7 Proyek parlemen banyak ditolak, Fadli Zon akhirnya melunak

Merdeka.com - Pimpinan DPR menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh seperti mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, Romo Benny Susetyo untuk membahas berbagai isu hangat di tanah air. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang 7 proyek pembangunan Kompleks Parlemen.

Usai pertemuan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang ditemui wartawan, akhirnya tak lagi ngotot supaya 7 proyek tersebut direalisasikan. Terlebih, banyak pihak yang mengecam keinginan DPR membangun 7 proyek di Kompleks Parlemen, Senayan. Penolakan juga sudah banyak yang datang dari beberapa fraksi yang duduk di DPR.

"Saya kira ini masukan yang sangat penting bagi kita, kita juga akan kaji lagi. Tentu kita juga dalam situasi keuangan yang tidak memungkinkan juga ya kita tidak mungkin memaksakan diri," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/8).

Oleh sebab itu, lanjut dia, ada kemungkinan besar tahapan pertama 7 proyek tersebut tidak dilakukan tahun ini. Namun, apabila nantinya perekonomian sudah stabil, ujar Fadli, kemungkinan besar 7 proyek tersebut akan kembali didengungkan.

"Ya artinya kita juga sudah kaji. Kita juga kan bertahap bukan jangka pendek, kan tidak harus tahun ini. Artinya bisa multiyears, bisa kapan waktu karena jangka panjang, sehingga bisa menyesuaikan dengan kekuatan keuangan kita," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengakui bahwa merealisasikan 7 proyek tersebut bukanlah sebuah hal yang genting. Oleh sebab itu, ada baiknya anggaran 7 proyek tersebut yang bernilai Rp 2,7 triliun itu dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

"Lagi pula ini bukan sesuatu yang bagi kita urgent untuk saat ini. Tapi lebih banyak urgent itu adalah untuk kepentingan nasional kita. Ada banyak masalah. Ada masalah pangan, masalah infrastruktur juga, kita juga bisa melihat secara keseluruhan lah," tukasnya.