Ada spanduk serang capres pro khilafah di Surabaya, Gerindra geram
Merdeka.com - Tahapan Pilpres 2019 baru pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon). Tapi spanduk bernada kampanye hitam mulai muncul di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/8).
Spanduk berlatar belakang warna hitam dengan tulisan: "Waspadalah!! Casingnya Ganti Presiden Di Dalamnya Rubah Pancasila Ganti Khilafah" itu terlihat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Jalan Raya Darmo.
Meski tak menyebut gamblang siapa dan kelompok mana yang diserang, nada kalimat dalam spanduk itu jelas mengarah ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno beserta partai pengusungnya yang memang selama ini cukup rajin berkampanye dengan tagarnya #2019GantiPresiden.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Kapan masa kampanye Pilkada 2024 dimulai? Masa kampanye Pilkada 2024 berlangsung selama 29 hari, mulai dari tanggal 25 September 2024 hingga 23 November 2024.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Bagaimana cara pelaksanaan kampanye Pilkada 2024? Dalam pelaksanaan kampanye, KPU telah mengatur alat peraga apa saja yang boleh digunakan. Berikut berbagai alat peraga kampanye Pilkada 2024, perlu diketahui: 1. Bahan Kampanye: Semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari peserta Pemilu, simbol atau tanda gambar peserta Pemilu, yang dipasang untuk keperluan kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih peserta Pemilu tertentu.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Bagaimana Pasuruan mempersiapkan Pilkada? 'Mari kita bersama-bersama doakan para pahlawan demokrasi yang telah gugur. Saya juga ucapkan terimakasih kepada para penyelanggara pemilu dan stake holder yang sudah menciptakan pemilu yang kondusif dan damai, ' ujar Mas Adi.
Terkait spanduk black campaign ini, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad yang dikonfirmasi wartawan di Surabaya menuding bahwa pemasang spanduk tersebut tak paham soal Islam.
"Mereka (pemasang spanduk) tidak mengerti Islam. Mereka phobia kepada Islam. Dikiranya setiap yang berbau Islam, dan yang dekat dengan Islam berarti pro khilafah," tegas Sadad.
Politikus yang juga anggota DPRD Jawa Timur ini juga ingin memastikan kalau pemasang spanduk sudah gagal paham soal Prabowo-Sandi. "Prabowo-Sandi 100 persen NKRI, Merah Putih, Indonesia Raya, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya tegas.
Sadad yang juga Ketua Dewan Pakar Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) juga mengajak kepada para phobia Islam agar kembali membaca sejarah kelahiran Republik ini. "Indonesia ini adalah rumusan final, yang lahir dari kebesaran hati tokoh-tokoh umat Islam dan tokoh-tokoh nasional," paparnya.
Islam dan nasionalisme, masih kata Sadad, melebur ke dalam Indonesia dan menjadi konsepsi founding fathers. "Jika ada yang curiga pada Islam dan menuduh pro khilafah, jelas mereka tidak mengerti sejarah bangsanya sendiri," tandas Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan periode 2000-2001 tersebut.
Seperti diketahui, Jumat hari ini, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pilpres 2019.
Di pertarungan kedua bagi Jokowi dan Prabowo setelah Pilpres 2014 ini, duet Jokowi-Kiai Ma’ruf diusung PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, Hanura, PPP, PKB, PSI, PKPI, dan Perindo. Sedangkan Prabowo-Sandi diusung Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, dan Partai Berkarya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai bentuk untuk mendeklarasikan kampanye damai Pemilu tahun 2024 untuk menandai dimulainya masa kampanye pada 28 November.
Baca SelengkapnyaSpanduk dengan tulisan kuning hitam itu terpasang di Jembatan Kali Pepe Solo.
Baca SelengkapnyaTudingan bahwa pemasang spanduk tersebut berasal dari PDIP pun sempat beredar. Namun ditepis oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaPemasangan spanduk dan baliho tersebut merupakan bagian dari ikhtiar mereka dalam mendukung Hendi
Baca SelengkapnyaAwak media sempat menjelaskan isi spanduk yang dimaksud. Setelah mendapatkan penjelasan, Gibran menjawab santai.
Baca SelengkapnyaPengundian dan penetapan yang berlangsung kemarin, diwarnai dengan perang yel-yel para pendukung.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan Pemilu 2024, pemasangan atribut kampanye berupa bendera hingga baliho mulai marak.
Baca SelengkapnyaMeski masa kampanye Pilkada Serentak 2024 belum dimulai, alat peraga tampak bertebaran di berbagai kota. Salah satunya Bekasi.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Makassar masih melakukan pendalaman terkait aksi vandalisme baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaTim kampanye RK-Suswono pun menyayangkan tindakan ini. Mereka berharap pihak berwajib segera mengusut kasus perusakan tersebut.
Baca Selengkapnya