Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Faktor kunci yang diyakini antar kemenangan Jokowi

5 Faktor kunci yang diyakini antar kemenangan Jokowi jokowi pidato di atas kapal pinisi. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) telah menetapkan pasangan Joko Widodo ( Jokowi ) dan Jusuf Kalla ( JK ) sebagai pemenang. Keduanya berhak menduduki jabatan sebagai presiden ketujuh serta wakil presiden ke-12 Indonesia. Keduanya memperoleh suara sebanyak 53,15 persen, atau unggul 6,3 persen dari Prabowo - Hatta yang mendapat 46,85 persen.

Jokowi telah berhasil merebut kemenangannya setelah bersaing ketat dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa selama proses kampanye hingga pemungutan suara. Padahal, mantan wali kota Solo ini mendapat serangan bertubi-tubi, hingga menyasar pada kehidupan pribadinya.

Pengamat politik Gun Gun Heryanto melihat ada sejumlah faktor penting yang akhirnya membuat pasangan yang disusung lima partai politik (parpol) itu memenangi pilpres. Salah satunya adalah keberhasilannya keluar dari stigma oligarki parpol.

Orang lain juga bertanya?

"Tren 5 tahun belakangan telah terjadi kejenuhan masyarakat, ini terepresentasikan dari rontoknya partai politik pemenang pemilu, yakni Partai Demokrat. Dampak lanjutannya orang makin tidak percaya pada institusi partai politik," ujar Gun Gun saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (22/7).

Namun, Gun Gun tidak hanya menyebut satu kunci, melainkan lima pilar kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014. Berikut lima kunci yang dipaparkan Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute ini kepada merdeka.com:

Keluar dari stigma oligarki parpol

Saat menghadapi Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK berhasil merepresentasikan diri keluar dari stigma oligarki parpol. Keberhasilan tersebut terlihat dengan keluarnya slogan 'Jokowi-JK Adalah Kita' yang ditayangkan di layar televisi, maupun berbagai baliho besar yang dipasang tim pemenangan mereka.Kondisi ini bertentangan dengan tradisi sebelumnya, di mana kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) benar-benar ditentukan oleh parpol hingga menang dalam penyelenggaraan Pilpres 2009 lalu. Ketika itu, SBY menyusun koalisi besar yang menggabungkan sejumlah parpol yang seolah-olah memberikan garansi kemenangan terhadap salah satu kandidat."Saya melihat kecerdasan political marketing dengan mendorong sosok Jokowi-JK bukan ikon partai, tapi kemudian sukses ditransformasikan saat pilpres adalah ke-kita-annya, proses ke-kita-an itu diidentifikasi menjadi kekuatan," kata Gun Gun.Berdasarkan alasan itu, Gun Gun meyakini pelaksanaan Pilpres 2014 sebagai pertarungan figur. Ketokohan bisa menjadi modal kuat untuk memenanginya meski Jokowi sendiri merupakan kader PDIP dan JK pernah berdiri di tampuk kepemimpinan Partai Golkar.

Faktor Megawati

Gun Gun Heryanto meyakini kemenangan yang diraih Jokowi selama Pilpres 2014 tak lepas dari pengaruh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Keputusan Mega memberi mandat kepada Jokowi memiliki peran yang amat besar untuk mengantarkan mantan wali kota Solo itu duduk di kursi kepresidenan.Tak hanya itu, Mega juga memberi ruang yang sangat besar hingga memberikan keleluasaan yang cukup besar bagi Jokowi. Sumbangan Mega di antaranya melakukan berbagai manuver politik untuk melakukan pendekatan dengan partai-partai politik yang akhirnya mendukung Jokowi maju sebagai calon presiden (capres)."Meskipun di internal terjadi perpecahan, dan tidak ada perekatnya, dan Mega membiarkan, juga itu tidak akan menjadi faktor yang memperkuat posisi jokowi saat cari dukungan dari pihak luar," jelas Gun Gun.Tak hanya itu, Mega juga memberikan peluang besar bagi Jokowi untuk meluluskan skenario pemenangannya, termasuk keputusan bersanding dengan Jusuf Kalla.

Gaet tokoh-tokoh kunci

Masuknya sejumlah tokoh-tokoh nasional ke dalam Tim Pemenangan Jokowi-JK telah memberikan sukses besar bagi Jokowi untuk maju sebagai calon presiden. Keberadaan Anies Baswedan, Dahlan Iskan dan beberapa tokoh lainnya membuat Jokowi memiliki keunggulan dibandingkan lawan politiknya.Sosok Anies sebagai juru bicara berhasil merepresentasikan sosok Jokowi selama kampanye."Dalam pandangan saya adalah proses dia (Jokowi) mampu meraup sejumlah orang-orang kunci dengan pendekatan public relation politik pasti, harapan dari pemilih, dia mampu merangkul beberapa orang punya trademark hingga menjadikan jokowi rebound dalam citra politik," papar Gun Gun.Tak hanya tokoh nasional, Jokowi juga berhasil menggandeng kelompok musisi nasional seperti Slank. Mereka pun tak hanya menjadi vote getter, tapi juga bertransformasi sebagai relawan aktif. Hal itu terlihat ketika mereka berhasil menggelar konser akbar bertajuk 'Konser Salam 2 Jari' di Gelora Bung Karno, Jakarta.Selain Slank, Jokowi juga mampu menarik perhatian artis-artis berpikiran kritis, serta integritas cukup baik. Mereka ini berhasil mendorong sebagian besar masyarakat untuk memilihnya."Ini bagian dari political marketing, orang yang ada tagline-nya dan ciri khas baju kotak-kotak, 'Salam 2 Jari, revolusi mental ini sih partikel-partikel penting tapi lebih pada teknis strategi," katanya.Di luar itu, keberadaan Khofifah Indar Parawansa sebagai tokoh Nahdliyin membuatnya berhasil merebut perolehan suara di Jawa Timur. Tentu itu tak lepas dari upaya Jokowi yang dengan cepat melakukan pendekatan-pendekatan ke berbagai pesantren usai Pileg 9 April lalu."Jokowi dengan cepat setelah 9 April datang ke pesantren-pesantren NU, ini tentu bermakna simbolik dan strategis, karena NU tokoh kunci basis massa," tandasnya.

Strategi bertahan

Strategi bertahan yang dilakukan Tim Pemenangan Jokowi-JK ternyata berhasil menempatkan pasangan tersebut menjadi pemenang dalam Pilpres 2014. Melalui timsesnya, mereka berupaya agar suara basis PDIP di Jawa Tengah tidak direbut oleh pasangan Prabowo Subianto-Jusuf Kalla."Saya melihat kemampuan Jokowi-JK untuk memperkuat basis yang sudah mereka kuasai sebelumnya, ini defend strategy yang mumpuni, mampu pertahankan Jawa Tengah meski Prabowo melakukan penetrasi lewat sejumlah orang," jelas Gun Gun.Menurut Gun Gun, defend strategy yang dilakukan Jokowi-JK terhadap Jawa Tengah berpengaruh besar terhadap kemenangannya. Apalagi, secara umum, sejumlah pihak menjadikan Pulau Jawa merupakan lokasi pertarungan selama pelaksanaan pemilu."Bayangkan jika Jawa Tengah rontok, DKI rontok, ini akan berpengaruh pada konfigurasi kekuatan politik," sahutnya.

Pengelolaan isu di media

Gun Gun menilai pasangan Jokowi-JK berhasil merawat isu-isu yang beredar melalui media massa. Langkah itu sangat penting di tengah berlangsungnya perang opini antar calon presiden.Hanya saja, Jokowi lebih diuntungkan dengan keberadaan media yang telah lama menempatkannya sebagai media darling. Meski sebenarnya, media sendiri terbelah dengan adanya dukungan-dukungan kepada salah satu calon presiden peserta pilpres."Jokowi sendiri di luar grup-grup partisan masih bisa memutar berita positif. Saya kira manajemen isu terkait beragam pernyataan," papar Gun Gun.Di samping kemampuannya mengelola isu, Jokowi juga jarang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat kontroversial dan agresif. Hal itu berbanding terbalik dengan Prabowo Subianto yang kerap memberi pernyataan keras dan menyerang lawannya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dahsyatnya Efek Jokowi: Prabowo-Gibran Satu Putaran, Suara Parpol Pendukung Meroket
Dahsyatnya Efek Jokowi: Prabowo-Gibran Satu Putaran, Suara Parpol Pendukung Meroket

Kemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi

Baca Selengkapnya
Saksi Ahli Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Gunakan Dua Variabel Menangkan Prabowo-Gibran
Saksi Ahli Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Gunakan Dua Variabel Menangkan Prabowo-Gibran

Dua variabel tersebut menjadi sistematis yang terkuat berdasarkan data dari para peneliti dan surveyor lembaga survei.

Baca Selengkapnya
Efek Jokowi, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah Menguat Tajam
Efek Jokowi, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah Menguat Tajam

Sebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
TKD Tegaskan Jokowi Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran di NTT
TKD Tegaskan Jokowi Kunci Kemenangan Prabowo-Gibran di NTT

Pecinta Jokowi di NTT melihat bahwa penerus program kerja Jokowi itu ada pada pasangan Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking: Tingkat Kepuasan Jokowi Naik, Kabar Baik Bagi Prabowo-Gibran
Survei Poltracking: Tingkat Kepuasan Jokowi Naik, Kabar Baik Bagi Prabowo-Gibran

"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Poltracking Ungkap Jokowi Effect Paling Berpengaruh
Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Poltracking Ungkap Jokowi Effect Paling Berpengaruh

Poltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Ganjar Pranowo
Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Ganjar Pranowo

39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Survei LSI, Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Lebih Pilih Prabowo-Gibran Daripada Ganjar-Mahfud
Survei LSI, Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Lebih Pilih Prabowo-Gibran Daripada Ganjar-Mahfud

Responden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami peralihan dukungan ke Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi Centre: 72,2% Responden Bakal Pilih Capres Teruskan Program Jokowi
Hasil Survei Populi Centre: 72,2% Responden Bakal Pilih Capres Teruskan Program Jokowi

Responden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dianggap Makin Kuat Usai Didukung Golkar dan PAN
Prabowo Dianggap Makin Kuat Usai Didukung Golkar dan PAN

Menurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking Terbaru: Dari 16,2% Pemilih Jokowi, 64,1% Ikut Arahan Dukung Prabowo-Gibran
Survei Poltracking Terbaru: Dari 16,2% Pemilih Jokowi, 64,1% Ikut Arahan Dukung Prabowo-Gibran

21,2 persen responden memilih Ganjar-Mahfud dan 10,6 persen memilih Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya