5 Jam bertemu Djarot, PPP belum sepakat soal Pilgub Sumut
Merdeka.com - Bakal calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat akhirnya keluar dari kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB setelah lima jam melakukan pertemuan. Djarot tak berkomentar banyak, terutama soal koalisi PDIP dengan PPP di Pilgub Sumut.
"Nanti saja diumumin," kata Djarot sambil berjalan menuju ke Kantor DPP PDIP yang berada di sebelah gedung DPP PPP, Jakarta, Senin (8/1).
Dia mengakui, pertemuan dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dan para pengurus DPP PPP lainnya membahas soal Pilgub 2018 di Sumatera Utara.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Kenapa Jokowi tidak hadir di HUT PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hadir dalam HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia diketahui sedang berada di luar negeri dalam kunjungan kerja.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
"Jadi tadi sudah silaturahim kemudian diskusi panjang tentang bagaimana strategi pemenangan di Sumatera Utara. Sedangkan proses administratif kita serahkan di DPP partai," terangnya.
Sementara itu, Arsul Sani menjelaskan bahwa pertemuan yang dibahas selama kurang lebih lima jam, belum menemui titik temu. "Jadi kami tadi bersama Pak Djarot, dukungan terhadap mereka (PDIP), kita endapkan dulu dan tentunya level pembicaraan ada di DPP kedua pihak dan mencari titik temu terbaik," jelasnya.
Arsul menambahkan, PPP akan terus berkomunikasi dengan Djarot dan PDIP sampai batas akhir pendaftaran pasangan cagub-cawagub. "Nah ini masih tunggu kesepakatan ataukah nanti sahur atau sampai sarapan pagi, karena pendaftaran itu sampai hari Rabu 00.00 WIB," ujarnya.
Arsul juga mengungkapkan bahwa pihaknya mulai dari ranting hingga pusat tak ingin tergesa-gesa dalam menentukan pasangan yang akan diusung di Pilgub Sumut.
"Teman-teman PPP membawa aspirasi, jangan terburu-buru diendapkan dahulu toh masih ada waktu dua hari," ungkapnya.
Meskipun belum menemui kata sepakat dengan Djarot atau PDIP, PPP sudah menyiapkan beberapa nama yang untuk mendampingi Djarot maju dalam Pilgub 2018 di Sumatera Utara, yaitu anggota DPR Hasrul Azwar dan Fadly Nurzal.
PDIP sebelumnya telah mendeklarasikan Pasangan Djarot Saiful Hidayat dengan Sihar Sitorus. Namun dengan modal 16 kursi di DPRD Sumut, PDIP membutuhkan partai lain untuk berkoalisi demi memenuhi syarat 20 kursi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot meminta masyarakat sabar menunggu hasil keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam menentukan pasangan yang akan mereka usung.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaPengumuman sejumlah wilayah terkhusus untuk Pilkada Jakarta bisa saja pada waktu-waktu terakhir atau last minute.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo masih menunggu momen yang tepat.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot mengungkapkan rapat ini diperuntukkan internal PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaGanjar terbang ke Jawa Timur di tengah pelaksanaan Rakernas IV PDIP di hari kedua pada Sabtu (30/9) malam.
Baca SelengkapnyaPrabowo terlihat memakai kemeja berwarna biru muda, sedangkan Gibran memakai kemeja flanel berwarna gelap.
Baca SelengkapnyaTidak ada foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pengurus PDIP menerima pendaftaran Edy Rahmayadi sebagai bakal calon Gubernur Sumut.
Baca SelengkapnyaNamun, dia tidak menyebut daerah mana saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah melakukan pertemuan dengan Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya