4 Kejutan yang terungkap dalam survei jelang pemilu
Merdeka.com - Jelang akhir masa kampanye, sejumlah lembaga survei berlomba mengeluarkan hasil survei terbaru. Survei itu digelar pada bulan Maret 2014 untuk mengetahui elektabilitas partai dan kandidat capres yang paling disukai para calon pemilih.
Hasilnya memang tidak berubah jauh dengan tren hasil survei sebelumnya. Untuk Partai, PDIP dan Golkar bersaing di peringkat atas. Sedangkan untuk capres, nama Jokowi belum tergeser dari puncak daftar disusul Prabowo Subianto.
Namun, mendekati pemilu, ada beberapa kejutan yang terjadi dengan sikap para pemilih seperti yang diungkap hasil-hasil survei tersebut. Apa saja? berikut rangkumannya:
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu tahun 2024 akan memilih beberapa wakil pemerintahan. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Bagaimana cara meningkatkan kualitas partisipasi pemilih? Peningkatan kualitas ini dapat dicapai melalui pemberantasan politik uang, peningkatan kualitas kampanye, pemberantasan hoaks, serta penegakan hukum terhadap tindak pidana maupun pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
Golkar kalahkan PDIP
Jika sebelumnya hasil-hasil survei selalu menempatkan PDI Perjuangan sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi, saat hari pencoblosan kian dekat, Golkar berhasil menyalip meski dengan selisih tipis.Seperti hasil yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan pada 22-26 Maret 2014 di 33 provinsi Indonesia, dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar 2,9 persen.Hasilnya: Partai Golkar (21,9 persen), PDIP (21,1 persen), Gerindra (11,1 persen), Demokrat (7,6 persen), PKB (5,9 persen), PKS (5,2 persen).Selang sehari, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei dengan kemenangan Golkar. Survei ini dilaksanakan pada 18-30 Maret 2014 di 33 provinsi dengan mengambil sampel 1.225 responden dengan margin of eror sekitar 2,8 persen dan level of confidence 95 persen.Hasilnya: Partai Golkar (18,5 persen), PDI Perjuangan (17,6 persen), Partai Hanura (15,1 persen), Partai Gerindra (13,5 persen), Partai NasDem (7,1 persen).
Suara NasDem dan Hanura melonjak
Saat berkampanye di Jakarta Utara, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya akan memberikan kejutan dalam pemilu legislatif 9 April. Selain mengusung caleg-caleg muda berkualitas, dia mengklaim, tema restorasi yang digaungkan partainya mendapat sambutan positif dari para calon pemilih.Seolah mengkonfirmasi klaim itu, hasil survei Lembaga Survei Jakarta yang dirilis Kamis (3/4) kemarin menunjukkan partai bernomor urut satu itu berada di peringkat 5 besar pemenang pemilu bahkan mengalahkan Partai Demokrat.Dalam survei ini juga, elektabilitas Partai Hanura bahkan mengalahkan Gerindra. Survei LSJ ini dilaksanakan pada 18-30 Maret 2014 di 33 provinsi dengan mengambil sampel 1.225 responden dengan margin of error sekitar 2,8 persen dan level of confidence 95 persen.Populasi dari survei LSJ adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih berusia 17 tahun ke atas. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan responden melalui kuesioner.Hasilnya: Partai Golkar (18,5 persen), PDI Perjuangan (17,6 persen), Partai Hanura (15,1 persen), Partai Gerindra (13,5 persen), Partai NasDem (7,1 persen).Sementara dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia, Hanura dan NasDem mampu mengalahkan partai lama. Mereka berada di peringkat 7 dan 8 mengalahkan PPP (3,4 persen), PAN (3,0 persen), PBB (0,9 persen), dan PKPI (0,5 persen)
Topik pilihan: Puisi Politik | Prabowo vs PDIP | Kampanye Pemilu 2014
Wiranto kalahkan Prabowo
Kejutan lain dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Jakarta adalah elektabilitas capres. Jokowi memang belum terkalahkan namun Wiranto muncul sebagai pesaing kuat mengalahkan Prabowo.Pas kita tanya kepada mereka kenapa pilih Jokowi karena suka blusukan sederhana stylist. Yang jelas secara jawaban responden cerminannya seperti ini. Jadi nama Jokowi masih bertengger," kata Peneliti Utama LSJ Syaful Syam di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis, (3/4)Sementara yang mengejutkan, nama capres Partai Hanura Wiranto bertengger di posisi kedua, menggusur capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dalam beberapa hasil survei sebelumnya menguntit Jokowi di posisi kedua.Survei LSJ mendudukkan Wiranto di posisi kedua dengan 16,3 persen, disusul Prabowo Subianto 15,9 persen, Aburizal Bakrie 12,8 persen, Jusuf Kalla 5,4 persen, Megawati 4,5 persen, Dahlan Iskan 4,1 persen, Mahfud MD 3,9 persen, Surya Paloh 3,8 persen, Hatta Rajasa 3,1 persen, Rhoma Irama 2,5 persen.
Topik pilihan: Puisi Politik | Prabowo vs PDIP | Kampanye Pemilu 2014
Prabowo dan Gerindra kalahkan Jokowi dan PDIP
Kesimpulan ini disampaikan oleh Survei Indonesia Network Elections Survey (INES) berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 14-21 Maret 2014 terhadap 6.588 responden di seluruh Indonesia.Prabowo Subianto berada pada urutan teratas sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi dengan 35,2 persen. Sementara itu, di urutan kedua, Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Perjuangan Megawati Soekarnoputri (18,7 persen), dan diikuti bakal capres PDI-P Joko Widodo (9,4 persen). Sedangkan untuk elektabilitas partai, survei INES juga menempatkan Gerindra pada urutan pertama dengan 25,4 persen, disusul PDI-P dengan 21,1 persen, dan Golkar di urutan ketiga dengan 18,9.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaJamiluddin Ritonga mengungkapkan, ada tiga faktor yang memicu naiknya elektabilitas Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaEmpat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaHasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca Selengkapnya