Adu Kuat Jokowi vs Prabowo di Jakarta, Inilah Hasil Surveinya
Merdeka.com - Suara pemilih DKI Jakarta sedang diperebutkan dua paslon Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Dalam Pemilu 2019, DPT di Jakarta sekitar 7,7 juta.
Besarnya jumlah pemilih Jakarta menjadi target bagi para kandidat meraup suara. Apalagi Jakarta menjadi pusat pusaran politik nasional.
Pasangan Prabowo-Sandi telah menggelar kampanye akbar di Stadion GBK pada Minggu (7/4). Sementara Jokowi-Ma'ruf Amin akan menggelar di tempat yang sama pada Sabtu (13/4). Kedua pasangan itu sama-sama ingin merebut hati warga Jakarta.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
Sejumlah lembaga telah merilis hasil survei elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi untuk wilayah Jakarta. Siapa yang paling tinggi tingkat elektabilitasnya? Berikut ulasan dan hasil surveinya:
Pilpres 2014, Jokowi Unggul di Jakarta
Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla atau JK berhasil unggul di DKI Jakarta dengan memperoleh 2.859.894 suara atau 53,08 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapat 2.528.064 suara atau 46,92 persen. Total suara sah sebesar 5.387.958.
Bagaimana prediksi suara DKI Jakarta untuk Pilpres 2019? Berikut hasil prediksi beberapa lembaga survei:
Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo-Sandi di Jakarta 47,5%
Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 22 Februari-5 Maret 2019, elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jakarta diprediksi 47,5 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin 36,3 persen.
Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
Charta Politika: Jokowi Ungguli Prabowo di DKI
Survei Charta Politik berdasarkan wilayah pemilih, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di DKI Jakarta 44,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 40,0 persen. Tidak tahu atau tidak menjawab 15,8 persen.
Survei dilakukan pada 1-9 Maret 2019. Dengan jumlah sampel sebanyak 2.000 responden dengan menggunakan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling), margin of error plus/minus 2,19 persen tingkat kepercayaan 95 persen.
CSIS: DKI Jokowi Unggul 38,8%, Prabowo 30%
Survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil pilihan capres-cawapres berdasarkan wilayah khususnya DKI Jakarta, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandi. Jokowi memperoleh 38,8 persen. Sedangkan Prabowo 30,0 persen. Sementara yang memutuskan tidak menjawab sebanyak 31,3 persen.
Survei CSIS ini dilaksanakan selama periode 15-22 Maret 2019 dengan responden 1.960 orang. Sampel diambil secara acak yang terdistribusi secara proporsional di 34 provinsi. Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,21 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud dalam beberapa survei tercatat masih menguasai Jawa Tengah sebelum kedatangan Jokowi-Gibran.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPoltracking merekam peta kekuatan tiga pasangan bakal capres-cawapres berdasarkan wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo menghadapi Anies unggul telak. Prabowo mendapat suara 47,6 persen, Anies 26,5 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca Selengkapnya