Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Pesan keras Megawati buat Jokowi dari kongres PDIP

5 Pesan keras Megawati buat Jokowi dari kongres PDIP Tommy Winata dan Megawati. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Megawati Soekarnoputri kembali dipilih menjadi ketua umum PDIP dalam Kongres IV PDIP di Bali, kemarin. Putri Bung Karno itu akan memimpin PDIP hingga 2020 mendatang.

Di bawah kepemimpinan Mega, PDIP sukses menjadi partai pemenang pemilu legislatif 2014 lalu. Tak cuma itu, PDIP juga berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang nomor satu di republik ini.

Namun, pasca Pilpres, hubungan Megawati dengan Jokowi disebut-sebut mengalami kerengangan. Sejumlah elite PDIP menuding ada orang di lingkaran Istana yang berupaya menjauhkan Jokowi dengan Mega dan PDIP.

Kemarin, saat pembukaan Kongres IV PDIP, Jokowi hadir dan duduk di sebelah Megawati. Dalam pidato politiknya, Mega memberi sejumlah pesan kepada Jokowi-JK dalam menjalankan pemerintahan.

Pesan tersebut cukup keras disuarakan oleh Megawati. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com:

Mega ingatkan Jokowi jalankan kebijakan partai

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan, kesadaran awal dirinya memberi mandat kepada Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai capres pada pilpres 2014 lalu adalah komitmen ideologis yang berpangkal dari kepemimpinan Trisakti. Kepemimpinan Trisakti adalah suatu komitmen untuk menjalankan pemerintahan negara yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian."Konsepsi ini adalah jawaban atas realitas Indonesia yang begitu bergantung dengan bangsa lain. Konsepsi Trisakti inilah yang menjadi kepentingan utama partai," kata Mega dalam pidato politiknya di Kongres IV PDIP, Bali, kemarin.Selain itu, kata Mega, pekerjaan rumah Jokowi lainnya adalah mengatur mekanisme kerja antara pemerintah dan partai politik pengusungnya. Hal ini, kata Mega, penting mengingat hubungan keduanya adalah kehendak dan prinsip dalam demokrasi."Landasan konstitusionalnya pun sangat jelas. UU No 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, mengamanatkan bahwa presiden dan wakil presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Itulah mekanisme konstitusional yang kita kenal," kata Mega.Mega mengatakan, hukum demokrasilah yang mengatur hal itu, yakni presiden dan wakil presiden harus menjalankan garis kebijakan politik partai."Untuk itulah, mengapa kebijakan partai menyatu dengan kehendak rakyat, dan mengapa Partai harus mengorganisir rakyat sehingga suara-suara yang tersembunyi sekalipun dapat disuarakan partai," kata Mega.

Mega ingatkan Jokowi ada penumpang gelap yang mau deparpolisasi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, ada pihak-pihak yang menghendaki terjadinya deparpolisasi. Pihak yang selalu mengatasnamakan independensi itu selalu mengatakan bahwa partai adalah beban demokrasi."Saya tidak menutup mata terhadap berbagai kelemahan Partai Politik. Di sinilah kritik dan otokritik kami jalankan. Namun, mengatakan bahwa partai hanya sebagai ornament demokrasi dan hanya sekadar alat tunggangan kekuasaan politik, sama saja mengerdilkan makna dan arti kolektivitas Partai yang berasal dari rakyat," kata Mega dalam pidato politiknya di Kongres IV PDIP, Bali, kemarin.Fenomena ini, kata Mega, nampak jelas ketika pada saat bersamaan munculah gerakan deparpolisasi. Sentimen anti partai pun makin lantang diteriakkan dalam kerumunan liberalisasi politik."Saya yakin bahwa proses deparpolisasi ini tidak berdiri sendiri. Di sana, ada simbiosis kekuatan anti partai dan kekuatan modal yang berhadapan dengan gerakan berdikari," kata Mega.Mega menilai, pihak-pihak tersebut adalah kaum oportunis yang tidak mau berkerja keras membangun partai. "Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan saudara-saudara," katanya.

Mega minta Jokowi ubah kontrak SDA dengan asing untungkan RI

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah untuk meluruskan kontrak karya dengan beberapa perusahaan asing. Hal itu agar Indonesia sebagai negara berdaulat tidak terus menerus disedot sumber daya alamnya."Kerja sama dengan asing harus dijalankan dengan prinsip saling menguntungkan. Percaya pada kekuatan rakyat adalah esensi dan jalan," kata Megawati dalam pidato pembukaan Kongres PDIP di ballroom Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Kamis (9/4).Menurutnya, kontrak dengan pembagian keuntungan yang benar adalah hak Indonesia. Selain itu, Megawati juga menegaskan tidak boleh ada lagi penjualan BUMN ke pihak asing tetapi pemerintah sebaiknya memperkuatnya."Kontrak merah putih harus ditegakkan. BUMN harus diperkuat dan harus menjadi kebijakan utama, berdiri di atas kaki sendiri," terang dia.Lebih jauh, dia menyatakan agar pemerintah tidak terlena dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Bangsa Indonesia wajib untuk merawat dan menjaganya dari tangan-tangan tidak bertanggungjawab."Kita tidak boleh dininabobokkan oleh kekayaan alam. Lalu bermalas-malas dan menggerogoti mental," pungkas dia.

Mega minta Jokowi-JK penuhi janji kampanye

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) memenuhi janji kampanye saat pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2014 lalu. Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya di Kongres PDIP, Bali."Penuhilah janji kampanye karena itu ikatan suci dengan rakyat. Sebab karena tugas suci konstitusi PDIP mengingatkan untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia," kata Megawati, Kamis (9/4).Lebih lanjut Mega mengaku tak setuju dengan deparpolisasi. Menurut Mega, partai politik adalah bagian dari demokrasi."Saya yakin liberalisasi enggak berdiri sendiri, mereka kaum oportunis, mereka enggak mau mengorganisir rakyat," katanya.

Megawati: PDIP menolak radikalisme dan terorisme

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menolak keras berkembangnya paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Hal itu dinilainya tidak sesuai dengan prinsip kepribadian bangsa rakyat."PDIP menolak radikalisme dan terorisme atas nama apa pun. Indonesia adalah negara dengan tradisi yang sangat toleran," kata megawati dalam pidato pembukaan Kongres PDIP di ballroom Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Kamis (9/4).Menurutnya, nusantara adalah wadah berbagai macam pemikiran dan kepercayaan. Maka dari itu, segala macam budaya layak untuk berkembang."Biarlah di bumi nusantara ini hidup dan berkembang sebagai taman sarinya keanekaragaman. Ini tekad kami Indonesia berkepribadian dalam bidang kebudayaan," terang dia.Lanjut dia, pemerintah harus tegas dalam soal ISIS. Apalagi di Indonesia telah banyak perkembangan pengikutnya."Masalah ISIS harus segera disikapi karena melakukan rekrutmen terhadap warga negara Indonesia," pungkas dia.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Megawati PDIP Akui Bicara Dengan Jokowi, Keras Kritik: Mau Apa Lagi Sih?
VIDEO: Megawati PDIP Akui Bicara Dengan Jokowi, Keras Kritik: Mau Apa Lagi Sih?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Megawati Akui Bicara dengan Presiden Jokowi: Mau Nyari Apa Lagi sih?
Megawati Akui Bicara dengan Presiden Jokowi: Mau Nyari Apa Lagi sih?

Megawati mengingatakan Presiden Jokowi soal kepemimpinan.

Baca Selengkapnya
PDIP Tumbang di 5 Pilkada versi Quick Count, Megawati Keluarkan 5 Instruksi Penting Ini ke Kader
PDIP Tumbang di 5 Pilkada versi Quick Count, Megawati Keluarkan 5 Instruksi Penting Ini ke Kader

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung mengeluarkan instruksi untuk para kader banteng.

Baca Selengkapnya
Megawati Terang-terangan Kritik Jokowi di Depan Kader PDIP: Ini Persoalan Bangsa, Bukan Seorang!
Megawati Terang-terangan Kritik Jokowi di Depan Kader PDIP: Ini Persoalan Bangsa, Bukan Seorang!

Dalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Megawati Berikan Arahan Tertutup di Rakernas V PDIP, Ini Bocorannya
FOTO: Momen Megawati Berikan Arahan Tertutup di Rakernas V PDIP, Ini Bocorannya

Politisi PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan isi arahan tertutup Megawati pada hari kedua Rakernas V PDIP. Lantas, apa isinya?

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru

Jokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mega Kecam Aparat: Para Jenderal Tak Berani Lawan ke Depan yang Disuruh Kroco-Kroco
VIDEO: Mega Kecam Aparat: Para Jenderal Tak Berani Lawan ke Depan yang Disuruh Kroco-Kroco

Mega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.

Baca Selengkapnya
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik
Selain Sentil Penguasa, Ini Pidato Megawati Singgung Korupsi Berjemaah hingga Kepungan Politik

Ketum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.

Baca Selengkapnya
Megawati ke Kader PDIP: Kalau Kita Berkomitmen 'Die Hard', Ya Harus 'Die Hard' Benaran
Megawati ke Kader PDIP: Kalau Kita Berkomitmen 'Die Hard', Ya Harus 'Die Hard' Benaran

Rapat koordinasi itu dipimpin Megawati Soekarnoputri bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mega Marah Sampai Tarik Urat Sindir Depan Pejabat
VIDEO: Mega Marah Sampai Tarik Urat Sindir Depan Pejabat "Awas Kalau Egois Mikir Diri Sendiri & Keluarga"

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan untuk tidak menjadi sosok yang egois.

Baca Selengkapnya
Kode Keras Megawati Soal Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo
Kode Keras Megawati Soal Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo

Kode Keras Megawati Soal Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo

Baca Selengkapnya
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya