8 Parpol berniat bikin koalisi besar lawan PDIP di 'kandang banteng'
Merdeka.com - Delapan partai politik menggagas untuk membangun koalisi besar menghadapi PDIP pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2015. Kota Semarang memang biasa dikenal dengan kandang banteng yakni markas besar dari PDIP.
"Kami bersyukur para petinggi delapan parpol bisa berkumpul bersama-sama di sini semua," kata Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Semarang Teguh Widodo di Semarang dikutip dari Antara, Sabtu (4/7).
Hal tersebut diungkapkan Teguh di sela kegiatan 'Buka Bersama Berbagi Bersama Anak Yatim Piatu Menuju Semarang Yang Lebih Baik' di Kantor DPC PKB Kota Semarang.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Delapan parpol yang hadir, yakni PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar, Demokrat, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Nasional Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Hanya PDIP yang tidak hadir, sementara sejumlah bakal calon wali kota dan wakil wali kota justru nampak, yakni Soemarmo Hadi Saputro, Sigit Ibnugroho Sarasprono, dan Eva Yuliana.
Teguh mengakui memang mengundang delapan petinggi parpol, termasuk para bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk membahas keseriusan membangun koalisi besar untuk Semarang yang lebih baik.
"Yang datang ini kami nilai serius untuk membangun koalisi besar. Mudah-mudahan, keseriusan ini berlanjut sampai Desember mendatang dengan nama Koalisi Lamper Tengah," katanya.
Nama Lamper Tengah diambil dari alamat Kantor DPC PKB Kota Semarang, kata Teguh, dan sesegera mungkin akan dilakukan pembahasan secara lebih intensif untuk menyiapkan deklarasi pada minggu depan.
Ketua Koalisi Tugu Muda Agung Budi Margono menegaskan koalisi yang dijalinnya dengan Golkar dan Demokrat sejak awal memang ingin bareng membangun Kota Semarang bersama parpol-parpol lainnya.
"Kami sampaikan bahwa untuk mengurus Semarang tidak bisa hanya satu warna. Ini akan kami tindak lanjuti secara serius dan tidak butuh waktu lama," kata Ketua DPD PKS Kota Semarang itu.
Senada dengan itu, Ketua DPD PAN Kota Semarang Wachid Nurmiyanto yang mewakili Koalisi Garuda-Matahari (Gerindra-PAN) mengatakan, dinamika politik terus berkembang, termasuk di Kota Semarang.
"Kita saksikan dinamika politik kemarin, hari ini, dan yang akan datang. Dinamika hari ini sedikit bergeser karena sebelumnya hanya ada Koalisi Tugu Muda dan Koalisi Garuda-Matahari," katanya.
Dengan pertemuan delapan parpol itu, Wachid berharap gagasan membangun untuk koalisi besar ke depannya bisa segera diperjelas dan dikonkretkan untuk menghadapi Pilwakot Semarang 2015.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAda empat kader yang potensial diusung dalam Pilwakot Semarang.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar Kabupaten Tangerang, tengah membangun komunikasi dengan parpol yang memiliki kursi di DPRD
Baca SelengkapnyaSaat ditanya, apakah lebih berpeluang berkoalisi atau bertarung di Pilgub DKI Jakarta nanti, Zaki mengatakan bahwa kemungkinan akan berkoalisi dengan PSI.
Baca SelengkapnyaKetujuh partai non-parlemen itu pun menamakan diri dalam "Koalisi Jatim Menang".
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPKB bahkan ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto membocorkan strategi koalisi Ganjar Pranowo melawan koalisi gemuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya