60 Persen pemilih 2014 tidak peduli etnis capres
Merdeka.com - Hasil survei dari lembaga survei Poltracking mengungkapkan lebih dari 60 persen penduduk Indonesia sudah tidak lagi mempedulikan etnis calon presiden yang akan maju pada Pemilu 2014 mendatang. Sementara itu 20 persen masih bergantung pada etnis dan 20 persen lainnya lebih spesifik menyebutkan calon presiden dengan etnis Jawa.
Menurut Direktur Poltracking Hanta Yudha, angka tersebut menunjukkan adanya kemajuan kualitas pemilih pada pemilu mendatang.
"Ada 60 persen sudah tidak lagi peduli dengan etnis, ini kemajuan kualitas, itu artinya masyarakat sudah terbuka. Sementara jumlah yang masih terpengaruh etnis hanya 40, 20 persennya menunjuk etnis jawa," kata Hanta di Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (23/12).
-
Siapa yang tidak ikut Pilkada 2024? Seluruh provinsi yang ada di Indonesia akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
-
Kenapa Cipung nolak jadi cawapres? Alih-alih menjadi Cawapres Prabowo, Cipung tampaknya lebih suka untuk menjadi Calon Presiden dalam lingkup yang jauh lebih kecil, yaitu di rumahnya sendiri. Di sana, ia memerankan peran sebagai presiden dalam permainan yang mungkin hanya dimengerti olehnya.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
Sementara itu untuk cawapres, asal etnis malah sangat tidak berpengaruh. "Cawapres apalagi, tidak peduli sama sekali," ujarnya.
Ketika ditanya apakah ada pengaruhnya dengan terpilihnya Jokowi-Ahok di Jakarta, Hanta mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi. Karena pada fakta terpilihnya Jokowi-Ahok memberikan sumbangan kuantitatif yang cukup besar.
"Ya itu faktanya, secara kuantitatif memberikan pengaruh," kata Hanta.
Selain aspek etnis, dari survei Poltracking menunjukkan justru pemilih tidak peduli latar belakang sosial capres tapi justru ingin tahu program kerja yang ditawarkan.
"Masyarakat justru ingin tau apa program capres, itu paling banyak, setelah itu baru track recordnya bagaimana," pungkasnya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin hanya raih elektabilitas 23,7 persen di kalangan NU. Prabowo-Gibran teratas dengan elektabilitas 42,4 persen. Diikuti Ganjar-Mahfud 30,4 persen.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaDebat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaJatim menjadi medan pertempuran para capres di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca Selengkapnya21,2 persen responden memilih Ganjar-Mahfud dan 10,6 persen memilih Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaJika melihat komposisi dukungan parpol dan syarat mencalonkan di Pilkada, peluang incumbent Anies Baswedan maju sudah tertutup rapat.
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis survei terkait Pertarungan Capres di 2024.
Baca Selengkapnya