Aburizal Bakrie: Saya Setuju Azis Syamsuddin Jadi Ketua MPR
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menilai, tantangan politik masa depan membutuhkan peran aktif politisi muda. Di mata Ical, saat ini partai beringin juga memiliki sejumlah anak muda, dari berbagai daerah di Tanah Air yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Salah satu kader tersebut adalah anggota DPR Azis Syamsudin.
"Saya tahu betul Azis, pada saat saya menjadi Ketua Umum Golkar. Di Komisi III, dia mampu menjalankan peran dan tugasnya dengan baik. Misalnya saat berhubungan dengan penegak hukum maupun masalah-masalah hukum lainnya, karena dasarnya ia adalah pengacara," ungkap Ical dalam siaran persnya, Jumat (27/9).
Selain itu, Azis juga pernah duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Ini juga memberikan pengalaman bagi Azis bagaimana membuat pengelolaan anggaran negara dengan baik. Namun menurut Ical, Azis lebih dikenal sebagai kader yang berpengalaman dalam bidang hukum.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Bagaimana Azis bisa jadi tersangka? Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
"Dia seorang mantan pengacara yang kritis dan juga sangat banyak pengalamannya di DPR, terutama Komisi III dan Badan Anggaran," kata mantan Ketum Golkar itu.
Kini Azis digadang sebagai calon ketua MPR dari partai Golkar. Paket pimpinan MPR kini tengah dibahas di antara pimpinan partai politik.
Ical setuju dengan sosok Azis, apalagi tugas-tugas di MPR nanti yang penting dibicarakan adalah masalah hukum dan lainnya. Misalnya ada satu wacana perubahan atau mengamandemen UUD 1945, pilihan lainnya adalah tetap seperti sekarang, atau kembali ke UUD 1945 yang lama.
"Menurut saya orang yang tak menguasai bagaimana UUD 1945 diberlakukan dan bagaimana sejarah dan hukum-hukumnya, sulit untuk mengerti tentang amandemen itu. Saya setuju seumpamanya Azis ini menjadi Ketua MPR. Hal ini untuk mengawal agar Indonesia lebih baik," ungkap Ical.
Sekarang ini memang ada wacana agar Indonesia kembali ke UUD 1945 yang lama. "Saya pikir Ketua MPR yang akan datang harus bisa mengarahkan. Tentunya dengan menggali masukan dari masyarakat dan juga DPR," kata Ical.
Azis Syamsuddin Tak Menolak
Azis sempat dikonfirmasi perihal namanya masuk bursa pimpinan MPR. Azis hanya menjawab diplomatis terkait kabar dirinya dicalonkan jadi ketua MPR oleh Golkar. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Azis enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan Ketua MPR kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto. Katanya, saat ini Airlangga tengah lakukan lobi ke ketum parpol koalisi.
"Saya serahkan semuanya ke ketum dan itu kewenangan ada di ketum dalam penempatan kader-kader partai untuk suatu jabatan-jabatan. Jadi kita tunggu saja hasil ketum dalam lakukan musyawarah dengan koalisi-koalisi," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7).
Meski begitu, Azis menegaskan, ia siap dicalonkan sebagai Ketua MPR jika memang diperintah langsung oleh partai. Terutama jika diperlukan untuk mengembangkan kepentingan negara.
"Sebagai petugas partai harus siap kita. Apalagi untuk mengembangkan kepentingan bangsa dan negara," ungkapnya.
Azis menilai, partainya layak menduduki kursi Ketua MPR. Alasannya Golkar adalah partai pemenang Pemilu Legislatif 2019.
"Kalau suara kedua terbanyak pemenang partai politik kan Golkar," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ari Yusuf tergabung dalam struktur Timnas Pemenangan AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMantan Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani baru saja dilantik menjadi hakim MK.
Baca SelengkapnyaSaat acara pelantikan di Istana Negara, Arsul nampak akrab berbincang dengan Anwar Usman.
Baca SelengkapnyaOtto Hasibuan mengatakan, dengan menjabat sebagai wakil menteri menjadi tantangan yang berat bagi dirinya yang berlatarbelakang sebagai pengacara.
Baca SelengkapnyaDi masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaPKS menilai, Mahfud memiliki rekam jejak mumpuni. Pernah menjadi hakim MK hingga anggota DPR.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menunjuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi Menteri Pemberdayaan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnwar hanya menjawab singkat terkait materi pemeriksaannya di MKMK.
Baca SelengkapnyaKetua MK Anwar Usmar juga dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik dalam putusan yang membuat Gibran bisa maju menjadi cawapres pendamping Prabowo
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra digadang-gadang sebagai Bakal Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. Sosok Yusril curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKetua MK Anwar Usman menjawab opini publik tentang istilah 'Mahkamah Keluarga'.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyindir rekayasa hukum di MK dan sisi gelap kekuasaan.
Baca Selengkapnya