5 Hasil survei Pilgub Jabar sepanjang Juni 2018
Merdeka.com - Rabu, 27 Juni, sekitar 31,37 juta masyarakat Jawa Barat akan memilih calon pemimpin. Terdapat empat pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur memperebutkan kursi kekuasaan di tanah pasundan.
Nomor urut 1 Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum yang diusung PPP, PKB, NasDem dan Hanura. Nomor urut 2 Tb Hasanuddin - Anton Charliyan didukung PDIP.
Nomor urut 3 Sudrajat - Ahmad Syaikhu yang diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN. Terakhir, nomor urut 4 yakni Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi didukung Demokrat dan Golkar.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
Selama empat bulan kampanye, diketahui dari hasil survei lembaga ternama, dua teratas yang bersaing ketat yakni pasangan Ridwan-Uu atau Rindu dan Deddy-Dedi atau Dua DM yang mendominasi.
Satu bulan terakhir sebelum pencoblosan, sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas para kandidat di Pilgub Jabar.
Indo Barometer
Survei yang dilakukan pada 7-13 Juni 2018, menempatkan pasangan Ridwan-Uu di posisi teratas dengan elektabilitas 36,9 persen.
Pesaing terberatnya yakni Deddy-Dedi dengan perolehan 30,1 persen. Diikuti jauh di bawah Sudrajat-Ahmad Syaikhu 6,1 persen dan TB Hasanddin-Anton Charliyan 5 persen. Swing voters 20,8 persen.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
Survei dilakukan pada 22 Mei–1 Juni 2018. Hasilnya, Ridwan-Uu memperoleh elektabilitas sebesar 43,1 persen. Mengutit di belakangnya yakni Deddy-Dedi 34,1 persen.
Sementara dua pasangan lainnya jauh di bawah. Yakni, Sudrajat-Syaikhu 7,9 persen dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5 persen.
LSI Denny JA
Survei dilakukan pada 7-14 Juni 2018. Dalam hasil survei ini, Ridwan-Uu tetap memimpin dengan perolehan elektabilitas 38,0 persen. Disusul Deddy-Dedi dengan 36,6 persen.
Lalu Sudrajat-Ahmad Syaikhu 8,2 persen dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan sebesar 7,7 persen.
Poltracking Indonesia
Survei dilakukan pada 18-22 Juni 2018. Lagi-lagi pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum memimpin dengan elektabilitas sebesar 42 persen. Menempel ketat di bawahnya pasangan Deddy-Dedi dengan 35,8 persen.
Sementara Sudrajat-Ahmad Syaikhu 10,7 persen, dan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 5,5 persen.
Instrat
Melakukan survei pada 18 Juni hingga 21 Juni 2018. Hasilnya berbeda dengan empat survei lainnya. Dari hasil Instrat, Deddy-Dedi sukses ungguli Ridwan dan Uu.
Deddy-Dedi memperoleh elektabilitas 38,17 persen. Disusul pesaing terdekatnya yakni Ridwan-Uu dengan 33,92 persen.
Di posisi ketiga ditempati oleh Tb Hasanuddin-Anton Charliyan dengan 8,67 persen. Sementara posisi buncit Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 8,5 persen.
Hasil tak jauh dari survei
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Firman Manan merasa hasil Pilgub Jabar pada 27 Juni mendatang tak akan jauh dari yang dipaparkan dalam survei. Namun problem yang terjadi saat ini, kata dia, lembaga survei banyak yang bertindak sebagai konsultan politik bagi para paslon. Sehingga ada potensi hasil survei tidak objektif dan hanya bertujuan untuk membangun opini publik.
"Oleh karena itu, lembaga survei harus terbuka kepada publik, mengumumkan, siapa yang membiayai survei tersebut," ujar Firman dalam pesan singkat, Senin (25/6).
Firman yakin, apa yang terjadi pada 2008 dan 2013 tidak akan terulang. Dimana saat itu, hasil survei menempatkan Ahmad Heryawan dengan elektabilitas rendah, tapi kenyataannya menang.
Dia menilai, kesalahan saat itu kemungkinan karena metodologi survei. Misalnya, waktu survei itu dilakukan masih jauh dari waktu pencoblosan, swing voters dan undicided masih tinggi, di atas 20 persen.
"Hari ini, praktis mayoritas lembaga survei melakukan surveinya mendekati hari pencoblosan atau seminggu jelang hari H. Sehingga hasilnya tidak akan beda jauh. Peristiwa 2008 dan 2013 potensinya sangat kecil untuk terulang kembali," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut dia, penampilan RIDO di debat perdana dianggap unggul dari pesaingnnya.
Baca SelengkapnyaDari data yang masuk, Cagub Dedi Mulyadi memimpin sementara.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaPemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar 2024 diikuti empat pasangan calon.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 1, Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas dengan 54,8 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasangan Herman Deru-Cik Ujang unggul dari dua lawannya pada pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA membagi kategori popularitas menjadi dua, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan publik kepada cagub.
Baca Selengkapnya