Better experience in portrait mode.

5 Orang ini lirik Jokowi jadi cawapres

5 Orang ini lirik Jokowi jadi cawapres Jokowi bagi-bagi buku tulis. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Elektabilitas tinggi yang dimiliki Joko Widodo ( Jokowi ) saat ini membuat gubernur DKI Jakarta itu dilirik sebagai calon presiden. Namun di tengah suara-suara yang menginginkan Jokowi sebagai capres, ada juga pihak-pihak yang cuma ingin Jokowi hanya menjadi cawapres.

Pihak-pihak itu adalah mereka yang justru ngebet ingin mencalonkan diri sebagai presiden. Besar kemungkinan mereka yang hanya ingin Jokowi jadi cawapres itu takut kalah jika bersaing dengan politikus PDIP tersebut.

Berikut tokoh yang ingin yang melirik Jokowi jadi cawapres:

Surya Paloh

Meski masih menunggu hasil Pemilu Legislatif untuk menentukan capres, Partai NasDem juga memperhitungkan popularitas Jokowi. Sekretaris Jendral (Sekjen) NasDem, Patrice Rio Capella mengungkapkan, ihwal elektabilitas Jokowi yang terus unggul di sejumlah lembaga survei, hal ini juga memungkinkan pihaknya mengusung Jokowi.Terlebih lagi, lanjut dia, apabila NasDem berhasil meraup perolehan suara tiga besar, sangat mungkin apabila Ketua Umum NasDem Surya Paloh berdampingan oleh Jokowi sebagai capres dan cawapres di 2014."Kalau memang hasil pilegnya masuk tiga besar, semua kemungkinan bisa terjadi," kata Rio dalam pesan singkat, Jumat (5/7).Namun, pihaknya hingga kini masih belum berpikir tentang siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2014. Sebab, kata dia, NasDem lebih dulu fokus dengan pileg.

Aburizal Bakrie

Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR Bambang Soesatyo mulai menyebut nama tokoh yang layak disandingkan sebagai cawapres Aburizal Bakrie. Satu nama yang menurutnya sangat tepat jadi cawapres Ical, sapaan Aburizal, adalah Gubernur DKI Joko Widodo."Ical perlu figur untuk mendongkrak, salah satu nama yang bisa adalah Jokowi. Persoalannya Jokowi kita lakukan pendekatan. PDIP tidak mengusung Bu Mega dan Puan. Kita berharap, Ical bisa berpasangan dengan Jokowi untuk memperbaiki bangsa. Hanya Pak Jokowi yang paling tepat," kata Bambang Soesatyo di gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5).Menurut Bambang, pihaknya harus kerja keras jika ingin memenangkan Ical dalam Pilpres 2014. Salah satu faktor positif adalah tren kenaikan suara Golkar."Trennya naik. Ini yang membuat Golkar merasa bersyukur meskipun perlu kerja keras," ujarnya.

Hatta Rajasa

Ketua DPP PAN Bima Arya mengakui bahwa banyak desakan di internal partai yang ingin Ketua Umum PAN Hatta Rajasa diduetkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun Prabowo Subianto. Namun, pihaknya masih akan menunggu hasil survei jelang pemilu dan hasil torehan PAN di Pemilu Legislatif (Pileg).Bima mengatakan, memang dalam internal partainya dua tokoh yakni Politisi PDIP Jokowi dan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo adalah nama yang paling santer dibicarakan di PAN. Akan tetapi, hal itu menurut dia masih sebatas wacana belaka."Ya terus terang di dalam partai, memang ada wacana-wacana Bang Hatta bersama Jokowi atau Bang Hatta bersama Prabowo, itu ada. Kita lihat, trend survei bagaimana, dua tokoh ini yang banyak dibicarakan di internal partai, Bang Hatta bersama Prabowo atau Bang Hatta bersama Jokowi," jelas Bima usai menghadiri buka puasa bersama di kediaman Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (17/7) malam.

Prabowo Subianto

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga disebut-sebut sebagai calon presiden yang melirik Joko Widodo (Jokowi) sebagai pendampingnya. Bahkan, dukungan Prabowo kepada Jokowi pada Pilgub DKI 2012 banyak dinilai pengamat sebagai ajang mempersiapkan mantan Wali Kota Solo itu ke kancah Pilpres."Bisa saja Pak Prabowo melihat Jokowi, Pak Prabowo kagum dengan apa yang dikerjakan Pak Jokowi hari ini," kata politikus Gerindra Desmon J Mahesa, beberapa waktu lalu.Soal duet Prabowo-Jokowi ini juga didukung oleh hasil riset Pusat Data Bersatu (PDB). Menurut hasil survei yang dirilis baru-baru ini, masyarakat menghendaki Prabowo berpasangan dengan Jokowi dalam Pilpres 2014."Prabowo-Jokowi paling tinggi dengan angka 20,72 persen," ujar Ketua Pusat Data Bersatu (PDB) Didik J Rachbini di Jakarta, Rabu (17/7).

Megawati Soekarnoputri

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengapresiasi hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) beberapa waktu lalu yang menempatkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dan cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi. Menurutnya, survei LSI itu akan dijadikan masukan bagi partainya."Kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang diwakili oleh lembaga survei tersebut, yang setidaknya menempatkan dua anggota partai kami, Ibu Mega dan Jokowi sebagai capres dan cawapres tertinggi," ujar Tjahjo di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (18/3).Tjahjo mengatakan, PDIP selalu memantau situasi politik yang terjadi. Hal itu dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan PDIP untuk menjatuhkan keputusan terkait calon presiden yang akan diusung."Setiap perkembangan, gelagat, dinamika politik nasional dan internasional kami cermati, setiap lembaga survei yang ada kami cermati hasilnya sehingga nanti itu sebagai bagian dari keputusan politik partai kami akan memutuskan siapa yang tepat untuk 2014," terang Tjahjo.

Baca juga: Jokowi tak berani bilang 'tidak akan maju capres 2014' Mereka cibir elektabilitas Jokowi yang makin meroket Jokowi: Saya enggak mau ah ngomongin Pemilu 2014 Ketimbang Mega, wanita lebih inginkan Jokowi jadi presiden Pengamat: Elektabilitas Jokowi tinggi karena media bukan kinerja

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bertemu Ketum Partai Akhir Mei Lalu, Demokrat: Sangat Biasa, Presiden Juga Pembina Parpol
Jokowi Bertemu Ketum Partai Akhir Mei Lalu, Demokrat: Sangat Biasa, Presiden Juga Pembina Parpol

Demokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP

Ketika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar
Begini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar

Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.

Baca Selengkapnya
PDIP Duga Jokowi Cawe-Cawe di Pilkada, Gerindra: Ingin Mengulangi Kesalahan yang Sama?
PDIP Duga Jokowi Cawe-Cawe di Pilkada, Gerindra: Ingin Mengulangi Kesalahan yang Sama?

Habiburokhman menyebut, rakyat pun tak terima jika Presiden Jokowi selalu dituding melakukan cawe-cawe.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres
Jokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres

Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.

Baca Selengkapnya