6 Poin Kemenangan Jokowi Atas Prabowo di Debat Capres Kedua Versi Denny JA
Merdeka.com - Peneliti dan doktor ilmu politik Denny JA menyoroti debat capres antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Denny memaparkan Jokowi menang debat dibanding Prabowo karena enam hal. Dia menilai ukuran menang debat karena bisa menguasai subtansi, teknik debat dan gaya komunikasi.
"Pertama, Jokowi lebih tahu lapangan. Ketika Prabowo menyatakan akan membuat BUMN yang akan memberdayakan nelayan, dengan enteng Jokowi menjawab mungkin Prabowo belum tahu kita sudah punya BUMN itu bernama Perindo dan Perinus," kata Denny JA di lewat keterangannya Selasa (19/2).
Kedua, Jokowi lebih sistematis soal solusi permasalahan. Sementara Prabowo masih berbicara normatif dan umum. Misalnya soal industri digital, Prabowo hanya mendorong rencana tersebut.
-
Bagaimana Prabowo siapkan diri untuk debat? 'Pak Prabowo persiapannya enggak ada yang khusus beliau persiapannya ya seperti biasa membaca mendengar kemudian tetap berolahraga berenang, minum jamu,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Minggu (10/12).
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Bagaimana cara berdebat dengan baik? Dalam berdebat, gunakan dalil dan hujjah (bukti) atau data yang kuat sesuai dengan ajaran Islam. Hindari menggunakan argumen yang tidak jelas atau tidak jelas sumbernya.
Tetapi, Denny menyebut Jokowi memaparkan data dari 7 starup Unicorn usaha digital Asean yang ada 4 di Indonesia. Sambil disisipkan soal Palapa Ring, 4G dan deregulasi.
"Ketiga, Jokowi lebih realistis soal impor, Jokowi contohkan impor jagung, 2014 sekitar 3,5 juta ton. Tahun 2018 tinggal 180 ribu ton saja. Ujar Jokowi, hilangkan impor tak bisa satu dua hari seperti membalik tangan," kata Denny.
Keempat, Jokowi terkesan lebih berpengalaman berkomunikasi dengan rakyat. Sebab, menurutnya, Jokowi mencontohkan pada Jam 12.00 WIB malam ia pernah berkunjung dengan supirnya ke pemukiman untuk memastikan kondisi nelayan.
"Itu biasa dilakukan sejak ia memimpin kota, provinsi dan kini di tingkat negara," lanjut Denny.
Kelima, Denny menyoroti Prabowo yang menyetop ketika moderator terus memberi waktu kedua capres berdebat soal isu energi. "Justru Prabowo yang menyetop. Ujarnya, cukup. Untuk apa bertele-tele lagi," paparnya.
Keenam, lanjut dia, Jokowi juga sempat melancarkan 'upper cut' yang membuat Prabowo terhentak. Yaitu saat Prabowo menyinggung betapa segelintir orang kaya di Indonesia menguasai mayoritas sumber daya. Namun, Jokowi menjawab bahwa Prabowo punya 220 ribu hektare lahan di Kalimantan dan 120 ribu hektare di Aceh.
"Jokowi justru nampak superior dalam penguasaan data dan lebih mengenal masalah. Prabowo yang sebelumnya dikesankan lebih intelektual, lebih akademik, namun dalam debat head to head, ia tak sesiap Jokowi," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai debat dirinya dengan Jokowi pada dua pilpres sebelumnya berlangsung santun dan tidak menyerang personal.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, skor Prabowo lebih tinggi ketimbang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi jajaran jendera, mulai dari Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto hingga mantan Kasad Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca SelengkapnyaDari 1.217 responden, 42,3 persen mengaku menonton debat capres dan 57,7 persen tidak menonton debat.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaling serang dalam debat tidak masalah, tetapi yang diserang adalah kebijakannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo lebih unggul ketimbang dan Ganjar dengan selisih 10,4 persen.
Baca SelengkapnyaDenny JA menegaskan pentingnya data untuk menyusun strategi.
Baca SelengkapnyaJika memakai nilai rata-rata, Ganjar 81,60, Anies 78,30 sementara Prabowo 68,30
Baca Selengkapnya