5 Curhat Sutan Bhatoegana tak bisa ke Senayan
Merdeka.com - Pelaksanaan Pemilu Legislatif sudah berakhir, sejumlah caleg kini tengah panas dingin menanti hasil perolehan suara yang mereka peroleh sebelum duduk sebagai anggota dewan. Di tengah penantian itu, beberapa nama bahkan dipastikan tidak akan kembali lolos ke Senayan, seperti yang dialami Sutan Bhatoegana.
Sutan memperkirakan Demokrat bakal mendapatkan setidaknya 1 kursi dari Dapil Sumut 1. "Kota Medan itu kan 110 ribu suara untuk satu kursi. Kita bisa sekitar 150 ribu, kalau 200 ribu kan 2 orang, tapi saya percaya tembus di atas 100 ribu," katanya.
Sutan mengaku optimistis meraih satu kursi itu. Alasannya, dia selama ini langsung turun ke daerah. Namun demikian dia merasa kecurangan yang terjadi telah menggerus suaranya.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kenapa Suroso menolak tawaran jadi Caleg? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,' ujar Suroso.
-
Bagaimana cara penyelesaian sengketa Pemilu dilakukan? Umumnya dan termasuk Indonesia, dalam menyelesaikan sengketa pemilu dibagi menjadi dua terminologi. Pertama adalah penyelesaian sengketa pemilu selama proses pemilu itu sendiri. Kedua adalah penyelesaian sengketa hasil pemilu. Nantinya pemerintah akan membagi peran kedua terminologi pada instansi yang berbeda.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang optimis bisa menyelesaikan sengketa pemilu? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
"Setelah saya lihat begini, suara saya tadinya di atas, turun terus. Setelah ada temuan kawan-kawan, berarti ada yang curang. Dia tidak pernah turun, tapi suaranya melonjak. Ini kita bawa ke DPP supaya ditindak," kata Sutan.
Dia tidak mempermasalahkan siapa caleg Demokrat yang mendapat 1 kursi DPR RI dari Dapil Sumut 1. Namun, dia berharap kursi itu diperoleh dengan cara benar. "Siapa pun orangnya, sepanjang itu fair play, tidak masalah," ucapnya.
Namun, dia justru mencurahkan hati ada kecurangan yang dilakukan kader separtainya. Berikut 5 curhatan Sutan seperti yang dirangkum merdeka.com:
Sutan tuding surat suaranya dirampas
Sutan Bhatoegana menuding rekan separtainya di Demokrat telah merampas suara yang diraihnya pada Pemilu 2014. Menurut Sutan jika di satu tempat dia mendapatkan 134 suara, tapi suaranya tergerus saat ditabulasi ke formulir D1 menjadi hanya tinggal 34 suara. "Ada pihak yang mengambil suara saya saat perpindahan dari formulir C1 ke D1," kata Sutan yang ditemui di posko pemenangannya di Jalan Kenanga Raya No 89, Medan, Kamis (17/4).Sutan mengatakan jumlah suara yang diduga dirampas kisarannya ratusan. "Seratus suara lagilah yang diambil entah siapa-siapa," ucapnya.Saat ditanya, siapa rekan separtainya itu, Sutan enggan mengucapkan. Yang jelas, rekannya itu diduga mengambil paling banyak suara partai demokrat"Adalah, teman satu partai. Yang paling banyak mereka ambil itu suara partai, itu kan nggak boleh. Suara partai itu milik partai yang akan diserahkan kepada caleg dengan suara terbanyak untuk memenuhi kuota. Kalau lebih diberikan ke suara terbanyak kedua. Tapi ini sudah dibagi-bagi mereka," katanya.Sutan mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke DPP Partai Demokrat agar kader yang curang didiskualifikasi. Dengan begitu akan muncul orang-orang yang jujur.
Sutan terima nasib
Sutan Bhatoegana tak bisa berbuat apa-apa lagi ketika hasil perolehan suara Partai Demokrat hanya 9 persen. Sutan menerima hasil tersebut dan mengatakan pelajaran bagi partainya."Saya kira itu sudah realita yang ada yang harus kita hormati bersama. Bagi Partai Demokrat ini pelajaran yang bagus, agar ke depan bisa lebih berbenah dan solid untuk menghadapi semua masalah yang datang," ujar Sutan dalam pesan singkatnya, Kamis (10/4).Hasil kali ini, menurut Sutan, belum memenuhi target Demokrat yang ingin mendapatkan 15 persen suara. Dia pun masih berharap angka tersebut dapat naik dari hasil hitungan manual oleh KPU."Harapan kita kan minimal 3 besar sebesar 15 persen, jadi jelas meleset dong. Makanya kita harus jadikan pelajaran hasilnya ini dan menjadi cambuk untuk maju di masa yang akan datang," tegas dia.Ketua Komisi VII DPR ini meyakini bahwa partainya akan berbenah usai mengalami kekalahan di legislatif. Namun, ini dilakukan setelah benar-benar mengetahui perolehan hasil suara resmi KPU."Ya kita akan kaji semua dari semua aspek, oleh sebab itu kita tunggu dulu hasil sebenarnya dan hasil laporan akhir dari lapangan," pungkasnya.
Coba koalisi dengan Gerindra
Hasil perolehan suara Partai Demokrat di Pileg kemarin, menyakini Sutan Bhatoegana untuk koalisi. Kali ini, menurut Sutan, Demokrat patut mencoba berkoalisi dengan Partai Gerindra."Kan harus di coba dulu baru terasa barang tuh," ujar Sutan dalam pesan singkat, Kamis (10/4).Ihwal cenderung lebih dekatnya Partai Demokrat ke Gerindra untuk melakukan koalisi, Sutan pun menyambut baik wacana itu. Dia menegaskan, yang terpenting di dalam koalisi punya satu visi dan misi yang sama."Ya kita kan partai terbuka, tentu harus bisa berkoalisi dengan yang lain asal sama platform visi dan misinya, agar menjadi koalisi sejati bukannya koalisi basa-basi," tambah dia.
Tak percaya gagal lolos ke Senayan
Hasil Hitung cepat yang dilakukan per dapil oleh Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) memprediksi Sutan Bhatoegana yang berada di dapil Sumatera Utara 1 terancam tidak lolos ke parlemen. Asumsi ini dilihat dari 10 kursi yang diperebutkan oleh puluhan caleg dengan batas minimum perolehan suara 9,5 persen.Dari data SMRC, Partai Demokrat hanya memperoleh satu kursi di Sumut 1. Sementara di sana, ada nama Ruhut Sitompul , Sutan Bhatoegana , Ramadhan Pohan dan Abdul Wahab Dalimunthe yang notabene adalah incumbent dan tenar di parlemen.Menanggapi hasil hitung cepat ini, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana tidak yakin dengan hal tersebut. Sutan yakin, Demokrat mampu meraih minimal dua kursi di dapil Sumut 1.Dia menjelaskan, dari hitung-hitungan manual yang dilakukan timnya, saat ini Demokrat sudah berhasil mengumpulkan 70 ribu suara di dapil Sumut 1. Namun perolehan itu, kata dia, baru 38 persen suara yang masuk, belum seluruhnya."Jadi perhitungan kawan kita di sana baru masuk 38 persen kita sudah 70 ribu suara. Masih ada 70 persen lagi, itu baru sepertiga. Jadi bisa jadi 200 ribu, kan satu kursi di dapil Sumut 1 minimal 100 ribu, kemungkinan bisa dua kursi," ujar Sutan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (14/4).Sutan enggan berpolemik soal hasil hitung cepat SMRC itu. Sutan hanya yakin dengan timnya di lapangan yang memantau penghitungan langsung di tingkat provinsi."Dari kita punya orang di lapangan masuk suara 78 ribu baru sekitar 30 persen," tegasnya.
Sutan: Suara saya tadinya di atas, tapi turun terus
Partai Demokrat kemungkinan hanya mendapatkan 1 kursi di Senayan dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut 1. Tiga sosok yang selama ini dikenal vokal dan populer di Senayan dan sejumlah kader partai berlambang bintang mercy itu bakal berebut suara di dapil yang sama.Ketiga caleg vokal dan populer itu adalah; Ruhut Sitompul, Sutan Bhatoegana dan Ramadhan Pohan. Jika hanya mendapat satu kursi, 2 di antaranya dipastikan tidak akan kembali ke Senayan."Itu wajarlah. Orang yang lolos cuma satu. Caleg ada 100 yang diperebutkan 10, wajar sebagian tidak masuk," kata Sutan saat ditemui di posko pemenangannya di Jalan Kenanga Raya Nomor 89 Medan, Kamis (17/4) sore.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abah Otong langsung bertemu dengan Andika saat mengalihkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaPKS tidak bakal menjatuhkan sanksi kepada Setyo karena anggota Dewan Pakar PKS itu merupakan kerabat Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaBeredar isu paslon Andi Sudirman-Fatmawati memborong dukungan partai politik.
Baca SelengkapnyaPramono Anung enggan banyak menanggapi perihal kelakar calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Suswono perihal pernikahan janda kaya.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Sudirman Said Diusung di Pilkada DKI usai Batal Maju Lewat Jalur Independen
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaKetua DPDSultan Bachtiar Najamudin angkat suara, terkait protes yang disampaikan senator Alfiansyah 'Komeng'.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca Selengkapnya