Agung Laksono khawatir DPD I Golkar bersatu ambil alih Munaslub

Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar mendesak, pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar segera mengadakan Musyawarah Luar Biasa. Munaslub tersebut bertujuan untuk menetapkan Ketua Umum baru partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Plt ketum itu harus ditugaskan bukan hanya menjalani kepemimpinan partai, tapi menyiapkan Munaslub yang diselenggarakan akhir tahun ini, jadi tugas dari pengangkatan Plt harus dibarengi dengan tugas pokok sehari-hari, dalam surat menyurat, tapi tugas pokoknya menyelenggarakan dengan baik dan menyelenggarakan munaslub yang akan datang," kata Agung di PPK Kosgoro 57, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11).

Menurutnya, Plt Ketua Umum kewenangannya belum leluasa dibanding Ketua Umum definitif. Maka dari itu, bila Munaslub diselenggarakan, akan lahir pemimpin baru dan dapat memperbaiki wajah partai Golkar yang saat ini citranya buruk.

"Karena hanya dengan Munaslub akan bisa dilakukan perbaikan-perbaikan tadi yang sudah digambarkan sendiri, karena Plt tidak cukup dengan kewenangan dia belum legitimate untuk tindakan-tindakan itu, tidak cukup," kata Agung.

Tak menutup kemungkinan, para pengurus Golkar di daerah mendesak ditunjuknya pemimpin baru. Sebelum hal itu terjadi, alangkah baiknya segera diadakan musyawarah luar biasa untuk menghindari perpecahan di internal Golkar.

"Jadi harus ada langkah yang mendasar untuk menyelenggarakan munaslub. Saya khawatir juga kalau DPP seperti ini terus, jadi DPD bersuara DPD provinsi bersatu lalu akan mentake over persolannya. Ini yang harus dicegah sebelum terjadi sebaiknya kompromi dengan situasi," ujar Agung.

"Apalagi saya mendengar suara-suara DPD sudah sepakat sekian puluh di depan Pak Jusuf Kalla akan takeover, ini kita hindari perpecahan, saya minta tetap bersatu," tambahnya.

Lebih lanjut, Agung tetap menghormati penunjukkan Idrus Marham sebagai Plt. Namun, ia tetap menyarankan bahwa Munaslub segera dilaksanakan secepatnya pada akhir bulan Desember 2017 ini.

"Tadi sudah saya katakan Idrus Marham juga diterima, itu juga bentuk penghormatan kita kepada Setnov, tapi jangan berhenti untuk melaksanakan munaslub, kalau bisa akhir 2017 dilaksanakan, supaya lebih sejuk dan tidak di olok olok di ejek lagi pada pribadi beliau maupun kepada partai," pungkasnya.