Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Tokoh yang berubah benci, setelah Jokowi nyapres

4 Tokoh yang berubah benci, setelah Jokowi nyapres jokowi deklarasi capres. ©2014 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mencalonkan diri sebagai capres dari PDIP menuai banyak kritik. Mulai dari elit politik sampai masyarakat kelas bawah merasa dikhianati oleh mantan wali kota Surakarta ini.

Bagi lawan politik, pencapresan Jokowi bagaikan badai besar yang akan menghalangi jalan mereka. Sehingga banyak para elit yang semula mendukung apapun langkah sang gubernur, kini berbalik melawan Jokowi . Siapa saja mereka?, berikut 4 tokoh yang berubah benci, setelah Jokowi setelah nyapres.

Prabowo

Prabowo disebut orang yang membela mati-matian pasangan Jokowi-Ahok pada pemilihan gubernur beberapa waktu lalu. Selama pasangan duet ini menjabat, Prabowo selalu menyanjung apapun langkah yang diambil Pemprov. Salah satunya tentang ide pemerintah mobil murah yang saat itu Jokowi bertentangan dengan pemerintah pusat. "Lebih baik perbanyak Mass Rapid Transit (MRT), kereta api dan transportasi masal yang murah," ujar mantan Danjen Kopassus itu.Namun sikap ini berubah total saat Jokowi mencalonkan diri menjadi calon presiden. Jokowi mendadak menjadi pesaing terberat Prabowo, seketika saja kritik Parbowo datang kepada Jokowi bertubi-tubi, termasuk cemoohan tentang presiden boneka. "Kalian mau dipimpin boneka-boneka? Mau punya presiden boneka?" teriak Prabowo di Gelora Bung Karno, Minggu (23/3).? Prabowo tak menyebut secara langsung. Tapi banyak yang menduga kalau capres boneka yang disindir Prabowo adalah Joko Widodo yang maju diusung PDI Perjuangan. Prabowo memang kecewa berat karena menilai PDI Perjuangan tak menepati perjanjian Batu Tulis.

Nachrowi Ramli

Meski pernah menjadi pesaing Jokowi di pemilihan gubernur lalu, sikap Nachrowi Ramli atau Nara ini melunak setelah Jokowi menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Apalagi sebagai Ketua Badan Musyawarah Betawi, langkah-langkah Nachrowi kerap didukung Jokowi. "Ini kehormatan bagi Betawi dan terima kasih kita kepada Pak Gubernur," kata Nachrowi Ramli yang juga pengurus Partai Demokrat itu. Namun sikap ini kembali mengeras saat Jokowi mendeklarasikan diri sebagai capres PDIP.? Pasalnya, Jokowi telah berjanji untuk memimpin Jakarta selama lima tahun pada saat pengambilan sumpah jabatan tahun 2012 lalu. Namun, menurut dia, Jokowi telah berdusta kepada Tuhan YME untuk memimpin Jakarta selama lima tahun. Lantaran, sumpah yang diambil Jokowi tersebut berdasarkan kitab suci yang dianutnya. "Kalau saya sudah sumpah, demi Allah itu kan berjanji sama Tuhan, janjinya seperti apa," ujar dia di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (30/3).Dia menegaskan pendustaan janji yang telah diucapkan Jokowi tersebut akan berimbas kepada masyarakat Jakarta.

Ridwan Saidi

Beda cerita dengan budayawan asal Betawi ini. Ridwan Saidi semula mendukung Jokowi-Ahok juga karena memajukan banyak kebudayaan Betawi. Dia menilai belum saatnya Gubernur DKI Joko Widodo maju menjadi calon presiden di 2014. Jokowi diminta lebih fokus bekerja karena sejumlah penyakit kronis Ibu Kota belum diselesaikan. "Jadi gubernur kagak bakal sampai dua tahun. MRT (mass rapid transit) bakal acak-acakan, Waduk Pluit acak-acakan. Enggak ada perbaikan dari dia, makin hancur di tangan dia," tegas Ridwan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat, (6/13). Ridwan melihat kinerja Jokowi - Ahok lebih berantakan dibandingkan zaman Foke. Menurutnya, kondisi Jakarta semakin parah dalam sejarah Indonesia.

AM Fatwa

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Andi Mapetahang Fatwa menilai gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat dan mengedepankan komunikasi cocok dengan warga DKI. Gaya Jokowi dinilai hampir sama dengan sikap mantan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. "Saya percaya karena dia sudah lakukan di Solo, bukan saat kampanye saja masuk gang, saat menjabat tetap masuk gang, itu juga dilakukan Ali Sadikin," kata AM Fatwa di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (21/9). Namun setelah Jokowi maju menjadi capres, AM Fatwa merasa kecewa. Bahkan dia sampaikan kekecewaannya lewat sepucuk surat. "Surat itu bentuk kritik sekaligus cinta saya kepada dia. Tapi ada hal yang tidak konsekuen, maka saya kritik," kata A.M. Fatwa seperti dilansir Antara. Dalam surat terbukanya, A.M. Fatwa mengkritik keputusan penetapan Jokowi sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) karena mengingkari janji kampanye politik Gubernur DKI Jakarta pada 2012. "Saya menyayangkan Gubernur Jokowi telah mengambil langkah politik yang berbeda dengan janji politiknya semasa kampanye 'akan memimpin Jakarta selama lima tahun'," katanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
TOP NEWS:  Luapan Emosi Jokowi Diejek Bodoh hingga Firaun | Surya Paloh Bengong Gigit Jari
TOP NEWS: Luapan Emosi Jokowi Diejek Bodoh hingga Firaun | Surya Paloh Bengong Gigit Jari

Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR
FOTO: Ekspresi Jokowi Curhat Disebut Pak Lurah, Plonga-plongo, hingga Firaun di Sidang Tahunan MPR

Jokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi
VIDEO: Blak-Blakan Jusuf Kalla Soroti Perubahan Sikap Jokowi

Keduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

Baca Selengkapnya
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo

Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo
VIDEO: Unek-Unek Presiden Jokowi Kerap Diejek Bodoh, Firaun hingga Planga Plongo

Presiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
Cerita Jokowi Tempuh 3 Jam Perjalanan dari Bandara ke Rumah
Cerita Jokowi Tempuh 3 Jam Perjalanan dari Bandara ke Rumah

Kepulangan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana ke kampung halaman Solo, mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat maupun relawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP

Jokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.

Baca Selengkapnya
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah

Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.

Baca Selengkapnya