Ada karpet merah khusus pimpinan DPR, Ruhut serang Setya Novanto

Merdeka.com - Ada pemandangan yang berbeda jika kita melewati gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Sekarang, ada karpet merah membentang dari pintu masuk Nusantara III itu sampai litf menuju ruang pimpinan DPR, MPR dan DPD.

Periode DPR 2009-2014 tidak ada karpet merah dibentang setiap hari. Karpet merah hanya digunakan ketika DPR, MPR atau DPD menerima kunjungan tamu dari luar negeri atau menyambut kedatangan Presiden RI. Namun di bawah kepemimpinan Ketua DPR Setya Novanto, karpet merah dipasang setiap hari mulai September ini.

Keputusan karpet merah ini mendapatkan sorotan tajam dari anggota DPR sendiri. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Ruhut Sitompul mengkritik keras keputusan Setya Novanto atas karpet merah ini.

"Kenapa Ketua DPR Setya Novanto harus dihomati dengan karpet merah itu? Presiden saja tidak melakukannya," kata Ruhut di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8).

Anggota Komisi III DPR ini menilai, penggunaan karpet merah, awalnya menjadi tradisi untuk menghormati seseorang. Namun, apabila pimpinan DPR ingin dihormati oleh semua orang, ia mesti menghasilkan prestasi yang membanggakan negara.

"Ingin dihormati? Buat prestasi dong. Gitu kalau mau dihormati banyak orang," katanya Ruhut.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, karpet merah hanya dapat dilewati pimpinan DPR. Tak ada pihak lain, yang berani untuk melewatinya lantaran dijaga oleh pihak keamanan dan dihalangi oleh pembatas berbahan besi.

Untuk melewati bentangan karpet merah, para pengguna jalan terlebih dahulu melewati pembatas besi yang terletak di kanan - kiri karpet dari pintu depan sampai lift menuju ruang pimpinan DPR itu, maka hanya bisa melewati celah terbuka yang berada di dekat lift.