5 Momen kebersamaan NasDem-PDIP
Merdeka.com - Jelang pemilu presiden, hubungan dua partai nasionalis, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) semakin erat.
Sehari setelah pemilu legislatif berakhir, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (10/4). Meski keduanya belum berikrar untuk membentuk koalisi, namun dalam pertemuan tersebut keduanya membahas skema impian di parlemen.
Jika melihat ke belakang, dua partai nasionalis ini telah melewati banyak kenangan manis bersama. Berikut momen-momen kebersamaan NasDem dengan PDIP:
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
Gugat putusan MK soal Pilkada Bali
Pada akhir November 2013, NasDem dengan PDIP bersuara keras menolak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilkada Bali, saat dipimpin Akil Mochtar yang menyatakan para pemilih bisa diwakilkan bila tidak hadir.Alasan penolakan pernyataan itu lantaran keputusan tersebut bisa menjadi masalah bahkan bisa menjadi persoalan hukum.Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo berpendapat, keputusan MK adalah kejahatan demokrasi dan menganggap wajar bila banyak masyarakat yang menekannya."Keputusan MK itu bukan final, itu kejahatan demokrasi. Seluruh masyarakat wajar bila mem-pressure MK," kata Tjahjo.
Surya Paloh kunjungi markas banteng
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (21/11). Kedua partai membahas rencana koalisi.Dalam catatan merdeka.com, pertemuan ini merupakan kali pertama dua petinggi partai bertatap muka jelang pemilu legislatif.Surya Paloh ditemani Ketua DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukito, Sekjen partai, Rio Capella dan Wasekjen Willy Aditya.Mereka diterima oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Bapilu Puan Maharani dan Sekjen Tjahjo Kumolo.
Bersama kritik karut marut DPT Pemilu
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding persoalan DPT menjadi perdebatan antara KPU dan partai politik, didalangi oleh pihak-pihak tertentu. Ia menilai, penetapan DPT bermasalah sebanyak 10,4 juta pemilih tersebut rawan kecurangan."Kalau DPT dari DPT Analis kami bahwa DPT memang bermasalah," Ujar Hasto di Jakarta, Kamis (21/11).Di lokasi sama, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menilai, hanya pihak yang saat ini berkuasa yang dapat mengatur skenario tersebut."Biasanya yang mengatur skenario itu punya power besar," Ujarnya.Ia menilai, persoalan ini bukan terjadi secara tiba-tiba. Ini perlu menjadi perhatian karena persoalan DPT selalu terjadi menjelang pemilu. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat di tanah air untuk mengawasi kekisruhan DPT ini.
Gantian PDIP sambangi NasDem mantabkan koalisi
Kamis kemarin, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo bertemu Ketum NasDem Surya Palo di DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Wasekjen Partai NasDem Willy Aditya mengungkap pertemuan antara Tjahjo Kumolo dan Surya Paloh membahas penguatan sistem presidential threshold."Dalam pertemuan dengan Surya Paloh di DPP NasDem, Tjahjo Kumolo menyampaikan pertemuan adalah untuk membahas rencana untuk memperkuat sistem presidential dan bangunan parlemen yang solid ke depan," kata Willy, Kamis (10/9).Dia menilai, hubungan NasDem dan PDIP memang sudah terjalin sejak sebelum pemilu legislatif berlangsung. Karena itu, dia menganggap pertemuan ini wajar saja.Dalam pertemuan, PDIP juga berjanji akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan NasDem lebih lanjut secara formal."Tjahjo menegaskan dalam waktu dekat kedua partai sudah mengagendakan pertemuan yang lebih intensif dalam tataran formal," pungkasnya.
Tak mau bajak Jokowi dari PDIP
Banyak partai main mata ketika Jokowi selalu unggul di berbagai lembaga survei, sebagai capres idaman. Namun, tidak buat Partai NasDem. Menurutnya, Jokowi yang merupakan besutan PDI Perjuangan tidak mungkin dapat ditarik ke partai lain."Kita tidak mungkin menarik Jokowi menjadi bagian dari NasDem karena dia PDIP. Tidak etis menarik Jokowi yang merupakan kader terbaik di PDIP," ujar Sekjen Partai NasDem, Rio Capella di kantornya, Rabu awal Februari 2013.Rio mengakui kalau sosok Jokowi merupakan sebuah fenomenal. Dia juga sempat membuat hampir seluruh lembaga survei keliru terhadap siapa yang menang dalam Pilgub DKI beberapa waktu lalu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat mendukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca SelengkapnyaPertemuan Surya Paloh dan Prabowo merupakan salah satu tanda kemungkinan itu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terbuka peluang untuk bertemu dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaPaloh menyatakan bahwa NasDem mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPatung Presiden Joko Widodo masih berdiri tegak di ruangan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaNasDem optimis koalisi dengan PKS berjalan mulus karena di beberapa wilayah memiliki kesamaan pemahaman untuk kerja sama.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut PKS tidak hanya siap menjadi bagian pemerintah. Melainkan juga siap menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaDua partai parlemen PKS dan PDIP ancang-ancang bakal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, meski beda pilihan koalisi, berbeda sosok yang diusung bukan berarti komunikasi tidak dilakukan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca Selengkapnya