Agung Laksono: Tak perlu ada islah!
Merdeka.com - Ketum DPP Golkar hasil munas Ancol Agung Laksono menegaskan tidak akan melakukan islah dengan kubu Aburizal Bakrie terkait dualisme kepengurusan di tubuh Golkar yang berlarut-larut sampai saat ini. Hal ini ditegaskan Agung setelah mengadakan Rapimnas II membahas isu strategis menyongsong Pilkada serentak dan banding di PTUN.
"Kita sudah tahu islah tidak ada hasil yang optimal. Sudah dicoba tapi tak perlu ada lagi," tegas Agung di Kantor Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa (19/5).
Terkait putusan PTUN yang membatalkan keputusan surat Menkum HAM soal kepengurusan Golkar, Agung mengatakan akan terus maju untuk mengajukan banding di PTUN. "Kami tetap ajukan banding. Kami ajukan yang lebih tinggi dan siapkan bukti dalam banding," ujar Agung.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa yang dikatakan tentang kegagalan? Kegagalan adalah bagian dari proses. Kamu baru saja belajar untuk bangkit kembali.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
Selain itu, dalam rapat Agung menyebutkan banyaknya tantangan yang dihadapi pihaknya selama ini. Adanya gugatan di beberapa pengadilan, oleh Agung disebutkan sebagai sebuah rekayasa.
"Sejarah mencatat munas Ancol banyak digugat di mana-mana, tapi saya yakin itu direkayasa," tandas Agung. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional bersama para ketua umum partai pengusung Ganjar-Mahfud berkumpul.
Baca Selengkapnya