Agung Laksono butuh waktu bicara dengan Ical bahas Munas
Merdeka.com - Dua kubu kepengurusan Partai Golkar yang berseteru, yakni kubu Munas Bali dan Munas Ancol, sepakat membangun kembali keharmonisan lewat silaturahmi nasional (Silatnas) yang digelar semalam di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta.
Agung Laksono menyatakan cukup senang kedua kubu menyatu dalam Silatnas tersebut. Meski begitu, Silatnas tersebut bukanlah berarti kedua kubu menjadi harmonis sepenuhnya.
Oleh sebab itu, Agung meyakini untuk menyatukan kembali kedua kubu, dia berharap ada baiknya Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua Umum yang baru.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Bagaimana MKGR tegak lurus ke Golkar? “Kami tidak akan membiarkan pengurus, dewan-dewan, jajaran. Termasuk anggota Ormas MKGR yang dapat menabrak kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh partai Golkar dan Bapak Airlangga Hartarto,“ tegas Adies dalam SE yang ditandatangani pada Jumat (28/7).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
"Beri waktu bagi saya dan Ical untuk membahas masalah teknis. Yang paling penting itu adalah penyelesaian perselisihan ini lewat jalur damai juga diperlukan satu kesepakatan. Harus permanen dan harus diselenggarakan Munas, bukan Munaslub. Kalau Munas ini tentu bisa memberikan perdamaian permanen," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/11).
Meski menilai Munas merupakan cara terbaik untuk membuat kedua kubu Golkar berdamai secara penuh, Agung mengaku belum ada pembahasan antara pihaknya dengan kubu Ical untuk menggelar Munas itu.
"Tapi ke arah sana belum. Beri waktu buat kami," ujarnya.
Mantan Menko Kesra ini lantas menyatakan apabila benar Munas tersebut dapat digelar, tak ada larangan bagi siapapun untuk mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar
"Pak Ical mau maju silakan, saya mau maju ya silakan, yang muda-muda mau maju ya silakan. Siapa yang mau maju silakan. Yang terpenting dia kader Golkar," katanya.
Sementara itu, saat ditanya kubu Ical yang pernah menolak Munas digelar karena tak tahu siapakah yang akan menggelar dan membiayai gelaran Munas, Agung menyebut itu hanyalah masalah teknis yang dapat diatur nantinya. Asalkan, kubu Ical mau terlebih dahulu menyetujui Munas digelar.
"Itu masalah teknis. Yang penting mau dulu. Mau nggak jalan-jalan ke Surabaya. Kalau mau ya gampang, bisa lewat darat, udara, laut, bisa naik kapal, naik pesawat, naik GO-JEK," tukasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaDalam forum klarifikasi, Dewan Etik mempersilahkan Lawrence menjelaskan latar belakang pernyataannya terkait wacana munaslub.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Lawrence T.P Siburian dipanggil karena wacana Munaslub Golkar
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mengeluhkan terkait polemik salam lintas agama yang belakangan diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya