5 Model cawapres ini paling disukai Jokowi
Merdeka.com - Nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi berlaga dalam pilpres nanti masih misteri. Baik Jokowi dan PDIP sendiri masih menyimpan rapat-rapat nama cawapres tersebut.
Dalam berbagai kesempatan Jokowi menegaskan bahwa ia sudah mengantongi nama cawapres. Namun ia enggan menyampaikan ke publik.
Sejak lama sudah beredar sejumlah nama cawapres pendamping Jokowi . Paling santer adalah nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla .
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Kapan Prabowo mengumumkan cawapres? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kapan Ganjar umumkan cawapres? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Dimana pendaftaran capres cawapres? Pasangan bacapres-bacawapres diwajibkan membawa dokumen yang berisi visi dan misi programnya sebagai bahan kampanye saat melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Jokowi mengaku baru mengumumkan nama cawapres pada 9 Mei pekan ini. Sebelum diumumkan, Jokowi memang sudah membeberkan kriteria cawapresnya. Berikut ini kriterianya:
Senang kerja di balik meja
Jokowi mengaku sudah mengantongi cawapres yang bakal mendampinginya di Pilpres 2014 mendatang. Tapi lagi-lagi, Jokowi, sapaan Joko Widodo, enggan mengungkapkan namanya.Sama seperti sebelumnya, Jokowi hanya memberikan bocoran kriteria cawapres yang dia inginkan. Seperti, memiliki kesenangan yang berbeda utamanya soal kerja. Dengan demikian akan menciptakan kombinasi yang ideal."Sebaiknya memang kombinasi yang saling mengisi. Kalau yang satu senang di lapangan yang satu jangan meninggalkan kantor. Misalnya seperti itu," kata Jokowi di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (5/5).
Harus ada kecocokan
Ketika disodorkan nama Mahfud MD dan Jusuf Kalla, lagi-lagi Jokowi hanya menjawab dengan diplomatis. Ia tetap mengunci rapat nama cawapresnya."Jusuf Kalla dan Mahfud itu hanya sebuah gambaran. Tapi kebutuhan tidak hanya dari survei, masalah itu kan hanya masalah bisa menang kalau dengan dia, tapi kan pasca itu juga harus dihitung. Artinya ada gak kecocokan? chemistry nya? saling mengisi menutupnya? dan banyak hal," katanya.Hasil sejumlah survei menyebut Jokowi paling ideal berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Tapi mantan wali kota Solo ini tak akan mengikuti hasil survei, karena menurutnya perhitungan kemenangan dalam Pilpres bukan kinerja dalam kepemimpinan.
Punya elektabilitas tinggi
Banyak pertimbangan yang dilakukan oleh Jokowi dalam menentukan cawapres. Salah satunya soal elektabilitas cawapres tersebut.Menurut Jokowi, elektabilitas sangat penting untuk mendongkrak suara dalam pilpres mendatang. Apalagi pertarungan dalam pilpres bakal sengit."Bisa saling mengisi, menutupi, ada chemistry. Kriterianya, menyangkut elektabilitas juga ada," kata Jokowi.Menurut Jokowi, penetapan cawapres tidak harus terburu-buru. Lantaran, pemilihannya harus sangat hati-hati dan teliti sehingga penetapan cawapres tepat dan bekerja untuk rakyat Indonesia."Jadi kalau dikejar-kejar suruh pilih ini, pilih itu. Kenapa harus hati-hati, karena memilih wapres," kata dia.
Bisa diajak kerja cepat
Paling penting bagi Jokowi adalah cawapresnya bisa diajak kerja bersama. Dengan demikian, antara dirinya dengan wapres bisa saling mengisi."Saya yang nanti bekerja bersama-sama dengan cawapres, tentu saja harus berhitung, ini bukan urusan presiden, bukan urusan Jokowi. Ini urusan 240 juta rakyat indonesia, bangsa Indonesia, itu yang saya kira harus dikedepankan," ujar Jokowi.Jokowi tidak memberikan gambaran jelas soal tokoh yang nantinya bisa diajak kerja sama. Dia meminta masyarakat bersabar menunggu 9 Mei."Sabar, sabar, satu minggu lagi saya umumin" tegas Jokowi pekan lalu.
Karakternya berbeda dengan Jokowi
Jokowi mengungkapkan, pendampingnya harus memiliki karakter yang berbeda, sehingga dapat menutupi kekurangan satu sama lain, terutama kebiasaan dalam bekerja."Pokoknya yang harus bisa saling mengisi. Ada chemistry-nya yang kedua tentu saja ingin yang berbeda. Ada karakter kesenangan yang berbeda," kata Jokowi.Selain karakter, Jokowi juga mengharapkan, adanya perbedaan dalam latar belakang pendidikan. Karena dengan adanya perbedaan mereka akan saling mengingatkan."Juga latar belakang (pendidikan) yang berbeda. Ada latar belakang hukum ada juga latar belakang berbeda. Kombinasi-kombinasi yang berbeda itu akan bagus. Itu akan menjadi kekuatan yang saling melengkapi yang saling mengisi," terangnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi beralasan belum bisa menyebut capres pilihannya karena sosok tersebut tak hadir dalam Rakernas Projo.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Baca SelengkapnyaPrabowo berseloroh soal cawapres usai penyerahan motor listrik kepada anggota TNI-Polri di Kementerian Pertahanan.
Baca SelengkapnyaJokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.
Baca SelengkapnyaSekretaris Kabinet Pramono Anung belum mengajukan cuti ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah terdaftar resmi mengikuti Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta semua pihak bersabar menunggu sampai waktu pengumuman cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah adanya permintaan agar salah satu nama dicoret atau diloloskan dalam seleksi capim KPK
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kesempatan, Jokowi menegaskan mendukung semua calon presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mendukung semua capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.
Baca Selengkapnya