5 Partai dukung Jokowi, Ketum PPP sebut sulit terbentuk poros ketiga
Merdeka.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menolak wacana poros ketiga Pilpres 2019. Menurut dia, sulit terbentuk poros di luar pendukung pemerintah dan poros Gerindra lantaran 55 persen kursi telah dipegang Joko Widodo.
"Poros ke tiga hari ini sulit terbentuk, mengingat 5 (partai politik) sudah pasti ke Pak Jokowi. 5 Partai sudah mendeklarasikan. 5 ini mewakili 55 persen kursi," ujarnya kepada wartawan di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3).
Romi menyebut Demokrat menjadi penentu terbentuknya koalisi. Skenario poros ketiga hanya akan terjadi jika Demokrat membuat poros baru.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
"Kalau harus membuat poros tengah 20 persen bandulnya ada di partai Demokrat, karena Gerindra sudah membangun poros sendiri," ucapnya.
Romi pesimis bakal terjadi melihat dinamika saat ini. Demokrat, menurut dia, tidak menunjukkan bakal membangun poros sendiri. Terutama gelagat, Agus Harimurti Yudhoyono belakangan, lebih memberikan sinyal merapat ke Jokowi.
"Karena dalam politik ini kan ada tanda tanda tanda, nah tanda tandanya tidak menunjukkan kemungkinan poros itu akan terwujud," imbuhnya.
PPP sendiri tetap tidak akan keluar dari koalisi. Romi mengaku telah memanaskan mesin untuk menggalang kemenangan untuk Jokowi. Dia memprediksi pertarungan Pilpres 2014 lalu akan terulang.
"Hanya akan dua pasangan, dan besar kemungkinan mengulang final 2014 kemarin," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan partai basis Islam akan menjajaki poros baru untuk menghadapi Pilpres 2019. Partai-partai yang disinyalir bakal ikut adalah PKB, PAN, dan PKS.
PAN sendiri telah menyatakan tak merapat ke koalisi pemerintahan. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan masih terbuka peluang poros baru di luar koalisi Jokowi dan Prabowo. PAN memberikan sinyal tak harus mengikuti Prabowo dan memungkinkan membentuk poros baru.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaLogo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca Selengkapnya"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"
Baca SelengkapnyaArsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaHidayat Nur Wahid menegaskan, partainya hingga kini masih solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan RIDO di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya