Ada masukan Cawapres dari ijtima ulama, alasan pertemuan Prabowo-SBY ditunda
Merdeka.com - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ditunda menjadi pada Senin (30/7) besok. Padahal, rencananya SBY akan menemui Prabowo di kediaman mantan Danjen Kopassus itu di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan penundaan pertemuan Prabowo dengan SBY karena masih harus membahas hasil rekomendasi dari ulama GNPF.
Ulama GNPF melalui forum ijtima dan tokoh nasional merekomendasikan dua nama calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo. Dua nama itu adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang ingin menghalangi Prabowo bertemu Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Siapa yang akan bertemu Prabowo? Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, presiden terpilih Prabowo Subianto akan segera bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
"Tadi juga ada pertemuan dengan dewan pembina. Jadi saya kira masih ada beberapa perkembangan yang kita bicarakan bersama-sama juga. Termasuk apa yang menjadi masukan-masukan para ulama melalui ijtima ulama," kata Fadli di Rumah Juang, Jalan Wijaya I Nomor 81, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (29/7).
Fadli menilai, rekomendasi dari ulama GNPF sangat penting bagi Gerindra. Rekomendasi dua cawapres akan dibahas dan menjadi masukan bagi Gerindra dan Prabowo.
"Ya ini masukan yang penting, ya kita sangat hargai apalagi merekomendasikan pak Prabowo sebagai presiden. Tentu ini masukan kita akan menjadi bahan pembicaraan kita, masukan kita," ujarnya.
Dua nama cawapres yang direkomendasikan ulama GNPF, kata Fadli juga akan dibahas bersama calon mitra koalisi Gerindra seperti Demokrat, PKS dan PAN.
"Ya saya kira tentu pasti lah tidak hanya dengan Demokrat tapi juga dengan PAN dan PKS, kita bicarakan lah. Semuanya harus kita bicarakan mana yang terbaik," ungkap Fadli.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama dari kalangan religius untuk mendampingi Prabowo.
Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Maka, capres dan capres-cawapres rekomendasi Ijtima Ulama perpaduan antara nasionalis-religius.
"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," kata Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak membacakan rekomendasi di Hotel Peninsula, Jakarta, Minggu (29/7).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Prabowo didukung lima partai. Yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan PBB.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto belum bertemu Megawati Soekarnoputri karena masing-masing harus merawat kebatinan kader partai di akar rumput.
Baca SelengkapnyaPrabowo tentunya akan mempertimbangkan masukan para kiai itu.
Baca SelengkapnyaKoalisi Prabowo tak ingin buru-buru membahas cawapres Prabowo. Sebab, jadwal pendaftaran capres-cawapres masih panjang.
Baca SelengkapnyaPertemuan mereka dijadwalkan ulang sembari mencari kecocokan waktu.
Baca SelengkapnyaMenurut Zulhas, hal yang biasa jika ada usulan yang diterima atau tidak sepakat.
Baca SelengkapnyaKetiga bacapres ternyata sudah memiliki agenda yang tidak dapat ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaPertemuan besar antara Prabowo dengan Mega belakangan memang santer terdengar.
Baca SelengkapnyaPartai Bulan Bintang (PBB) mengusulkan Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan persoalan cawapres nantinya akan ditentukan oleh Cak Imin bersama PKB. Dengan catatan, terlebih dahulu didiskusikan bersama.
Baca SelengkapnyaJanji itu diberikan karena GNPF Ulama karena dianggap terbukti bekerja keras memenangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani mengatakan pertemuan antara kedua ketum parpol tersebut, akan segera terjadi.
Baca Selengkapnya