Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Rambu Jokowi soal koalisi

5 Rambu Jokowi soal koalisi jokowi kampanye di malang. ©2014 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Pemilu 2014 tinggal menghitung hari. Nama capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi unggulan di beberapa survei.

PDIP butuh 20 persen suara di Pemilu Legislatif jika ingin sukses mencalonkan Jokowi sebagai presiden. Jika tidak memenuhi target, PDIP harus berkoalisi.

Namun tak mudah untuk berkoalisi dengan PDIP yang mengusung Jokowi sebagai capres. Sebab, Jokowi memberlakukan beberapa rambu yang harus diikuti oleh partai lain ketika berkoalisi.

Berikut lima rambu Jokowi koalisi:

Jokowi tutup pintu koalisi

PDI Perjuangan mempertimbangkan untuk melakukan koalisi dengan partai lain. Terutama dengan partai-partai yang mengharapkan untuk mendapatkan jatah kursi menjadi menteri. Sebab, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membagi-bagikan jatah kursi menteri kepada partai lain jika terpilih nanti.Jokowi mengungkapkan, ingin membentuk pemerintahan yang dilandasi ideologi yang kuat. Karenanya, dalam hal berkoalisi, Jokowi akan sangat selektif dalam memilih rekan. Dan tidak akan menerima tawaran koalisi yang memaksakan untuk mendapatkan jatah menteri."Tidak ada yang namanya nego-negoan dan lobi-lobi, dalam artian pakai duit. Tidak ada yang namanya bagi-bagi kursi menteri," tegas Jokowi saat menjumpai pendukung di di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3).Jokowi menegaskan, bukan berarti partainya tidak membuka pintu koalisi. Karena tetap bisa sebuah koalisi pemerintahan yang terdiri dari seluruh partai peserta pemilu pun tidak jadi masalah.Namun, Jokowi mengingatkan, semua yang ingin bergabung harus menerima syarat-syarat yang diajukannya. "Negara sebesar ini harus dibangun bersama-sama, tapi tidak dengan cara-cara yang saya sampaikan tadi (transaksional)," tutupnya.

Tidak ada tawar menawar

Jokowi mengatakan, dengan berat badan 54 kilogram dan postus kurus, ia masih mampu berkeliling ke beberapa daerah. Karena sebelum ke Malang, ia telah melakukan perjalanan ke Sukabumi, Banten dan Banjarmasin."Meskipun presidennya nanti kurus tapi kuat. Saya masih sehat. Doa restu ibu bapak saya masih sehat," ujarnya.Ia menambahkan, dengan kerja keras bersama para simpatisan dan kader PDI Perjuangan, partainya akan memiliki pondasi yang kuat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia."Kalau punya parlemen dan presiden kuat, berjalannya itu enak. Kita ingin kuat karena kita tidak pengen transaksi. Dikit-dikit negosiasi. Kita tidak ingin koalisi saling sandera dan tawar menawar," tegasnya.Dalam kampanye terbuka itu hadir pula Sekjen PDI P Tjahjo Kumolo, Dai Bahtiar, dan Ketua DPD Jawa Timur Edi Rumpoko.

Harapkan partai Islam

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) membenarkan pertemuannya dengan Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Yenny Wahid adalah pertemuan politik. Dan ini merupakan upaya untuk meloloskan ia menjadi presiden dalam Pemilihan Presiden 2014."Iya emang udah ketemu-temu, beberapa sama partai islam, iya sebagai upaya," jelasnya usai kampanye di Lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, Jumat (28/3).Jokowi mengharapkan, dengan pertemuan ini koalisi antara PDI Perjuangan dengan partai islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, ia pernah melakukan pertemuan dengan organisasi islam, Muhammadiyah.Pertemuan serupa sudah dilakukan Jokowi beberapa kali. Namun ia enggan untuk menunjukkan kunjungannya itu secara terbuka. Sebab belum waktunya untuk menjadi konsumsi masyarakat."Emang udah ketemu tapi-kan gak bisa kita expose. Akan lebih intensif setelah pileg," terangnya.

Koalisi dengan rakyat

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, lebih memilih berkoalisi dengan rakyat ketimbang tokoh nasional. Oleh karena itu ia memilih mendeklarasikan pencapresannya dilakukan sederhana di rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Timur, Jumat (14/3)."Di deklarasi saya tidak ada tokoh besar, hanya di rumah Si Pitung dengan bendera merah putih. Itu artinya karena koalisi kita dengan rakyat bukan dengan siapa-siapa, karena yang pilih adalah rakyat," ujarnya di hadapan Paguyuban Timbul Sehati di Rumah Makan Lembur Puring, Kampung Legos, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (27/3) malam.Keinginan Jokowi berkoalisi dengan rakyat mengingatkan kita pada Koalisi Kerakyatan pada pemilu 2004. Dimana Koalisi Kerakyatan menjadi ujung tombak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tujuannya? melawan Koalisi Kebangsaan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

PDI Perjuangan terbuka untuk semua partai

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Karena PDI Perjuangan tidak menutup pintu koalisi dengan siapapun."Ya semuanya bisa saja, PDI Perjuangan terbuka suntuk semua partai," jelasnya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (26/3).Mengenai siapa saja yang sudah melirik partainya, Jokowi mengungkapkan, belum mengetahuinya. Sebab saat ini ia tengah berkonsentrasi untuk memenangkan partainya dalam pemilihan legislatif sebagai juru kampanye."Tapi semuanya kami lagi konsentrasi untuk pileg. PKB bagus," tutupnya.Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tanpa sengaja. Pertemuan terjadi di ruang VIP Sasana Manggala, Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (25/3).

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saat Banteng Ditinggal Kawanan
Saat Banteng Ditinggal Kawanan

Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PSI Usul Jokowi Pimpin Koalisi Prabowo, ini Reaksi Golkar & Gibran
VIDEO: PSI Usul Jokowi Pimpin Koalisi Prabowo, ini Reaksi Golkar & Gibran

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Isu Koalisi 4+1, Golkar Incar Sapu Bersih Semua Pilkada
Isu Koalisi 4+1, Golkar Incar Sapu Bersih Semua Pilkada

Untuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Soal Revisi UU Pilkada, Baleg DPR Tegaskan Tak Ada Niat Jegal PDIP dan Muluskan Kaesang
Soal Revisi UU Pilkada, Baleg DPR Tegaskan Tak Ada Niat Jegal PDIP dan Muluskan Kaesang

Awiek menagaskan, keputusan yang diambil baleg diperuntukkan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini Syarat Dukungan Partai Agar Anies Bisa Bertarung di Pilkada Jakarta
Ini Syarat Dukungan Partai Agar Anies Bisa Bertarung di Pilkada Jakarta

Anies Baswedan mengumumkan Kembali maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
KPU Buka Suara Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Jurkam Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng
KPU Buka Suara Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Jurkam Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Jokowi tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang terlibat kampanye.

Baca Selengkapnya
Muncul Isu Koalisi 4+1 Berisi Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra
Muncul Isu Koalisi 4+1 Berisi Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra

Plus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Hasil Pemilu 2019 Legislatif dan Eksekutif, Perlu Diketahui
Hasil Pemilu 2019 Legislatif dan Eksekutif, Perlu Diketahui

Pemilu 2019 dimenangkan oleh Jokowi-Maaruf dan Partai PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar

PDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
Prabowo Terima Dukungan Projo: Saya Sepenuh Hati Bersatu dengan Pak Jokowi
Prabowo Terima Dukungan Projo: Saya Sepenuh Hati Bersatu dengan Pak Jokowi

Prabowo Subianto menegaskan dirinya sepenuh hati bersatu dengan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya