Adian: Dulu kritik presiden ditembak mati, sekarang jadi menteri
Merdeka.com - Politikus PDIP Adian Yunus Yusak Napitulu menilai Menko Kemaritiman Rizal Ramli beruntung ditunjuk Presiden Joko Widodo masuk kabinet kerja. Padahal Rizal diketahui kerap mengkritik keras Presiden Jokowi.
Adian menyatakan era terdahulu jika mengkritik presiden pasti masuk penjara. Namun era sekarang sebaliknya, mengkritik pemerintah malah jadi menteri.
"Kalau dulu kritik presiden masuk bui, sekarang kritik presiden jadi Menteri," kata Adian di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Kenapa Risma dipuji? Senyum Risma semakin merekah ketika berfoto bersama temannya saat bertemu di acara resepsi. 5 Gayanya pun masih sangat modis, bukan? Kecantikannya selalu membuat Risma mendapatkan pujian
-
Siapa yang menurut Bahlil merasa nyaman di Kabinet Jokowi? 'Saya nyaman-nyaman aja, tuh. Mungkin Ibu Risma kali. Kami nyaman-nyaman aja, ratas terus. Kami komunikasi baik semuanya,' kata Bahlil, usai menghadiri acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/1).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
Adian menegaskan, jarang ada kebijakan presiden terdahulu seperti yang dilakukan Jokowi mengangkat pengkritik jadi menteri. Tapi sekarang, bukti konkret bahwa Rizal Ramli malah dirangkul masuk pemerintahan.
"Luar biasa ini. Kalau zaman dahulu ditembak mati kita yang mengkritik, paling tidak dipenjara. Sekarang kan enggak, bebas. Bahkan dirangkul," tuturnya.
Adian juga menambahkan, jarang ada presiden yang berani menerima kritik. Bahkan Jokowi berani membuka ruang bagi pihak yang tidak menyukainya. Lebih dari itu kerendahan hati Jokowi ini malah membuat Rizal takluk.
"Itu menunjukkan kebesaran hati presiden. Kebesaran hati itulah yang membuat Rizal Ramli mengaku takluk. Dia ditaklukkan oleh kerendahan hati presiden," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaCak Imin lantas berkelakar kalau ingin menjadi calon presiden harus dipecat dahulu.
Baca SelengkapnyaSosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas
Baca SelengkapnyaRizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Jokowi era 2015-2016.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli di mata kolega: Rekan diskusi, aktivis tulen dan penjaga demokrasi
Baca SelengkapnyaKomjen Rycko Amelza Lulusan Terbaik Dimutasi ke Densus 88
Baca SelengkapnyaTak banyak yang tahu, Ryamizard merupakan sosok jenderal berpengaruh semasa bertugas.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengenang masa-masa bersama Mantan Koodinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli
Baca SelengkapnyaKritikan menjadi masukan konstruktif untuk memperbaiki pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sudah lama mengenal Rizal Ramli saat kegiatan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca Selengkapnya