Agung Laksono tak iri jika PAN dapat jatah menteri
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono mengaku tak mempermasalahkan apabila saat reshuffle jilid II nantinya Presiden Joko Widodo akan mengakomodir kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang telah menyatakan bergabung ke pemerintahan Jokowi.
Agung menilai bergabungnya PAN dan mendapatkan kursi menteri merupakan sinyal positif bagi pemerintah untuk saling bahu membahu merealisasikan nawacita Presiden Jokowi.
"Bagus dong PAN masuk pemerintah. Tidak relevan lagi berbicara soal KIH-KMP. Masuk menjadi menteri semoga membuat pemerintahan semakin baik," kata Agung di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (7/9).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Kenapa PAN merekomendasikan Khofifah? Partai Amanat Nasional (PAN) diam-diam melirik Khofifah Indar Parawansa untuk berkontestasi kembali di pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2024 mendatang.
-
Bagaimana tanggapan Khofifah soal rekomendasi PAN? Khofifah mengaku terkejut atas rekomendasi yang diberikan PAN kepada dirinya untuk kembali meju sebagai Cagub pada Pilgub 2024.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Agung juga mengaku tak iri apabila nantinya PAN bakal mendapatkan jatah menteri di Kabinet Kerja. Dia mengaku tahu diri bahwa Golkar kubunya yang mendukung pemerintah memang wajar tak mendapatkan menteri. Pasalnya, Golkar baru bergabung saat Jokowi sudah menjadi Presiden.
"Kami tahu dirilah ya, kami kan baru bergabung, tidak berkeringat saat pilpres lalu," katanya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah memberi sinyal bahwa kader Partai Amanat Nasional (PAN) akan diberikan jatah oleh Presiden Joko Widodo setelah menyatakan bergabung ke pemerintah. Walaupun begitu, ia enggan membeberkan siapa dan dimana pos kader PAN akan masuk ke pemerintahan.
"Tentu saja berbicara kerjasama politik tentu ada take and give. Kalau Pak Jokowi didukung ya pasti Pak Jokowi harus kasih dukungan juga. Tentu Pak Jokowi tahu persis dan sudah menyerap aspirasi yang berkembang. Apakah kader-kader PAN masuk kabinet atau lembaga lainnya itu menjadi hak prerogatif Presiden," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/9).
Anggota Komisi III DPR ini mengklaim hanya Jokowi seorang yang mengetahui apakah kader PAN akan masuk dalam kabinet apabila reshuffle jilid II dilakukan.
"Menurut hemat kami Presiden sudah tahu betul apa yang dia butuhkan," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sudah cukup.
Baca SelengkapnyaPembahasan partai yang akan bergabung dilakukan setelah KPU resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP mempersilakan Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN mengajak partai non KIM untuk bergabung dan mengeroyok PDIP di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPKS mengaku tidak menargetkan dapat jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPlh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan alias Aher menyatakan tidak masalah PDIP bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM)
Baca SelengkapnyaPAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani tak ingin mengomentari terkait dengan tuduhan terhadap Ketum PSI Kaesang Pangarep yang disebut sebagai bidak catur politik Presiden
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bisa saja saat berada di luar pemerintahan PDIP akan memberikan masukan yang bagus untuk penguasa.
Baca Selengkapnya