5 Survei ini prediksi PKS bakal jeblok di 2014
Merdeka.com - Kasus dugaan suap izin impor sapi yang menjerat elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tampaknya harus dibayar mahal dengan kemerosotan pamor partai Islam tersebut. Sejak kasus itu merebak pada awal tahun ini, sejumlah hasil survei menunjukkan, perolehan suara partai dakwah akan jeblok di Pemilu 2014.
Namun, sebelum kasus korupsi itu merebak, sejumlah survei juga sudah memprediksi perolehan suara PKS merosot seiring dengan kemerosotan perolehan partai Islam yang lain. Padahal pada Pemilu 2009, PKS memperoleh 7,88 persen dan berhasil mendudukkan 57 orang kadernya duduk di DPR.
Hasil itu tentu saja tidak terlalu buruk untuk partai yang baru berdiri pasca-reformasi. Akan tetapi, sejumlah hasil survei yang dilakukan Juli 2012 lalu hingga November ini berkata lain. PKS tampak tak bisa beranjak dari angka 2 persen, atau di bawah ambang batas parlemen 3,5 persen.
-
Siapa yang membuat PKD pemilu? Di Indonesia terdapat lembaga khusus yang melakukan pengawasan pemilu, tidak lain adalah Bawaslu. Pengawasan tidak hanya bersifat nasional, namun juga terbagi dalam daerah-daerah yang lebih kecil. Tidak heran, jika Bawaslu membentuk PKD di setiap daerah.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Siapa saja yang hadir di Rakernas PKS? Acara tersebut dihadiri Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, Aboe Bakar Al-Habsyi, dan Hidayat Nur Wahid.
-
Apa kriteria PKS untuk calon di Pilkada? PKS memiliki sejumlah pertimbangan utama bagi seseorang figur dapat maju sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Serentak 2024. Terutama, mereka yang memiliki kans menang paling besar.'Ya kita perlu (figur) dengan kans menangnya besar, kan ikut Pilkada buat menang bukan biar kalah,' ucapnya.
-
Siapa yang menentukan jumlah anggota PPK? Menurut PKPU Nomor 8 Tahun 2022, jumlah anggota PPK terdiri dari 7-9 orang yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan KPU setempat.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
Dengan kata lain, jika benar korupsi sapi biang keladinya, imbasnya benar-benar mendegradasi suara PKS. Atas hal ini, PKS pun terbuka melihat jebloknya hasil survei dan menerimanya sebagai koreksi.
"Saya tidak ingin menolak hasil-hasil survei yang sekarang. Kita anggap ini sebagai warning saja untuk PKS. Ini harus ke depan kita anggap bersama sebagai warning," ujar Anis Matta di Semarang kemarin.
Berikut 5 survei yang memprediksi PKS bakal jeblok di 2014:
Survei Kompas: PKS 2,5 persen
Sebelum kasus dugaan suap izin impor sapi meledak pada Januari lalu, hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 16-19 Juli 2012 di 33 provinsi sudah menunjukkan suara PKS merosot. Disebutkan, partai dakwah itu hanya mendapatkan 2,5 persen suara atau ada di urutan ke-6.Hasil survei itu bahkan menunjukkan PKS kalah dari Partai NasDem, yang baru terbentuk jelang Pemilu 2014. Namun, dibanding partai berideologi/berbasis massa Islam lain, seperti PAN, PPP, PKB, partai yang ketika itu masih dipimpin Luthfi Hasan Ishaaq, masih terdepan.Survei Kompas ini mengambil sampel sebanyak 1.008. Sampling error dalam penelitian ini kurang lebih 3,1 persen.
Survei SMRC: PKS 2,7 persen
Meski dirilis pada awal Februari lalu, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang memprediksi PKS jeblok dilakukan pada 6-20 Desember, atau sebelum kasus yang menjerat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mencuat. Hasilnya, PKS cuma mendapat 2,7 persen suara.Dalam survei ini, PKS hanya berada di urutan ke-8, kalah dari partai baru, NasDem yang memperoleh 5,2 persen. Di antara partai Islam yang lain, PKS hanya menang dari PAN (1,5 persen) dan kalah dari PKB (5,6 persen) dan PPP (4,1 persen)Survei ini mengambil sampel 1.220 orang pemilih di 33 Provinsi di Indonesia. Survei menetapkan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei LSJ: PKS 2,6 persen
Sebulan setelah kasus dugaan suap izin impor sapi merebak Januari lalu, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) melakukan survei elektabilitas parpol. Hasilnya, PKS berada hanya berada di urutan ke-7 dengan perolehan 2,6 persen suara. ??? Dalam survei itu perolehan suara PKS memang paling tinggi dibanding partai berideologi/berbasis massa Islam yang lain, namun suara partai dakwah itu lagi-lagi kalah dari partai baru, NasDem.Survei ini dilakukan pada 9-15 Februari 2013 dengan 1.225 responden yang tersebar di 33 propinsi. Survei tersebut dilakukan teknik wawancara menggunakan kuesioner dan menetapkan margin of error sebesar 2,8 persen.
Survei IRC: PKS 2,8 persen
Pada Mei lalu, survei yang dilakukan Indonesia Research Center (IRC) juga menunjukkan hasil yang sama terkait perolehan suara PKS. Partai Islam itu tetap tak beranjak di angka 2, dengan hanya mendapat 2,8 persen.Dalam survei ini, PKS berada di urutan ke-8 dari total semua partai, dan berada di urutan ke-2 di antara partai Islam. PKS juga kalah dari Partai NasDem, partai baru bentukan Surya Paloh yang mendapat 4,5 persen suara.Dalam penarikan sampel, riset ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,3 persen.
Survei LSN: PKS partai Islam paling tidak disukai
Survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) pada 20-30 Oktober lalu agak berbeda dengan survei-survei sebelumnya. Sebab, sigi ini hanya membidik partai-partai berideologi/berbasis massa Islam.Di ceruk partai Islam pun, menurut hasil survei LSN, PKS ternyata tidak lagi bertaji. Partai yang dipimpin Anis Matta ini bahkan menjadi partai Islam yang paling tidak disukai.Hasil survei LSN yang dirilis di Jakarta, Minggu (24/11), menunjukkan hanya 30,5 persen responden yang menyukai PKS. Tertinggi disuka adalah PPP dengan 45,8 persen, kemudian PKB 44,1 persen, PAN 40,7 persen dan PBB 35,8 persen.Hal ini sejalan dengan sentimen negatif yang diterima PKS lewat pemberitaan media. Sepanjang Mei-Oktober 2013, sebanyak 33,23 persen pemberitaan di lima media cetak nasional dan 21,48 persen di media online, memberitakan negatif partai yang dipimpin Anis Matta itu.Soal loyalitas pendukung, PKS juga paling lemah dibanding empat partai Islam yang lain. Hanya 36,4 persen responden yang memilih PKS pada Pemilu 2009 akan memilih lagi partai yang sama pada 2014. Sementara itu, loyalitas pendukung tertinggi adalah PPP dengan 64,7 persen, kemudian PAN 54,2 persen, PKB 50,1 persen, dan PBB 40,1 persen.Pemilih mengambang (swing voters) di PKS, menurut survei, juga yang paling banyak dengan 53,8 persen. Selanjutnya swing voters terendah di PBB 44,5 persen, PAN 40,9 persen, PPP 32,5 persen, dan PKB 27,5 persen.Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, mengatakan jika PKS mau meningkatkan citra positifnya, maka partai tersebut harus lepas dulu dari jeratan kasus korupsi."Bagaimana menghilangkan lilitan korupsi di tubuh mereka. Kalau isu korupsi itu sudah harus berkurang, dengan sendirinya kepercayaan simpatisan juga akan tumbuh," kata Umar.Survei ini mengambil sampel sebanyak 1.240 responden dengan teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling), margin of error +/- 2.8 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Baca juga:Anis Matta pasrah PKS jadi partai Islam terburuk versi surveiAnis Matta: Tak ada persaingan dalam penetapan capres PKSFahri Hamzah: Anis Matta dan Aher cocok jadi capres 2014Apakah PKS tetap bisa bersaing di Pemilu 2014?Tiga kebohongan elite PKS (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, PKS menjadi Parpol dengan jumlah suara dan kursi terbanyak.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTernyata, fenomena koalisi ‘gemuk’ di Pilkada Jakarta pernah terjadi pada 2007 lalu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep optimistis partainya lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDIP memperoleh suara 200.861 persen atau 14,36 persen.
Baca SelengkapnyaPKS akan membahas intensif pemenangan Pilkada ini dalam Rakernas selama tiga hari ke depan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaPKB tidak harus berkoalisi untuk mengusung pasangan calon kepala daerah pada sebelas kabupaten/kota itu.
Baca SelengkapnyaPSI memiliki dua survei internal yang menunjukkan mereka lolos ke DPR.
Baca SelengkapnyaTotal ada delapan dari total 18 partai yang dinyatakan memenuhi ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaSembilan fraksi tersebut terdiri dari 11 partai politik (parpol) yang berhasil lolos dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberi kepercayaan.
Baca Selengkapnya