5 Reaksi kubu Prabowo pada media yang dinilai pro Jokowi
Merdeka.com - Keberadaan media massa amat penting bagi para politikus. Melalui media massa baik cetak maupun elektronik para politikus dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Jika pemberitaan yang dimuat positif, maka citra positif akan didapat. Sebaliknya, jika pemberitaan yang dimuat kurang menguntungkan maka efeknya di masyarakat akan tak menguntungkan pula.
Di Pilpres 2014, para capres-cawapres berupaya memanfaatkan pemberitaan media untuk merebut hati rakyat agar dipilih. Namun, ada juga media yang dinilai pasangan capres cawapres tak berimbang dan mendukung pesaingnya.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Kenapa berita tentang Prabowo di Pilpres 2024 disebar? 'Tingkat elektabilitas Prabowo Gibran kini begitu tinggi, pasangan ini diprediksi akan menang. Karena itu pembusukan politik mulai diembuskan untuk merusak kredibilitas Prabowo,' tegas Yusril.
Capres Prabowo Subianto misalnya sempat beberapa kali curhat sampai marah kepada media yang dinilainya telah menzaliminya dan berpihak kepada pesaingnya yakni Jokowi - JK . Beberapa wartawan media yang pernah kena 'omel' Prabowo antara lain; The Jakarta Post dan MetroTV .
The Jakarta Post memang beberapa waktu lalu secara tegas menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi - JK . Sementara MetroTV , meski tak pernah menegaskan mendukung Jokowi - JK , televisi berita itu merupakan milik Surya Paloh yang tak lain adalah Ketua Umum NasDem, partai yang mendukung Jokowi - JK .
Berikut reaksi-reaksi kubu Prabowo pada media yang dinilai pro pada Jokowi seperti dirangkum merdeka.com.
Wartawan Metro TV diusir liput halal bihalal di rumah Polonia
Reporter dan kamerawan Metro TV diusir saat meliput acara halal bihalal yang diadakan tim Prabowo-Hatta di Rumah Polonia. Pengusiran tersebut dilakukan oleh sejumlah tamu yang menghadiri halal bihalal.
Dari pantauan merdeka.com di lokasi, sekitar pukul 14.30 WIB para tamu yang berada di bibir panggung meneriaki reporter dan kamerawan Metro TV tersebut dan langsung menyuruhnya keluar.
"Keluar, keluar, keluar Metro TV," teriak para tamu, Minggu (3/8).
Akhirnya, reporter dan kamerawan itu melangkah keluar melewati pagar samping kanan Rumah Polonia. Di bawah guyuran hujan mereka keluar diiringi teriakan.
"Huuu... Keluar Metro TV... Huuu," sorak para pendukung Prabowo-Hatta.
Prabowo sindir Berita Satu, Jakarta Globe dan Kompas TV
Capres Prabowo Subianto tampak geram saat mengajak para awak media ke dalam kediamannya di wilayah Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). Dia tak segan menyindir para media yang tidak pro pasangan nomor satu.
Awalnya, Prabowo mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu. Bahkan, mantan Danjen Kopassus itu juga memberikan kesempatan agar media yang mayoritas media televisi itu mencari spot di sekitaran rumahnya untuk melangsungkan wawancara.
Seperti saat ANTV mewawancarai, Prabowo tampak santai menjawab tiap pertanyaan. Namun, ketika televisi Berita Satu mendapat kesempatan, dia langsung menyindir.
Menurut Prabowo, media milik Lippo Grup itu sadis dalam memberitakan dirinya. Tidak hanya televisinya, dia juga menyinggung koran berbahasa Inggris, Jakarta Globe yang merupakan salah satu grup dengan Berita Satu.
"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe. Jahat itu Jakarta Globe," ujar Prabowo.
Selanjutnya, Kompas TV yang kena damprat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu. Walaupun pada akhirnya bisa mewawancarai.
Prabowo: Metro TV itu jahat
Capres Prabowo Subianto mengajak para awak media ke dalam kediamannya di wilayah Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). Mantan Danjen Kopassus itu mempersilakan para media mewawancara dirinya satu per satu.
Namun, tak demikian untuk Metro TV. Televisi yang dikenal sebagai media Jokowi-Jusuf Kalla dan kerap menyindir Prabowo dalam tiap pemberitaannya itu justru dicueki oleh Prabowo.
Saat Metro TV hendak mewawancarainya, Prabowo justru 'ngeloyor' pergi. Dia malah lebih memilih CNN. Padahal, kru televisi Metro TV sudah bersiap-siap.
Prabowo lantas 'menceramahi' para kru dan wartawati Metro TV. "Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama," ucap Prabowo.
Prabowo kembali menegaskan kepada kru dan wartawati Metro TV bahwa dirinya tidak punya salah kepada pemilik media tersebut. "What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," tegasnya.
Kegeraman Prabowo tampaknya kian memuncak. Pasalnya dia merasa kian bingung soal serangan yang kerap dilontarkan para media tersebut.
"Saya ini punya banyak pendukung. Bagaimana kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Goenawan Muhammad. Dengan Megawati."
Prabowo bahkan sesumbar bakal menyambangi para pemilik media tersebut. Sesudah itu, dia pun langsung mengusir para awak media yang sudah wawancara secara halus.
"Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," ucapnya tegas.
Prabowo sebut pemilik The Jakarta Post brengsek
Calon presiden Prabowo Subianto menggelar jumpa pers usai hadiri acara deklarasi koalisi permanen di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat. Acara tersebut dihadiri puluhan wartawan asing dan luar negeri.
Berbagai pertanyaan pun banyak dilontarkan para pewarta tersebut. Namun, saat wartawati koran berbahasa asing The Jakarta Post bertanya, Prabowo justru geram.
Awalnya, wartawati itu hanya ingin bertanya tentang koalisi yang mendukungnya bersama Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres. Namun, sontak Prabowo sebut bahwa media tersebut sudah menjadi partisan.
"Jakarta Post? Itu sudah mendukung menjadi partisan. Untuk Jakarta Post saya tidak mau jawab. Terima kasih," ujar Prabowo di lokasi, Senin (14/7).
Namun, mantan Danjen Kopassus itu mengakui kesalahan bukan pada sang pewarta melainkan pemilik media tersebut. Editorial koran tersebut memang telah menyatakan berpihak pada Jokowi-JK.
"Ini bukan salah anda, ini salah pemilik (The Jakarta Post) media anda," tegasnya.
Usai melakukan jumpa pers, Prabowo yang melewati sang wartawati tersebut langsung berkata lagi. Menurutnya, The Jakarta Post sudah tidak demokratis.
"Karena pemilik kamu (Jakarta Post) brengsek, tidak menjunjung demokrasi," terangnya.
Kubu Prabowo laporkan Metro TV ke KPI dan Dewan Pers
Kubu Prabowo Subianto melaporkan media online tribunnews.com, ke Polri. Kubu Prabowo juga melaporkan Metro TV karena dianggap telah melakukan fitnah.
"Metro TV juga menyiarkan fitnah wawancara Allan Nairn tanpa melalui konfirmasi, apalagi menggunakan wartawan asing yang tidak jelas asal usulnya," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, Fadli Zon di Bareskrim Polri, Senin (7/7).
Namun untuk pelaporan Metro TV, terlebih dahulu pihaknya akan melapor ke KPI dan Dewan Pers. Baru kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan fitnah.
"Penyiaran masalahnya kalau kami masukan ke sini (Bareskrim) akan masuk UU pers, ini strategi saja," tambah Mahendradatta, kuasa hukum yang mendampingi Fadli.
Fadli Zon melaporkan tribunnews.com atas tuduhan penyebaran fitnah lewat berita 'Fadli Zon bagi-bagi uang di Semarang'. Laporan ini diterima Polri dengan nomor LP/ 667/VII/2014/Bareskrim tanggal 7 Juli 2014.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo melemparkan guyon, menyebut awak media terkadang meresahkan pemimpin partai politik.
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat sedih karena akhirnya mendapatkan penilaian 100 dari Ojol.
Baca SelengkapnyaBacapres sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto usil, mengajak bercanda awak media
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaSisi negatifnya, Prabowo banyak dikritik karena mudah terpancing
Baca Selengkapnya