Ada anggaran sendiri, Golkar tak ambil pusing soal dana saksi
Merdeka.com - Ada atau tidak anggaran untuk saksi parpol di Pemilu 2014 senilai Rp 660 miliar, yang direncanakan pemerintah, bagi Partai Golkar tidak ada pengaruhnya. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu sudah siap sejak menghadapi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal ini diungkap Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung saat menghadiri acara pelatihan juru kampanye (jurkam) Partai Golkar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/2).
"Itu (anggaran saksi parpol) tidak ada pengaruhnya bagi Golkar. Karena sejak awal, Golkar selalu siap menghadapi Pemilu, termasuk soal biaya. Jadi tidak ada masalah ada atau tidak anggaran itu," kata Akbar tanpa menyebut berapa anggaran yang disiapkan partainya untuk para saksi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang berperan dalam Pemilu? Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandiri oleh lembaga penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Siapa yang memiliki peran penting dalam Pemilu? Keterlibatan rakyat dalam memilih pemimpin melalui Pemilu juga merupakan ekspresi dari hikmat kebijaksanaan dalam pembentukan pemerintahan, yang menjadi salah satu nilai utama dari Sila Ke-4 Pancasila.
-
Siapa yang terlibat dalam proses Pemilu? Proses Pemilu mencakup berbagai tahapan, termasuk pendaftaran pemilih, kampanye politik, pemilihan umum, dan penghitungan suara.
-
Siapa yang berperan dalam pelaksanaan Pilkada di Indonesia? Pilkada memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai kinerja pemimpin yang sedang menjabat.
Menurutnya, terkait anggaran saksi Pemilu itu, semua pihak memiliki kepentingan. Sedangkan untuk mewujudkan pemilu yang jujur, adil, bersih dan tertib, kata dia, harus ada aturan dan mekanisme yang jelas. "Kalau memang dimungkinkan, dan memang dianggarkan APBN, itu tidak ada masalah."
Tetapi, lanjut dia, jika ada keragu-raguan soal anggaran saksi itu, termasuk soal penggunaan dan pengawasannya, tentunya harus dibentuk aturan yang jelas serta mekanisme-nya bagaimana.
"Kalau memang pengawasannya diserahkan kepada partai, untuk Golkar sendiri sudah siap. Masalah itu bukan menjadi masalah bagi Golkar," tegasnya.
Sementara terkait pemenuhan kebutuhan para saksi, masih menurut Akbar, semua kader Golkar sudah siap melakukannya untuk fungsi pengawasan di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Untuk masalah pengawasan, tidak hanya Panwas dan KPU saja, semua juga harus ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu. Semua partai politik saya kira sama kepentingannya soal itu," tandas dia.
Sebelumnya, pemerintah berencana menggelontorkan dana Rp 660 miliar untuk saksi partai politik. Namun, rencana tersebut ditolak oleh sejumlah partai politik dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Karena mereka (Parpol dan KPK) berpendapat, dana tersebut berpotensi untuk dikorupsi hingga akhirnya dicoret dari rancangan Peraturan Presiden (Perpres). Dan hingga saat ini, rancangan Perpres itu masih berada di Kementerian Dalam Negeri. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.
Baca Selengkapnya