Ada Tuan Guru Bajang di tengah romantisme Demokrat bersama AHY
Merdeka.com - Internal Partai Demokrat tengah gencar mendorong putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju dalam Pilpres 2019. Para elite partai kerap memasang foto AHY di setiap bannernya. Dengan tulisan 'AHY the next Leader'.
Demokrat juga telah menunjuk AHY sebagai 'panglima' pertarungan Pilkada serentak 2018. Mantan Cagub DKI itu telah keliling Indonesia baik di bawah bendera The Yudhoyono Institute maupun ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
Sederet lembaga survei menempatkan AHY sebagai cawapres dengan elektabilitas tinggi. Baik itu disandingkan dengan incumbent Presiden Joko Widodo, maupun juga jika berduet dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Siapa yang usulkan gubernur Jakarta ditunjuk presiden? Ketua Badan Musyawarah Suku (Bamus) Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengungkapkan, rencana gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai Ibu Kota berpindah ke Nusantara merupakan usulan Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi.
-
Di mana AHY dilantik? Pelantikan yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo ini disiarkan di beberapa stasiun TV.
-
Kenapa AHY disebut calon ibu negara? Kembali ke Annisa Pohan, netizen menyebut wanita berusia 42 tahun ini memiliki aura positif. Tak heran jika ia disebut sebagai calon ibu negara di masa depan.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Di tengah romantisme itu, rupanya muncul sosok lain di luar AHY untuk didorong maju Pilpres 2019. Dorongan ini juga muncul dari internal Demokrat sendiri. Dia adalah Gubernur NTB dua periode Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.
Sosok TGB juga disebut tak kalah diidolakan oleh kader Demokrat di daerah. Oleh sebab itu, dorongan agar TGB maju Pilpres 2019 juga menyeruak ke permukaan.
"Saya komunikasi dengan ketua-ketua DPD yang lain, apakah dari Sumatera dan Kalimantan dan sebagainya. AHY dan TGB sama-sama diidolakan. Saya komunikasi dengan teman-teman dari Sumatera, Riau, Aceh dan sebagainya," jelasnya Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Mahally Fikri saat dihubungi merdeka.com, Senin (19/3) kemarin.
Relawan untuk memuluskan langkah TGB maju di Pilpres 2019 pun telah dibentuk. Para pendukung TGB itu dibentuk baik dari masyarakat biasa juga para kader Demokrat di NTB. TGB dinilai tak kalah cakap dari AHY untuk meramaikan kontestasi politik nasional sekelas Pilpres.
"Semua tahu ada idola Demokrat, selain AHY, juga ada TGB," ujarnya.
Munculnya nama TGB menjadi pemberitaan nasional sebagai lawan di internal Demokrat sempat ditanggapi sinis oleh kader Demokrat yang juga mantan Stafsus SBY, Andi Arief. Bahkan menurut Andi, TGB menggunakan buzzer di media sosial agar namanya muncul dan jadi pemberitaan.
"TGB kader berakhlak, kenapa menggunakan agen-agen propaganda buzzer mirip kelompok sebelah yang bisa memecah belah," sindir Andie Arief di akun Twitternya, 17 Maret lalu.
twit andi arief soal tuan guru bajang ©2018 Merdeka.com/twitter
Mahally Fikri merasa yakin bahwa Demokrat akan melakukan proses penjaringan kader untuk maju Pilpres 2019 dengan demokratis. Dia ingin, Demokrat pimpinan SBY ini mempertimbangkan nama TGB sesuai aspirasi kader di daerah untuk maju.
Namun, kata Mahally, pihaknya tetap mengikuti mekanisme partai. Karena bagaimana pun Demokrat tak akan gegabah dalam mengambil keputusan.
"Nanti akan kita ikuti bagaimana DPP dengan mekanisme-mekanisme di partai. Demokrat tidak akan sembarang dan gegabah dalam memutuskan. Ada parameter-parameter yang dipakai. Tidak semudah begitu saja memutuskan apakah TGB atau AHY. Ada parameter-parameternya dan sekarang saya rasa itu sedang dalam proses pencarian," paparnya.
Bagaimana peluang AHY dan TGB di Pilpres 2019?
Pengamat politik dari UGM, Arie Sudjito melihat, munculnya dua sosok antara AHY dan TGB merupakan salah satu strategi Demokrat menghadapi Pilpres tahun depan. Menurut dia, Demokrat bisa mengalihkan dukungan dari AHY kepada TGB, jika nantinya putra SBY itu tak mendapatkan respons positif dari partai koalisi.
"Kalau radar atau pengaruh AHY ke Jokowi kurang begitu besar, masih ada TGB. Nanti mana yang mau dipilih, itu analisa saya," kata Arie saat berbincang dengan merdeka.com.
Soal popularitas, Arie menegaskan, TGB masih kalah jauh dibandingkan dengan AHY yang sudah populer usai kalah di Pilgub DKI 2017 lalu. Sementara dari sisi kualitas, Arie tak mau menjabarkan rinci. Menurut dia kedua sosok ini punya pengalaman masing-masing.
"Keduanya punya track record beda, satunya gubernur, satunya calon gubernur DKI," kata dia.
Agus Yudhoyono di Istana ©2018 Merdeka.com/Intan Umbari
Soal peluang antara keduanya maju di Pilpres 2019, Arie melihat, hal itu semua tergantung pada SBY. Keputusan terakhir ada di Presiden RI dua periode tersebut.
Tapi, Arie memberikan catatan, dia meyakini bahwa SBY nantinya akan membawa Demokrat merapat ke Jokowi. Sebab, peluang Jokowi untuk menang lebih besar ketimbang dengan peluang lawannya yakni Prabowo Subianto. SBY akan mengambil keputusan berdasarkan pengalamannya pernah menjadi incumbent di Pilpres 2009.
"Karena SBY berkepentingan mengkader AHY untuk menggantikan dirinya," kata Arie.
Jalan TGB dan AHY menuju kursi cawapres di Pilpres 2019 juga tak mudah. Menurut Arie, posisi tawar yang dimiliki Demokrat saat ini kecil. Salah satunya soal perolehan suara di Pemilu 2014 kemarin.
Belum lagi, lobi antar partai pendukung Jokowi untuk memuluskan langkah AHY maupun TGB untuk jadi cawapres. Hal itu berat dengan modal kursi yang dimiliki Demokrat. Sudah tentu, kata Arie, partai yang kursinya lebih banyak ingin mendapatkan kursi cawapres.
"Tidak semudah orang populer dan elektabel dukung, dapat kursi cawapres," tutur dia.
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Zainul Majdi ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey
Tapi tidak menutup kemungkinan Demokrat nantinya akan diberikan jatah Cawapres oleh Jokowi, hal itu tergantung tawar menawar yang terjadi. Satu sisi, dia menyarankan, Demokrat segera deklarasi dukung Jokowi.
Dengan demikian, Arie yakin, peluang Demokrat mendapatkan posisi Cawapres akan semakin besar. Semakin lama Demokrat berada di posisi tak jelas, maka nasib di Pilpres 2019 juga akan makin tertutup untuk dapatkan posisi cawapres.
"Kalau ngambang terus, siapa yang mau beli, kecuali dia suaranya gede," tutup Arie.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut AHY, Zulkiflimansyah memiliki latar belakang lengkap yakni sebagai akademisi, politisi handal.
Baca Selengkapnya“Hari ini menjadi puncak penyerahan rekomendasi Partai Demokrat di tiga provinsi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta,” kata AHY
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY mengisi posisi Hadi Tjahjanto yang bergeser jabatan Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaDemokrat terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki koalisi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Ditemani 'Arjuna' Kampanye di Tasikmalaya Besok
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDemokrat akan konsisten pada saat partainya berada di luar pemerintahan atau menjadi partai yang oposisi.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti mengancam semua ketua DPC bakal dievaluasi jika gagal memenangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai AHY cocok menjadi pembantu Presiden Jokowi bila melihat rupa, fisik dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaAHY turut mengunggah fotonya bertemu dengan Prabowo. Keduanya terlihat berbincang bersama.
Baca SelengkapnyaDiketahui Lalu Muhammad Iqbal dikenal publik sebagai mantan duta besar Republik Indonesia untuk Turki.
Baca Selengkapnya