5 Serangan politikus terhadap aksi dukun politik
Merdeka.com - Fenomena dukun politik belakangan ramai menjadi perbincangan publik. Adalah Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA, yang mengaku memiliki kelebihan untuk mendoakan orang menjadi sukses.
Melalui pamflet yang disebarkannya, pria yang mengaku sebagai keturunan Prabu Brawijaya dan keturunan Nabi Muhammad SAW itu menawarkan jasa kepada para calon anggota legislatif (caleg), calon kepala daerah, hingga calon presiden (capres) untuk bisa terpilih menduduki kursi kekuasaan. Tak tanggung-tanggung, dia memberi jaminan hingga 99 persen orang yang meminta bantuannya akan meraih impian meraih kekuasaan.
"Ini baru dua minggu saya buka, memang belum ada yang datang. Tapi sudah banyak pejabat maupun lurah yang sudah jadi berkat saya," katanya saat ditemui di kantornya Jl Kenanga No 8, Bambu Apus, Jakarta Timur, Senin (16/9).
-
Kenapa banyak orang benci politik? Salah satu alasan orang membenci politik adalah bukan kebenaran menjadi tujuan politisi, tapi pemilihan dan kekuasaan.
-
Siapa yang menolak dinasti politik? Abu Bakar pun turut menolak secara tegas konsep dinasti politik. Hal ini terlihat dari ungkapan Abu Bakar menjelang wafatnya.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa yang didukung DPR? Mengomentari hal kebijakan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai, permasalahan PMI di luar negeri begitu beragam dan membutuhkan pendampingan dari pihak Polri.
Tarif yang dipasangnya pun bervariasi. Untuk caleg tingkat kabupaten/kota Rp 100 juta, tingkat provinsi Rp 200 juta, untuk DPR pusat Rp 300 juta. Sementara, untuk calon bupati atau wali kota, dia memasang tarif Rp 2 miliar dan untuk calon gubernur, minimal Rp 5 miliar, tergantung wilayahnya.
"Untuk capres Rp 1 triliun," ujarnya.
Beragam komentar pun datang dari publik, di antaranya para politikus yang saat ini sudah menjabat di kursi empuk kekuasaan. Umumnya mereka tak percaya dengan apa yang ditawarkan oleh pria kelahiran Malang 51 tahun lalu itu.
Berikut lima kritik para politikus terhadap aksi Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA, si dukun politik.
'Percaya dukun politik cuma bikin masuk neraka'
Ketua DPR, Marzuki Alie , menilai negatif praktik perdukunan politik jelang pemilu itu. Menurut peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini, pergi ke dukun merupakan sebuah hal syirik dalam ajaran Islam.Doa yang tidak diampuni Tuhan adalah syirik, atau menduakan Tuhan. Percaya dengan dukun itu jelas syirik, jelas Marzuki kepada merdeka.com, Selasa (17/9).Marzuki berpendapat, pergi ke dukun politik untuk meminta pertolongan merupakan hal yang sia-sia belaka. Apalagi, kata dia, perbuatan tersebut hanya akan menjerumuskan ke perilaku yang dosa.Untuk apa kita bakalan masuk neraka hanya gara-gara dunia, pungkasnya.
'Dukun politik bertentangan dengan iman dan akal sehat'
Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari tak percaya dengan janji-janji yang diberikan dukun politik Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA. Menurutnya, hal itu bertengan dengan iman dan akal sehat.Saya sendiri tidak percaya dan Insya Allah tidak akan pernah percaya. Itu bertentangan dengan iman dan akal sehat, kata Ketua DPP Partai Golkar tersebut, Selasa (17/9).Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada para caleg agar berpikir secara rasional dalam bertindak. Dalam era demokrasi, kata dia, yang dibutuhkan untuk menang dalam pemilu adalah berdialog dengan masyarakat.Berpolitik lah secara rasional, jauhi cara-cara irasional. Harus diingat bahwa sekarang ini kita berada dalam era demokrasi langsung dan demokrasi deliberasi yang memang mengharuskan dilakukannya dialog-dialog dan konsultasi publik, pungkasnya.
'Dukun politik subur karena ada orang bego'
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara soal fenomena dukun politik ala Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA. Menurutnya, dukun politik ada karena ada orang bodoh yang mempercayainya.Kalau gitu kesempatan dong. Kita bisa pura-pura jadi dukun kalau banyak orang bego gitu kamu bisa dapat duit banyak. Dung dung pret. Itu film Benyamin dukun palsu, ujar Ahok sembari tertawa di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/9).Ahok mengaku tidak mempercayai paranormal, dukun atau sejenisnya untuk memuluskan keinginan. Sebab, jika masih banyak yang mempercayai maka sama saja membuka peluang adanya dukun palsu.Saya sih dari dulu gak percaya gituan. Makanya kalau masih ada yang percaya ini kesempatan kita jadi dukun palsu saja, katanya.
'Musyrik percaya pada dukun politik'
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaini menilai, praktik dukun politik bisa menjadi syirik, bila terdapat unsur klenik di dalamnya.Ya, kalau berkaitan dengan klenik, pasti kemusyrikan, kata Jazuli di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (16/9).Menurutnya, dalam pemilu yang memiliki andil besar adalah suara pemilih. Sedangkan caleg, berusaha untuk mendapatkan suara dengan berusaha keras. Orang boleh berikhtiar dengan berbagai macam cara, tentu tidak bertindak lewat klenik, ujarnya.Masih wajar bila caleg meminta doa untuk kesuksesannya kepada seseorang. Namun, kalau sampai ada jaminan dari orang tersebut, maka hal itu perlu diuji lebih lanjut.
'Cuma orang sableng yang percaya dukun politik'
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin angkat bicara soal jasa dukun politik yang ditawarkan oleh Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA. Menurut politikus PDIP itu, hanya orang sableng saja yang percaya dan mau menggunakan jasa dukun politik agar terpilih menjadi anggota DPR, kepala daerah maupun presiden.Orang gendeng saja itu. Orang sableng yang percaya begituan (dukun politik), ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).Purnawirawan jenderal TNI bintang dua itu mengatakan, sebagai calon wakil rakyat dan pejabat negara seharusnya bekerja keras menyusun konsep untuk kemajuan masyarakat. Bukan meminta tolong kepada dukun agar terpilih menjadi legislator.Ya harus kerja keras, tegasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaMuzzammil Yusuf, membongkat modus-modus kecurangan yang terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaPolitik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaPDIP menduga revisi UU Desa dijadikan alat tukar terhadap dukungan kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIrma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, ada pengusaha yang pernah diperiksa pajaknya usai membantunya dalam kegiatan politik relawan.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud Md mengaku tidak senang kampanye karena hanya menawarkan diri, bahkan banyak bohongnya.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca Selengkapnya