Agung Laksono minta koalisi Jokowi jangan monopoli soal Cawapres
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mengatakan, partainya sudah mendukung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Presiden 2019. Untuk itu, Agung meminta wakil presidennya dipertimbangkan dari Golkar.
"Untuk Capres kita kan mendukung Jokowi. Hanya ya tentu diharapkan sekali dukungan dari Golkar itu dibuat, maka harus dipertimbangkan agar Cawapresnya itu berasal dari kader Golkar," ucap Agung di sela-sela Rakernas Golkar, Jakarta, Jumat (23/3).
Dia menyebut bisa akan menjadi masalah ke depan jika Cawapres Jokowi nanti tak dikenal oleh kader Golkar. Terlebih mempunyai sepak terjang yang tidak baik.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
"Tentu harus dilihat dari elektabilitasnya. Tidak sembarang track recordnya. Jangan pernah terlibat dari kasus, diterima dari berbagai kalangan. Dari kalangan muda milenial, umat dan beragama. Saya kira itu masuk. Tapi kalau sama sekali yang enggak dikenal Golkar, memang akan menimbulkan sesuatu hal, menjadi tanda tanya bagaimana soliditas dukungan nanti," kata Agung.
Dia menambahkan, untuk itu hal ini yang harus segera dibahas dengan partai koalisi. Dia meminta jangan sampai ada yang memonopoli.
"Ini yang perlu dibahas dalam partai koalisi. Partai koalisi jangan ada monopoli masuk ke partai. Harus berbagi-bagi gitu. Kalau enggak, nanti lu makan aja sendiri. Kalau enggak silakan aja tadi. (Diharapkan) kita jangan sampai begitu," kata Agung.
Dia pun menyebut tawaran Golkar seperti itu untuk Jokowi. Jika memang tak bisa mengambil kader, jangan sampai menyakiti perasaan partai berlambang pohon beringin ini.
"Ya paling tidak seperti itu. Dan kalau tidak seperti itu, jangan juga kemudian menyakiti perasaan kami," kata Agung.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas peluang menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tak ingin mencampuri urusan sang ayah.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Ridwan Kamil akan menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMekeng yakin dengan Ridwan Kamil menjadi Cawapres maka akan memberikan keuntungan bagi Golkar.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono bercerita Golkar sudah memiliki pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi usulan Presiden Jokowi untuk menjadi ketua koalisi.
Baca Selengkapnya