memprediksikan, Prabowo Subianto akan maju kembali dalam Pilpres 2019. Lawannya sang petahana, Joko Widodo (Jokowi).
Setahun jelang pilpres, hanya ada dua kandidat yang memiliki elektabilitas mumpuni, Jokowi dan Prabowo. Meski Prabowo memiliki tingkat elektabilitas besar, namun masih kalah dengan Jokowi.
Setidaknya hal itu terekam dalam survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Ini buktinya:
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
Cyrus Network: elektabilitas Jokowi 58,5 %, Prabowo 21,8 %
Cyrus Network telah melakukan survei elektabilitas calon presiden yang akan bertarung di Pemilu 2019. Hasilnya, elektabilitas Presiden Joko Widodo masih unggul atas semua calon termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto mengatakan, berdasarkan top of mind atau dengan pertanyaan terbuka, elektabilitas Jokowi berada di urutan teratas dengan 58,5 persen, disusul Prabowo dengan 21,8 persen.
Indo Barometer: Jokowi 34,9%, Prabowo 12,1%
Lembaga Survei Indo Barometer baru-baru ini telah merilis hasil survei calon presiden terkuat jelang Pilpres 2019. Dalam survei kali ini, Posisi Presiden Joko Widodo kembali unggul dengan 34,9 persen di atas Prabowo Subianto yang mendapatkan 12,1 persen suara.
"Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden cukup tinggi 67,2 persen. Sedangkan yang tidak puas 28,5 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 4,3 persen," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
Survei Median: Elektabilitas Jokowi naik, Prabowo turun
Menurut Lembaga penelitian Media Survei Nasional atau Median, suara Jokowi masih unggul dibandingkan dengan Prabowo. Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, tokoh yang mengalami kenaikan yaitu Jokowi dari 35 persen menjadi 36,2 persen.
Suara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dari 21,2 persen menjadi 20,4 persen. Dia menyimpulkan, suara Jokowi naik, karena faktor kepuasan dari masyarakat yang merasakan dampak dari pembangunan infrastruktur.
Sedangkan suara Prabowo semakin menurun alasannya karena Ketua umum Gerindra menyebut Indonesia akan bubar di tahun 2030. Yang menjadi polemik. "Kami menemukan fakta, bahwa pembawaan Pak Prabowo cenderung temperamental dan kecenderungan kelewat berapi-api, membuat turun dalam 2 bulan terakhir. Tapi pada umumnya, jika sudah diambil (survei) saat deklarasi, suaranya akan naik," kata Sudarto.
Elektabilitas Jokowi tinggi karena masyarakat puas
Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei tentang calon presiden dan wakil presiden 2019. Hasilnya, elektabilitas Joko Widodo 52,8% masih unggul dibandingkan dengan Prabowo Subianto 15,4%.
Elektabilitas Jokowi yang tinggi karena 70 persen masyarakat disebut puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan tren kepuasan yang tinggi itu berbanding lurus dengan keterpilihan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Berkaitan dengan Pemilu Serentak, kemudian ada pertanyaan apakah rapor kepuasan ini berbanding lurus dengan keterpilihan Jokowi? Ya berbanding lurus," kata Evita di Hotel Kartika Chandra.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter
Baca SelengkapnyaKejutan hasil survei Litbang Kompas membuat Pilpres 2024 semakin seru, sehari jelang debat perdana pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Baca SelengkapnyaEmpat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaElektabilitas menjadi topik yang santer dibicarakan mendekati Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaSiapa pasangan berpeluang menang satu putaran? Bagaiman isu dinasti politik ditanggapi publik?
Baca Selengkapnya