Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Siasat kubu Jokowi rekayasa Pilpres versi Timses Prabowo

5 Siasat kubu Jokowi rekayasa Pilpres versi Timses Prabowo Letjen (Purn) Suryo Prabowo. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kubu Prabowo-Hatta menyatakan ada usaha yang sistematis untuk membentuk opini agar pasangan Jokowi-JK menang dalam Pilpres 2014. Penasehat tim Prabowo, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo menuturkan usaha tersebut mulai dari rekayasa berita penghitungan suara hingga pengerahan massa.

"Pertama, berdasarkan exit pool mereka sebarkan kabar pasangan Jokowi-JK menang telak 85%-15% dari Prabowo-Hatta di sejumlah negara seperti Arab Saudi dan Malaysia. Tujuannya untuk pengaruhi pemilih dalam negeri," ujar Suryo dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (13/7).

Suryo mencontohkan, setelah hitungan resmi dilakukan pasangan Prabowo-Hatta di Jeddah peroleh 51% sementara Jokowi-JK peroleh 48%. Di Qatar, Prabowo-Hatta 52% Jokowi-JK 42%. Malaysia Prabowo-Hatta 85% Jokowi-JK 15%.

Kedua, lanjut Suryo, di dalam negeri sejumlah lembaga survei yang dijadikan konsultan politik lakukan quick count. "Hasilnya dibuat seragam, pasangan Jokowi-JK menang 3-5% dari pasangan Prabowo-Hatta," ujarnya.

Padahal, urainya, saat itu data yang masuk baru 75%, dan ada quick count lain yang unggulkan Prabowo-Hatta. Bahkan, lanjutnya, mungkin karena sistemnya bocor, pada quick count mereka Prabowo-Hatta sempat unggul 3-5% dari Jokowi-JK.

Topik pilihan: Pilpres | Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK | Quick Count Pemilu 2014

Menurut Suryo, ketiga, kemenangan quick count tersebut dengan cepat diklaim secara terbuka sebagai terpilihnya Jokowi-JK sebagai pemenang pemilu. "Mereka deklarasikan kemenangan Jokowi-JK secara terbuka," jelasnya.

Berikutnya keempat, setelah pernyataan klaim sepihak kemenangan Jokowi-JK mereka kerahkan massa untuk memberi legitimasi sosial. "Massanya sudah disiapkan seminggu sebelum hari pencoblosan," ungkapnya.

Kelima, lanjutnya, mereka kunci opini publik bahwa merekalah pemenang pilpres. Hasil quick count mereka yang paling benar, jika hitungan real count KPU berbeda, hitungan KPU yang salah.

"Ini seperti drama politik tentang klaim pemenang pilpres. Diatur kisahnya secara dramatis melibatkan emosi publik. Ujungnya KPU seperti dipaksa untuk memenangkan Jokowi-JK. Hanya kecurangan yang dapat mengalahkan Jokowi-JK, itulah kesimpulan drama politik ini yang mereka inginkan," bebernya.

Menurut Suryo, publik harus mengerti skenario drama politik yang jahat ini agar tidak bingung dan tersesat. "Mereka giring opini publik ke target mereka. Kalau tidak sesuai target mereka tuduh curang. Mereka tidak siap kalah maka segala cara ditempuh untuk menang. Berbeda dengan Prabowo-Hatta, yang akan menghormati apa pun keputusan rakyat. Menang tidak akan mentang-mentang, dan kalau pun kalah tidak marah," tutupnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Pilpres Banyak Drama, Kubu Anies Singgung Sutradaranya
Jokowi Sebut Pilpres Banyak Drama, Kubu Anies Singgung Sutradaranya

Presiden Jokowi menilai banyak drama di tahun politik.

Baca Selengkapnya
PKB Tanggapi Jokowi: Drama di Atas Drama
PKB Tanggapi Jokowi: Drama di Atas Drama

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Jokowi telah membuat drama di atas drama.

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap 3 Skenario Hitam Jegal Prabowo-Gibran
TKN Ungkap 3 Skenario Hitam Jegal Prabowo-Gibran

Dia pun meminta kepada pihak terkait, baik Bawaslu, DKPP, Kepolisian agar menangkal tiga skenario melawan hukum ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: TKN Prabowo-Gibran Blak-Blakan Bicara Temuan Beberapa Skenario Hitam Pilpres 2024
FOTO: TKN Prabowo-Gibran Blak-Blakan Bicara Temuan Beberapa Skenario Hitam Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran memaparkan temuan beberapa skenario hitam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Sering Kena Prank Politisi
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Sering Kena Prank Politisi "Sudah Direstui Pak Lurah"

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi politik saat ini sudah seperti sinetron dan drama korea. Di mana, kerap terjadi hal diluar dugaannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KERAS! Jubir Anies Sebut Jokowi Sang Sutradara dan Aktor Drama Pilpres 2024
VIDEO: KERAS! Jubir Anies Sebut Jokowi Sang Sutradara dan Aktor Drama Pilpres 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Situasi Politik: Kita Lihat Banyak Sinetron, Mestinya Pertarungan Ide Bukan Perasaan
Jokowi soal Situasi Politik: Kita Lihat Banyak Sinetron, Mestinya Pertarungan Ide Bukan Perasaan

Seharusnya, kata Jokowi, yang disajikan dalam tahun politik adalah pertarungan gagasan.

Baca Selengkapnya
Sidang di MK, Sederet Tudingan Kubu Anies-Cak Imin kepada Jokowi di Pilpres untuk Langgengkan Kekuasaan
Sidang di MK, Sederet Tudingan Kubu Anies-Cak Imin kepada Jokowi di Pilpres untuk Langgengkan Kekuasaan

Selain itu, terjadi manipulasi pilihan pemilih yang bertujuan untuk mengarahkan untuk mengubah pilihan.

Baca Selengkapnya
PDIP Jawab Jokowi: Bukan Drama Jelang Pilpres, Ini Kesungguhan dan Dedikasi Politik
PDIP Jawab Jokowi: Bukan Drama Jelang Pilpres, Ini Kesungguhan dan Dedikasi Politik

Jokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Yakin Tim Hukum Prabowo-Gibran Bisa Patahkan Gugatan AMIN di MK
Gerindra Yakin Tim Hukum Prabowo-Gibran Bisa Patahkan Gugatan AMIN di MK

Gerindra yakin Tim Hukum Prabowo-Gibran patahkan semua gugatan Anies-Cak Imin di MK

Baca Selengkapnya
Yusril Tanggapi Isi Gugatan Sengketa Pilpres Anies-Cak Imin: Banyak Narasi dan Asumsi daripada Bukti
Yusril Tanggapi Isi Gugatan Sengketa Pilpres Anies-Cak Imin: Banyak Narasi dan Asumsi daripada Bukti

Yusril Ihza Mahendra menilai permohonan sengketa Pilpres 2024 yang disampaikan kubu Anies-Muhaimin hanya sebuah narasi dan asumi.

Baca Selengkapnya
Airlangga Soal Menteri Neolib: Bagian dari Drakor
Airlangga Soal Menteri Neolib: Bagian dari Drakor

"Itu bagian dari drakor (drama korea)," kata Airlangga

Baca Selengkapnya